Bunga sakura bagi orang Jepang bukan hanya soal keindahan. Maknanya lebih dari itu dan diperingati lewat ritual khusus bersama keluarga.
Jepang terkenal dengan bunga sakuranya yang indah. Maka tak heran jika tiap akhir Maret hingga awal Mei, banyak traveler dari seluruh dunia berdatangan ke negara ini.
Bunga sakura atau dalam bahasa inggris disebut dengan cherry blossom ini sebenarnya tak hanya berwarna merah muda atau pink seperti yang biasa terlihat di film-film, video, foto, atau iklan-iklan komersial.
Faktanya, bunga sakura memiliki beragam warna. Selain pink, warna yang cukup kerap ditemui adalah putih. Seperti bunga sakura yang banyak mekar di Hakodate, Hokkaido kebanyakan berwarna putih. Selain itu, ada juga yang berwarna putih kekuningan dan putih kehijauan.
Saat ini, bunga sakura memang tidak hanya tumbuh di Jepang. Beberapa negara seperti Korea, Jerman, bahkan Amerika Serikat juga terdapat bunga sakura yang tumbuh dan mekar seperti di Jepang. Namun, melihat sendiri bunga sakura di negara asalnya memang punya kesan dan keunikan sendiri.
Bagi masyarakat Jepang, bunga sakura adalah lambang kehidupan, kebahagiaan, keheningan, kesejukan, dan ketenangan. Meskipun masa mekarnya sangat singkat, tapi kehadirannya saat mekar memberikan warna dan kebahagiaan bagi yang melihatnya. Hal ini bagaikan kehidupan yang sangatlah singkat, tapi harus dapat memberikan warna, kesan, dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitar.
Maka, masyarakat Jepang memiliki sebuah tradisi untuk berkumpul dan menikmati bunga sakura mekar yang disebut dengan Hanami. Tradisi Hanami ini merupakan waktu berkumpul bersama orang-orang terkasih atau terdekat untuk mengapresiasi dan menikmati keindahan bunga sakura dalam suasana yang tenang, menyenangkan, dan kekeluargaan.
Masyarakat Jepang akan menghamparkan alas duduk seperti tikar dan meletakkan berbagai makanan dan minuman di atasnya. Ada juga yang membawa peralatan barbekyu, tapi lokasi taman harus diperhatikan dan disesuaikan jika membawa peralatan seperti ini. Sambil menikmati bunga, tak jarang mereka akan bernyanyi bersama atau bergantian bahkan menari. Benar-benar membawa kebahagiaan.
Selain itu, menikmati bunga sakura juga bisa sambil berjalan santai menggunakan pakaian khas seperti yukata atau kimono. Hal ini pun kerap dilakukan para traveler yang ingin merasakan sensasi berjalan di bawah rindangnya sakura bermekaran sambil menggunakan kimono dengan warna yang cerah.
Banyak tenant penyewaan kimono bagi para traveler, bahkan banyak yang bisa diakses dengan online. Jadi, siap menikmati indahnya bunga Sakura di bulan April ini?
Basajan: Kolaborasi 3 Kota Wisata di Aceh
Tempat wisata di Aceh begitu beragam. Tiga kota di Tanah Rencong bergabung kekuatan untuk berkolaborasi.
Ketiga daerah yang ingin mengembangkan wisata secara bahu membahu yaitu Banda Aceh, Sabang dan Jantho, Aceh Besar. Mereka menamakan koalisi ini dengan istilah "Basajan" yang merupakan singkatan dari nama kota di 3 daerah tersebut.
"Tiga daerah ini memiliki banyak potensi mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, kelautan, hingga pertanian. Dari sektor pariwisata saja, Banda Aceh punya beragam cagar budaya, Sabang wisata bahari, dan Aceh Besar terkenal akan kuliner dan wisata alamnya," kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam keterangannya, Kamis (4/4/2019).
Kerjasama ketiga kabupaten/kota ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang diteken di Sabang, Selasa (2/4) lalu. Naskah perjanjian ditandatangani Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, dan Wali Kota Sabang Nazaruddin.
Perjanjian daerah segitiga ini dilakukan untuk mempermudah branding tiga daerah tersebut. Soalnya, wisatawan yang melancong ke Aceh sebagian besar melewati daerah-daerah ini.
Untuk ke Sabang misalnya, wisatawan yang melancong dengan pesawat terlebih dulu mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang. Kawasan ini, masuk ke Kabupaten Aceh Besar.
Di kabupaten tersebut, terdapat sejumlah objek wisata bahari seperti Pantai Lhoknga dan Lampuuk yang sudah kesohor. Wilayah ini juga mempunyai kuliner khas yaitu kuah beulangong (kari kambing/lembu).
Sementara saat menyeberang ke Sabang, harus melewati Banda Aceh terlebih dulu. Di ibu kota Provinsi Aceh, terdapat lokasi wisata sejarah dan tsunami yang cocok traveler kunjungi.
"Untuk itu kita harus bersinergi dan bekerjasama dalam upaya 'menjual' Basajan ini kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan menggelar event bersama contohnya, saya yakin akan berbondong-bondong wisatawan yang datang ke daerah kita," jelas Aminullah.
Menurutnya, Pemko Banda Aceh saat ini terus berupaya untuk menggenjot sektor pariwisata yang diyakini sebagai jalan cepat mengdongkrak perekonomian masyarakat.