Kamis, 13 Februari 2020

Kemegahan Budaya Ditampilkan dalam Bangka Culture Wave 2019

Wisatawan bisa menginap di Pesona Bay Sea View Hotel dengan tarif dibanderol seharga Rp 661 ribu per malam. Ada juga Novotel Bangka yang dibanderol seharga Rp 550 ribu semalam, dan untuk harga Rp 537 ribu menjadi penawaran Puri Ansel Villas. Ada juga harga yang lebih terjangkau di Parai Beach Resort & Spa dibanderol seharga Rp 490 ribu, serta Tanjung Pesona Beach Resort yang dihargai Rp 455 ribu.

Bangka Cultural Wave 2019 mengusung tema 'Home Coming' dengan beragam budaya ditampilkan dalam event meliputi musik dan tari dari berbagai wilayah di nusantara hingga dunia. Adapun 7 event dalam kegiatan ini yaitu Bangka Art Wave, Bangka Wave Carnival, dan Bangka Ethnic Wave Festival. Ada juga Bangka Ethnic Music Festival, Workshop & Bazaar, Competition, juga Performance.

"Bangka Cultural Wave 2019 digelar lebih meriah. Budaya nusantara hingga mancanegara akan disajikan. Kontennya sangat padat karena waktunya lebih pendek. Dengan durasi sekitar sepekan, kemeriahannya pasti lebih terasa. Kami harap festival ini memberi banyak inspirasi bagi pengunjung," kata Owner Tongacie de'Locomotif Anton Soegito Poetra.

Bangka Art Wave juga akan menyajikan pertunjukan dan pameran seni para perupa lokal hingga nasional. Komposisinya terdiri dari mural, body painting, pameran lukisan, hingga instalasi seni. Kanal tersebut juga akan memberi demo melukis dari 12 pelukis pada kanvas sepanjang 10 meter.

"Semua pelukis dari berbagai aliran akan berkumpul di sini. Mereka akan unjuk skill melukis khususnya di kanvas raksasa. Mereka akan melanjutkan goresan yang diberikan oleh tokoh atau pejabat yang hadir. Untuk itu, kami mengundang semuanya untuk hadir di BCW 2019. Akan ada banyak kemeriahan yang bisa dinikmati di festival ini," papar Anton lagi.

Selain itu, juga akan ada parade yang menampilkan kostum dari bahan daur ulang. BCW 2019 juga menampilkan Bangka Ethnic Wave Festival yatu konten yang berisi tarian lokal dan mancanegara.

Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti mengungkapkan, Bangka Cultural Wave 2019 merupakan event yang luar biasa.

"Karena acara dan kemasannya sangat bagus. Tahun 2019 ini kontennya sangat banyak. Mereka tetap menampilkan seniman internasional. Apa yang ditampilkan ini tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan," ujar Esthy.

Untuk memberikan pengalaman ke wisatawan, Bangka Ethnic Music Festival tetap ditampilkan. Panggung besar disediakan bagi warna musik tradisional dan kontemporer. Untuk membagikan inspirasi, akan ada Workshop dan Bazaar. Konten yang ditampilkan jug beragam yaitu workshop Fashion Art Costum, Parade Kopi Nusantara, beragam teknik melukis, Video Blog & Photography, hingga bazaar kuliner plus craft.

Untuk konten Competition menampilkan 11 slot contohnya Barongsai Competition, Spot Dance, Mahjong & Catur Tiongkok, hingga Coffee & Barista. Komposisi lomba juga terdiri dari Kreasi Lagu Daerah, Kreasi Pasir Pantai, Kreasi Tari Tradisi, hingga Lomba Lukis Anak. Konten Performance juga punya 9 turunan, beberapa diantaranya Chinese Kolosal Threatical & Traditional Chinese Heritage hingga Live Music.

"Komposisi terbaik memang dimiliki BCW 2019. Kami yakin, festival ini akan dikunjungi lebih banyak wisatawan. Ada banyak experience yang bisa dibagikan di festival ini. Jadi, momentum terbaik ini jangan sampai terlewatkan. Ayo bergabung di BCW 2019 lalu dapatkan pengetahuan baru di sini," ungkap Esthy.

Bangka Cultural Wave 2019 membidik target kunjungan 5.000 wisman. Slot jumbo pengunjung hingga 50 ribu orang ditarget dari wisnus. Optimisme tersebut mengacu pada realisasi pengunjung event tahun sebelumnya. Pada edisi BCW 2018, festival dikunjungi 1.500 wisman lalu ada 30 ribu wisnus.

Esthy menjelaskan, BCW juga ditopang dengan infrastruktur terbaik.

"Target event tahun ini masih realistis. Peminat dari BCW selalu besar setiap tahunnya. Destinasi ini juga memiliki infrastruktur bagus. Mobilitas wisatawan juga mudah," jelasnya lagi.

Lokasi Bangka Cultural Wave 2019 berjarak 30 kilometer dari Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang dengan jarak tempuhnya sekitar 1 jam. Transportasi menuju ke Sungailiat juga mudah karena akses darat sangat lancar. Kelebihannya, jalan darat menyajikan view pantai yang eksotis, selain itu untuk penginapannya juga terdapat banyak pilihan.

Selasa, 11 Februari 2020

Siapa yang Punya Alat Kelamin Paling Besar? Jawabannya Ada di Sini

Ada tempat wisata di Islandia yang unik, namanya Museum Penis. Museum ini punya koleksi alat kelamin mamalia dari yang paling kecil, sampai yang paling besar.

Dilihat detikcom dari situs resmi pariwisata Reykjavik, Kamis (28/3/2019) kota mereka memiliki Icelandic Phallological Museum. Ini adalah satu-satunya museum di Islandia dan dunia yang bertema alat kelamin.

Icelandic Phallological Museum didirikan atas ide dari Sigurdur Hjartarson. Awalnya di tahun 1974, dia mengoleksi alat kelamin kerbau jantan. Hingga secara perlahan-lahan dia mengoleksi dari mamalia lain dan mendirikan museum ini.

Icelandic Phallological Museum punya koleksi 283 penis dari 93 spesies mamalia darat dan laut. Ada 55 penis paus, 36 penis anjing laut dan singa laut dan lebih dari 115 penis mamalia darat termasuk penis manusia lho. Waduh...

Alat kelamin tersebut ada yang dipajang di tembok bagaikan pajangan kepala, hingga dimasukan ke dalam tabung dan diberi pengawet. Bukan main!

Jadi, siapa yang punya alat kelamin paling besar dan panjang? Mr P paling panjang yang berada di museum ini adalah milik paus sperma. Panjangnya mencapai 170 cm atau seukuran orang dewasa. Untuk Mr P terkecil, dimiliki oleh hamster dengan ukuran hanya 2 mm saja. Wow!

Museum ini juga mengoleksi aneka peralatan dan artefak budaya yang terkait dengan alat kelamin. Icelandic Phallological Museum menjadi tempat belajar biologi bertema alat kelamin mamalia. Studi serius lho, bukan bercanda.

Namun rupanya, wisatawan pengunjung menilai museum ini sebagai destinasi unik dan lucu-lucuan. Museum penis ini sering muncul di Instagram, dan foto-foto wisatawan di sini lucu-lucu gayanya.

Museum ini beralamat di Laugavegur No 116, Reykjavik, Islandia dan buka setiap hari pukul 10.00-18.00. Harga tiketnya 1.000 Krona Islandia atau Rp 118 ribu. Tertarik mampir?

Efek Video Klip Justin Bieber, Lembah Cantik di Islandia Ditutup

Suatu lembah cantik di Islandia ditutup akibat kebanyakan pengunjung. Diyakini, itu gara-gara efek video klip Justin Bieber berjudul 'I'll Show You'.

Tahu video klip Justin Bieber berjudul 'I'll Show You'? Lokasi syutingnya adalah di lembah cantik di Islandia. Lembah itu adalah kawasan cagar alam Fjaðrárgljúfur atau Fjadrargljufur yang berlokasi 200-an km dari Kota Reykjavik.

Video klip di tahun 2015 itu sukses membuat para penontonnya terpana. Sebab, menampilkan lanskap air terjun yang cantik dengan lembah hijau. Air terjunnya punya tinggi 100 meter!

Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (27/3/2019) jumlah pengunjung ke Fjadrargljufur meningkat drastis. Catatannya, 150.000 kunjungan turis pada tahun 2017 menjadi 282.000 kunjungan turis pada tahun 2018.

Pun tak bisa dipungkiri, lonjakan kunjungan turis itu akibat video klipnya Justin Bieber. Satu sisi jadi promosi, lain sisi jadi kekhawatiran. Sebab, makin banyak orang yang datang ke sana maka kealamian atau keasrian lingkungannyan terancam.

Oleh sebab itu, pemerintah Islandia menutup Fjadrargljufur. Ditutup sampai Juni 2019 mendatang demi keberlangsungan ekosistem di sana.

"Fjadrargljufur adalah keajaiban alam yang tidak dimaksudkan untuk menjadi sepopuler itu. Kita perlu membangun infrastruktur yang lebih baik di sana, jalur dan keamanan supaya alamnya terjaga dan turis juga nyaman," kata Inga Hlin Palsdottir, Direktur Agensi Pariwisata dari Visit Iceland kepada CNN Travel.

Para operator tur di Islandia pun memaklumi hal tersebut dan tidak menjual paket wisata ke sana. Memang, pemerintah dan masyarakat Islandia begitu peduli akan kelestarian alam.