Minggu, 16 Februari 2020

Air Mancur Menari Menara Petronas, Keren!

 Wisata Menara Petronas tak hanya bisa melihat Kuala Lumpur dari ketinggian. Ada pertunjukan air mancur di dekat menara yang sayang dilewatkan.

Menara Kembar Petronas ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Ini merupakan menara yang berdiri berdampingan dengan sebuah jembatan penghubung di tengahnya. Siapa pun yang berkunjung ke Kuala Lumpur, menyempatkan diri untuk melihat langsung bangunan yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia ini.

Gedung pencakar langit yang dirancang oleh Cesar Pelli ini memegang predikat sebagai bangunan tertinggi di dunia hingga tahun 2004. Terdiri dari 88 lantai, gedung ini digunakan sebagai pusat perbelanjaan dan objek wisata unggulan Kuala Lumpur.

Banyak hal yang bisa kita lakukan di sini selain berfoto dengan latar menara kembar. Kita bisa naik ke Skybridge yang menghubungkan kedua menara ini pada ketinggian sekitar 170 meter atau tepatnya di lantai 41.

Kemudian naik ke dek pengamatan yang berada di lantai 86 untuk memandang Kuala Lumpur dari ketinggian sekitar 360 meter. Untuk bisa naik ke atas, wisatawan akan dikenakan tiket yang jumlah orangnya juga dibatasi dan hanya dijual pada pagi hari. Jadi, jangan sampai kehabisan.

Tidak hanya bagian atasnya saja yang menawan, di bawah kita juga bisa menikmati banyak hal. Seperti menjelajah pusat perbelanjaan Suria KLCC yang berada di dasar menara kembar. Kompleks mall ini terdiri dari outlet-outlet perbelanjaan, tempat makan, akuarium, bioskop, galeri seni, dan National Philharmonic Orchestra Hall.

Kawasan Menara Kembar juga memiliki taman yang menyejukkan untuk sekadar melepas penat dan bersantai. Saat menjelang malam, kita bisa duduk-duduk di depan Suria KLCC menikmati tarian air mancur yang begitu indah dengan alunan musik yang apik, sembari menikmati camilan. Tarian air mancur yang lebih dikenal dengan sebutan pertunjukan KLCC Lake Symphony Water Fountain ini diiringi musik orkestra dan pertunjukan cahaya indah dan menawan.

Pendakian Gunung Rinjani Akan Dibuka Lagi, Warga Sambut Gembira

Jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibuka lagi pada April mendatang. Warga dan para pelaku wisata menyambut gembira mendengar kabar itu.

Ibarat kata pepatah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Sudah lama warga menunggu kabar dibukanya kembali jalur pendakian wisata Gunung Rinjani

"Saya senang dan sepakat Rinjani harus segera dibuka ketika jalur pendakian sudah layak untuk dilewati pendaki," ujar tokoh pegiat wisata Gunung Rinjani, Royal Sembahulun kepada detikcom, Rabu (13/3/2019).

Dibukanya jalur pendakian Rinjani akan berdampak positif terhadap perekonomian para pelaku wisata di sana yang jumlahnya mencapai ribuan orang.

Dari data yang disebut pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), ada 1.400 guide dan porter. Sementara jumlah travel operator (TO) sebanyak 90 lembaga.

"Rinjani identik dengan kebutuhan perut itu sangat benar mengingat banyak orang yang bergantung di sana," kata Royal.

Dia mengatakan efek domino pendakian Rinjani juga berdampak pada hotel, homestay, rent car, sopir, guide, porter dan para pedagang yang berada di jalur pintu masuk kawasan Rinjani.

Para pedagang dan pengusaha hotel sangat berpengaruh dengan dibukanya Rinjani. Pedagang di pasar tradisional juga kebanjiran rezeki karena menurut Royal, hampir setiap hari orang belanja terkait kebutuhan para wisatawan.

Rinjani juga sebagai bukti untuk wisatawan bahwa Lombok sudah aman dikunjungi, sehingga dapat mempengaruhi destinasi wisata lainnya.

"Rinjani merupakan salah satu tempat wisata di Lombok yang paling populer," ungkapnya.

Ini Nih Pulau Pinus Mungil di Tengah Danau

Sesuai namanya, Pulau Pinus di Aranio, Kalsel tampak cantik dengan pohon-pohon pinus. Pulau di tengah danau ini pun digemari buat wisata, termasuk kemping.

Dinamakan Pulau Pinus karena pohon yang banyak tumbuh di pulau ini adalah pinus. Pulau ini berada di tengah danau atau Waduk Riam Kanan, di mana airnya dimanfaatkan menjadi PLTA.

Jarak dari kota Banjarmasin ke dermaga Aranio adalah 67 km, melewati kota Banjarbaru dengan waktu tempuh hanya 1 jam 46 menit. Semacet-macetnya ya 2 jam mungkin bisa. Kami harus meninggalkan kendaraan di area parkir 24 jam dengan ongkos 10.000-20.000.

Untuk bisa sampai ke Pulau Pinus, setelah parkir kemudian harus naik perahu motor. Perjalanan perahu sekitar 30 menit dengan air yang tenang. Kalau tidak mau kena ongkos mahal menyebrang ke pulau harus antre seperti naik angkot tunggu perahu penuh. Tapi kalau mau cepat dan booking PP ongkosnya sekitar Rp 400.000.

Dengan ongkos segitu langsung diantar ke pulau dan besok siang sesuai perjanjian atau tinggal telepon saja, nanti akan dijemput kembali naik perahu. Yang pertama kali ke danau ini pasti takjub, karena sangat luas dan dikelilingi oleh bukit-bukit dan terdapat banyak pulau kecil. Tapi hanya Pulau Pinus yang terkenal dan paling sering dikunjungi traveler.

Hal ini karena Pulau Pinus yang paling cantik dengan pepohonan pinusnya yang banyak dan rindang. Danau ini selain dimanfaatkan sebagai PLTA juga sebagai tambak ikan. Jadi sepanjang jalan melalui danau akan terlihat banyak keramba ikan.

Tibalah kami di Pulau Pinus. Sudah sekitar jam 3 sore dan mulai membangun tenda untuk mengejar waktu agar tidak terlanjur gelap. Kemudian menyiapkan makan malam dengan bekal makanan instan dan camilan. Aku selesai dengan tenda langsung lanjut hunting foto lanskap, sementara istri sibuk dengan persiapan masak memasak sederhananya.

Oh iya, kalau mau bermalam di Pulau Pinus ini harus membawa tenda sendiri ya. Walaupun ada jembatan yang menghubungkan dengan pemukiman penduduk, tetap saja tidak ada penginapan. Kebetulan hari itu adalah tanggal 31 Desember, hampir sepi pengunjung dan penghuni.

Jadi kami bebas memasang tenda di mana saja. Dan sebaiknya juga siap dengan bekal sendiri karena walaupun ada warung di pulau tetap saja sore sudah tutup.

Malam pun mulai tiba, sudah saatnya kami berkumpul kembali di tenda. Penerangan di Pulau Pinus cukup minim. Sumber cahaya terdekat adalah dari pemukiman warga diseberang pulau. Sengaja kami mempersiapkan lampu penerangan dengan tenaga batu baterai.

Malam tidak kalah menarik karena ternyata di pulau ini masih bisa ditemukan kunang-kunang. Berkat jauh dari polusi cahaya, di malam hari bintang-bintang di langit tampak sangat indah. Galaksi Bima Sakti kelihatan dengan mata telanjang.

Pagi hari kami menyempatkan sarapan mie instan dan segelas kopi hangat di sebuah warung kopi yang sudah buka pagi-pagi di Pulau Pinus. Jangan khawatir untuk panggilan alam karena di sini juga tersedia toilet umum.

Tiba sudah saatnya kami pun harus pulang. Perahu sewaan pun sudah tiba untuk mengantarkan kami ke dermaga awal. Sebenarnya masih ada lokasi wisata di area dekat dengan Pulau Pinus, hanya perlu naik ojek sekitar Rp 50.000 saja sudah bisa melihat kembaran Raja Empat. Tapi kami urung karena tidak sempat lagi. Mungkin lain kali.