Senin, 17 Februari 2020

Tradisi Mandi Lumpur yang Sakral di Bali

Setelah merayakan Nyepi, warga Bali punya tradisi yang disebut Mebug Buugan. Ini adalah tradisi mandi lumpur yang unik dan sakral. Seperti apa?

Sehari setelah Nyepi, umat Hindu di Bali merayakan Hari Ngembak Geni. Salah satu tradisi unik di Desa Adat Kedonganan, Badung, Bali yakni Mebuug Buugan atau ritual mandi lumpur.

Acara ini dimulai Jumat (8/3) di Prapatan Agung, Desa Adat Kedonganan sekitar pukul 16.00 Wita. Mandi lumpur ini diikuti anak-anak pria maupun wanita hingga kakek-kakek, dan wajib memakai busana adat.

Sebelum acara dimulai mereka berdoa bersama. Acara ini diikuti 6 banjar di desa adat Kedonganan yaitu, Kertayasa, Kubualit, Pasek, Ketapang, Penganderan, Anyar Gede.

Sembari turun menuju ke lokasi mebuug buugan, rombongan ini menyanyi dalam bahasa Bali. Tiba di lokasi masing-masing mulai melumuri tubuhnya dengan lumpur. Ada juga anak-anak yang saling melempar bola lumpur.

Di sisi lain ada salah satu kakek yang terlihat asyik berendam di lumpur. Beberapa anak maupun dewasa juga sengaja saling mengoles tubuh hingga rambut temannya dengan lumpur hingga membentuk jambul.

Ada juga yang iseng meletakkan tanaman bakau ke atas kepala temannya. Semua itu dilakukan dengan riang gembira dan penuh tawa meski ada juga yang berteriak-teriak karena terlalu banyak diolesi lumpur.

Salah satunya Putu Budiarta alias Tude. Bocah kelas 5 SD itu terlihat riang meski kepalanya penuh lumpur dan diberi ranting pohon.

"Seneng main lumpur, bisa lempar-lemparan sama temen, " ujar fans pemain Bali United, Stefano Lilipaly itu di lokasi, Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (8/3/2019).

Hal senada juga disampaikan Adi Kurniawan (12). Adi juga senang karena bisa bermain sambil melestarikan tradisi.

"Karena suka dengan tradisi ini, dan suka lempar-lemparan," katanya.

Usai mandi lumpur para warga Desa Adat Kedonganan itu long march menuju ke arah Pantai Kedonganan. Tiba di pantai, rombongan memisahkan diri sesuai banjarnya masing-masing. Tua dan muda lalu bermain permainan tradisional seperti ular naga, hingga ogoh-ogoh tangan.

Acara juga dimeriahkan dengan tarian gemulai dari para penari Bali. Masing-masing peserta juga bergantian ikut menari (ngibing) mengikuti irama gamelan, bahkan ada juga turis mancanegara yang juga turut serta.

Menjelang pukul 18.00 Wita para warga lalu menuju ke pantai untuk melukat atau pembersihan. Usai melukat, mereka lalu diperciki tirta (air) suci dari mangku dan kembali ke rumah masing-masing.

Inilah Daftar Kapal Pesiar Terbaik 2019

Inilah daftar pilihan kapal pesiar terbaik untuk tahun 2019. Dan Viking, telah menaklukkan pasar kapal pesiar dari ukuran kecil hingga menengah.

Melansir CNN Travel, Jumat (8/3/2019), Viking Ocean Cruises, yang didirikan pada tahun 2015, meraih 10 penghargaan di posisi pertama dalam Cruise Critic Cruisers' Choice Awards yang menginjak tahun ke-9 pada hari Rabu lalu.

Jalur pelayaran di sungai dari Viking juga mendapatkan penghargaan tertinggi. Ada Viking Vidar yang dinobatkan sebagai kapal pesiar terbaik.

Penghargaan ini didasarkan pada peringkat dan ulasan konsumen yang diposting ke Cruise Critic selama setahun terakhir. Cruise Critic merupakan komunitas kapal pesiar online terbesar di dunia, menampilkan lebih dari 350.000 ulasan pelayaran, mencakup hampir 700 kapal.

"Pemilihan kapal benar-benar istimewa karena didasarkan pada peringkat dari kapal penjelajah itu sendiri. Dengan begitu banyak perubahan dalam industri pelayaran dari tahun ke tahun, ada kapal baru dan perbaikan, penghargaan ini berfungsi menyoroti kapal mana yang paling baik melayani kebutuhan dan harapan pelanggan mereka secara nyata," kata Colleen McDaniel, senior executive editor of Cruise Critic.

Penghargaan tersebut mencakup empat kelas ukuran kapal pesiar. Kapal pesiar ukuran besar lebih dari 2.000 penumpang, ukuran menengah dengan 1.200 hingga 1.999 penumpang, ukuran kecil-menengah jumlah penumpang 400 hingga 1.199 dan kecil kurang dari 400 penumpang.

Viking Ocean Cruises memang mendominasi peringkat tempat pertama dari kapal ukuran kecil sampai menengah. Kecuali satu slot teratas, yakni Celebrity Cruises yang jadi pemenang lainnya.

Selebriti meraih lima posisi pertama. Celebrity Equinox yang berbasis di Karibia meraih empat penghargaan meliputi pelayaran terbaik, kapal pesiar terbaik untuk kuliner, ruang publik terbaik dan nilai mata uang terbaik.

Kapal lainnya, ada Celebrity Eclipse yang menerima penghargaan untuk layanan terbaik dalam kategori kapal besar. Silversea Cruises, Royal Caribbean, Princess dan Paul Gauguin Cruises masing-masing mendapatkan empat peringkat pertama.

Eksotisme Sunrise di Puncak Punthuk Setumbu

 Fenomena sunrise menjadi kenikmatan tersendiri bagi penikmat pagi. Traveling ke Magelang, sunrise Punthuk Setumbu jadi pemandangan wajib untuk dinikmati.

Ditengah lelahnya dinas keliling Jawa Barat kini saatnya memasuki Jawa Tengah. Bermalam di dekat lokasi wisata Candi Borobudur, Magelang. Petugas hotel sungguh sabar, di karenakan kami tiba di hotel memang sudah malam sekitar pukul 22.00 WIB dan kami semua kelelahan.

Pukul 04.30 WIB perjalanan dari hotel menuju Punthuk Setumbu dimulai. Bagi orang awam agak bingung lihat peta dari petugas hotel. Akhirnya petugas hotel rela mengantarkan kami sampai dekat lokasi.

Sekitar 20 menit kami pun tiba di Punthuk Setumbu dan sudah mulai banyak pengujung yang pastinya juga para traveler. Setelah membayar tiket masuk Rp 20.000 rupiah per orang, wisatawan harus berjalan kaki menuju puncak.

Perjalanan cukup melelahkan karena harus melalui jalur setapak, namun jalur yang tersedia sudah semen cor yang cukup rapih. Walau hanya sekitar 10 menit, jalur ini tetap membuat nafasku ngos-ngosan.

Karena khawatir ketinggalan moment matahari terbit aku minta ijin jalan lebih cepat dan meninggalkan rombongan. Tiba di atas lokasi Punthuk Setumbu sudah banyak para traveler yang menyandarkan diri di pagar agar dapat view terbaik untuk mengabadikan dan menikmati matahari terbit.

Dari spot ini terlihat pucuk kebesaran candi Borobudur yang masih diselimuti oleh kabut embun pagi dengan latar belakang megahnya gunung Merapi dan Merbabu. Luar biasa sungguh suatu petualangan dan moment yang tak terlupakan. Apalagi ini pertama kalinya ke Jawa Tengah.

Candi Borobudur tampak dari kejauhan, Saya photo menggunakan tele lensa Nikon 55-300mm. Keindahan warna langit dan awan tampak sebelum matahari benar benar terbit.

Akhirnya sang surya menampakan diri. Aku tidak bisa berkata kata melihat keindahan pemandangan ini. Sungguh indah. Beberapa saat setelah moment matahari terbit, kami mencoba beberapa spot masih di area Punthuk Setumbu.

Spot ini memang sengaja dibuat untuk anda yang suka berselfie dan berbagi photo di Instgram. Bahasa kerennya instagrammable.

Kalau anda takut dengan ketinggian yah mungkin agak susah yah. Karena spot ini agak sedikit extrem alias panggung yang berada dipinggir jurang. Ada juga ayunan dipinggir jurang.

Di perjalanan kembali ke hotel menelusuri kembali jalan setapak. Para penjual souvenir sudah lengkap menjajakan dagangannya dan sarapan di area depan.

Beberapa ekor burung hantu bertengger diranting rendah siap untuk menjadi pelengkap untuk photo selfie. Tentunya ada harganya yah. Tapi tarifnya suka rela. Berikut jenis burung hantu yang ada di Punthuk Setumbu: Oriental Bay, Buffy Fish, Setrix Seloputo dan Tito Alba.

Sesampai di hotel suasana sudah terang benderang, matahari sudah tinggi dan baru terlihat ke asrian hotel tempat kami menginap. Di tengah taman terdapat bangunan cukup besar dengan ruang terbuka yang digunakan menjadi restaurantnya. Kami menikmati nasi goreng spesial dengan pemandangan gunung Merapi dan Merbabu.