Kamis, 09 April 2020

Ini Upaya Garuda Cegah Corona Selama Penerbangan

Garuda Indonesia terus melakukan serangkaian upaya pencegahan penyebaran COVID-19 khususnya di dalam penerbangan dengan menerapkan sejumlah kebijakan sementara pada layanan penerbangan.
"Salah satunya adalah pelaksanaan "physical distancing" untuk penumpang baik mulai dari pre-flight hingga selama penerbangan. Adapun kebijakan physical distancing di penerbangan dilakukan dengan memperhatikan tingkat keterisian penumpang di setiap penerbangannya," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra dalam siaran pers, Kamis (9/4/2020).

Selain itu sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui cross contamination selama penerbangan, Garuda Indonesia menyajikan makanan terbungkus dalam plastic wrap, sehingga para penumpang dapat membuka pembungkus tersebut secara mandiri, Garuda Indonesia juga untuk sementara meniadakan menu layanan "Book Your Meal" terhitung sejak tanggal 1 April 2020 hingga 31 Mei 2020.

Lebih lanjut Garuda Indonesia juga meniadakan sementara koran dan majalah di dalam pesawat pada seluruh rute untuk menghindari barang atau media yang memiliki kontak langsung dengan orang lain.

Selain itu, untuk memastikan kebutuhan penunjang kebersihan diri bagi penumpang maupun awak pesawat, Garuda Indonesia juga turut menyediakan hand sanitizer yang tersedia di seluruh penerbangan.

Para awak kabin yang bertugas juga dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum bertugas serta menggunakan masker dan sarung tangan. Apabila ada awak kabin yang memiliki riwayat kontak dengan penumpang kasus konfirmasi positif COVID-19 maka harus melakukan home quarantine serta pengawasan langsung dari Garuda Sentra Medika (GSM). Penyemprotan disinfeksi untuk armada juga dilakukan khususnya setelah penerbangan yang kemudian diduga membawa penumpang suspect COVID-19.

5 Tips Traveling #dirumahaja Buat Si Extrovert & Introvert!

Pandemi Corona membuat kita tidak bisa ke mana-mana. Meski #dirumah aja, tetap bisa menyenangkan kok. Buat para Extrovert dan Introvert simak ya tipsnya!

"Aduh gak bisa hangout! Rebahan sampe ketiduran udah, nonton youtube sampe puas udah, scroll sosmed juga udah, ngapain lagi ya?"

Kondisi saat ini yang #dirumahaja merupakan kesempatan emas bagi para Introvert, untuk mengisi energi kembali dan meningkatkan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan yang selama ini melelahkan.

Eits, bagaimana dengan para Extrovert? Apakah mereka merasa terkekang? Ngaku deh memasuki minggu ke-4 #dirumahaja ini, siapa yang sudah mulai bosan berada di rumah? Tenang...

Meskipun saat ini hanya bisa menghabiskan waktu di rumah, tetapi untuk kamu para Extrovert tetap bisa banyak bersosialisasi walaupun #dirumahaja.

Bisa jadi inspirasi, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan #dirumahaja untuk para Extroverts supaya tetap bisa berinteraksi dan para Introverts supaya tetap happy and healthy!

1. Berolahraga sambil berjemur di rumah

Berada #dirumahaja bukan berarti bermalas-malasan ya, detikers. Olahraga tetap harus dilakukan untuk menjaga kesehatan. Para Extrovert, olahraga merupakan salah satu alternatif penyaluran energimu.

Kamu bisa mengajak keluarga untuk olahraga bersama dengan melihat tutorial di Youtube, dan bisa juga dilakukan sambil berjemur. Berjemur yang baik dilakukan setelah pukul 10.00 WIB selama 10-15 menit saja.

Kata siapa para Introverts hanya suka rebahan? Mereka juga suka olahraga kok! Para introverts, cukup dengan melakukan peregangan-peregangan ringan kamu bisa tetap bugar selama di rumah.

Sstt.. tahu enggak detikers? ada penelitian yang mengatakan, berjemur di pagi hari dapat mengurangi stress lho. Hal ini karena otak akan memproduksi serotonin lebih banyak, serotonin inilah yang bisa membuat suasana hati jadi lebih baik. Yuk, jangan malas berjemur dan olahraga!

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup karena Virus Corona

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara tempat wisata alam dan jalur pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Keputusan itu diambil untuk meminimalkan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
"Maka seluruh tempat wisata alam dan jalur pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terhitung mulai tanggal 15 Maret 2020 pukul 18.00 WIB ditutup sementara, sampai dengan 14 hari ke depan," kata Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, kepada detikcom pada Minggu (15/3/2020) malam.

BTNGMb sudah mengeluarkan surat pengumuman penutupan Taman Nasional Gunung Merbabu itu dengan Nomor : PG. 05 /T.35/TU/EVLAP/03/2020 tentang antisipasi dan kesiapsiagaan pencegahan penyebaran corona virus disease (COVID-19).

Dalam surat tertanggal 15 Maret 2020 itu disebutkan penutupan sementara Gunung Merbabu dilakukan dalam tempo 14 hari.

Gunung Merbabu ditutup karena virus Corona menyebar kian luas. Selain itu, penutupan berdasarkan protokol peningkatan kewaspadaan terhadap risiko persebaran virus Corona serta surat edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor:440/0005942 tanggal 14 Maret 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi COVID-19 di Jawa Tengah.

"Proses ini sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan forkompimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan) Selo, Pakis, Getasan, Sawangan," ujar Junita.

Junita bilang pemerintah daerah yang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena kejadian merebaknya virus corona sudah merupakan permasalahan nasional. Masyarakat diimbau mentaati pengumuman ini dan menunda dulu bagi yang ingin naik ke Gunung Merbabu.

"Dimohon para pihak untuk bekerjasama dan kami siap untuk berkoordinasi," katanya.

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu akan melakukan evaluasi dan mengambil kebijakan lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan persebaran virus corona.

"Demikian kami sampaikan, agar dapat menjadi perhatian dan dipedomani," ujar dia.

Kisah Liburan 'Neraka', dari Kapal Pesiar Mewah ke Pusat Karantina

Sepasang turis dari Australia mengalami liburan bencana gara-gara wabah virus Corona. Dari kapal pesiar mewah, mereka dibawa ke pusat karantina selama 14 hari.

John dan Carole Welch tak pernah menyangka nasib akan menuntun mereka ke 'neraka'. Awalnya, pasangan turis dari Australia ini bahagia-bahagia saja saat liburan mewah naik kapal pesiar Diamond Cruises.

Namun yang tidak pernah disangka oleh mereka, di kapal pesiar tersebut merebak virus Corona yang membuat ribuan penumpang dikarantina. Liburan yang seharusnya ceria malah berubah jadi bencana untuk keduanya.

Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (17/3/2020), seusai dievakuasi dari kapal pesiar Princess Diamond, pasangan ini tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan harus menjalani lagi masa karantina tambahan selama 14 hari di Darwin Quarantine Centre.

Di pusat karantina inilah, John dan Carole malah makin sengsara. Masalahnya, fasilitas di pusat karantina tersebut dianggap tidak layak, terutama di seminggu pertama mereka di sana.

"Kami dipisah. Kamarnya tidak lebih besar dari kamar kita di kapal (pesiar) dan sangat steril. Sungguh sangat tidak bersahabat. Siapapun yang membuat keputusan ini pikirannya sungguh kacau," John mengungkapkan keluhannya seperti dikutip dari media Current Affair Australia.