Kamis, 09 April 2020

Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup karena Virus Corona

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) menutup sementara tempat wisata alam dan jalur pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Keputusan itu diambil untuk meminimalkan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
"Maka seluruh tempat wisata alam dan jalur pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu terhitung mulai tanggal 15 Maret 2020 pukul 18.00 WIB ditutup sementara, sampai dengan 14 hari ke depan," kata Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, kepada detikcom pada Minggu (15/3/2020) malam.

BTNGMb sudah mengeluarkan surat pengumuman penutupan Taman Nasional Gunung Merbabu itu dengan Nomor : PG. 05 /T.35/TU/EVLAP/03/2020 tentang antisipasi dan kesiapsiagaan pencegahan penyebaran corona virus disease (COVID-19).

Dalam surat tertanggal 15 Maret 2020 itu disebutkan penutupan sementara Gunung Merbabu dilakukan dalam tempo 14 hari.

Gunung Merbabu ditutup karena virus Corona menyebar kian luas. Selain itu, penutupan berdasarkan protokol peningkatan kewaspadaan terhadap risiko persebaran virus Corona serta surat edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor:440/0005942 tanggal 14 Maret 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan infeksi COVID-19 di Jawa Tengah.

"Proses ini sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan forkompimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan) Selo, Pakis, Getasan, Sawangan," ujar Junita.

Junita bilang pemerintah daerah yang akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, karena kejadian merebaknya virus corona sudah merupakan permasalahan nasional. Masyarakat diimbau mentaati pengumuman ini dan menunda dulu bagi yang ingin naik ke Gunung Merbabu.

"Dimohon para pihak untuk bekerjasama dan kami siap untuk berkoordinasi," katanya.

Balai Taman Nasional Gunung Merbabu akan melakukan evaluasi dan mengambil kebijakan lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan persebaran virus corona.

"Demikian kami sampaikan, agar dapat menjadi perhatian dan dipedomani," ujar dia.

Kisah Liburan 'Neraka', dari Kapal Pesiar Mewah ke Pusat Karantina

Sepasang turis dari Australia mengalami liburan bencana gara-gara wabah virus Corona. Dari kapal pesiar mewah, mereka dibawa ke pusat karantina selama 14 hari.

John dan Carole Welch tak pernah menyangka nasib akan menuntun mereka ke 'neraka'. Awalnya, pasangan turis dari Australia ini bahagia-bahagia saja saat liburan mewah naik kapal pesiar Diamond Cruises.

Namun yang tidak pernah disangka oleh mereka, di kapal pesiar tersebut merebak virus Corona yang membuat ribuan penumpang dikarantina. Liburan yang seharusnya ceria malah berubah jadi bencana untuk keduanya.

Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (17/3/2020), seusai dievakuasi dari kapal pesiar Princess Diamond, pasangan ini tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan harus menjalani lagi masa karantina tambahan selama 14 hari di Darwin Quarantine Centre.

Di pusat karantina inilah, John dan Carole malah makin sengsara. Masalahnya, fasilitas di pusat karantina tersebut dianggap tidak layak, terutama di seminggu pertama mereka di sana.

"Kami dipisah. Kamarnya tidak lebih besar dari kamar kita di kapal (pesiar) dan sangat steril. Sungguh sangat tidak bersahabat. Siapapun yang membuat keputusan ini pikirannya sungguh kacau," John mengungkapkan keluhannya seperti dikutip dari media Current Affair Australia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar