Sabtu, 11 April 2020

Kasihan, Turis Ini Dipukuli dan Dibilang Biang Corona

 Seorang turis Amerika sedang berada di Maroko. Di tengah wabah pandemi Corona, ia dipukuli dan disebut biang Corona.

Turis tersebut bernama Adam. Adam tinggal di sebuah hostel milik warga saat berada di Maroko.

Pada suatu malam, pintu hostel tempat tinggal Adam diketuk. Tak ada yang curiga, sampai sang pemilik membuka pintu.

Di depan pintu terlihat 4 warga yang langsung masuk ke dalam rumah. Mereka langsung menyerang Adam yang saat itu berada di ruang tengah.

Tanpa tedeng aling, 4 orang tersebut langsung memukuli Adam. Sang pemilik rumah mencoba untuk memisahkan dan menanyakan baik-baik masalahnya.

Namun si pemilik hostel malah kena hantam. Mereka dipukuli di bagian wajah.

"Saya tidak tahu alasan mereka berbuat itu. Sampai akhirnya mereka menuduh saya memiliki virus Corona," ujar Adam.

Penghuni hostel lainnya geram dengan aksi para warga. Mereka membuatkan video pengakuan Adam dan disebar di Youtube.

Dalam video tersebut, Adam menceritakan kronologi penyerangannya. Adam sungguh kaget disebut pembawa Corona karena ia sendiri sehat-sehat saja.

"Ini adalah turis Amerika yang tinggal bersama kami. Dia diserang oleh beberapa tetangga yang menuduhnya menyebarkan virus Corona, padahal ia tidak sakit," ujar seorang pria Maroko dalam video pengakuan Adam.

Pria Maroko tersebut menggunakan bahasa Maroko supaya dapat dimengerti oleh banyak orang. Pria tersebut juga meminta keamanan nasional untuk menangani situasi seperti ini.

Setelah video tersebut tersebar, Layanan Keamanan Nasional segera menyelidiki kasus ini. Marocco's General Directorate of National Security (DGSN) meminta investigasi dilakukan di bawah pengawasan Kantor Penuntut Umum sejak 30 Maret.

Maroko sendiri sudah mengonfirmasi kasus pandemi Corona. Meski memiliki angka yang cukup tinggi, namun main hakim sendiri bukanlah jalan untuk memutus rantai penyebaran Corona.

Karena Wabah Corona, Kuda pun Beralih 'Profesi'

 Biasanya di Wina, kuda membawa turis berkeliling. Namun karena wabah Corona, mereka tak lagi membawa turis, namun mengantar makanan dari rumah ke rumah.

Diberitakan Reuters, delman atau orang Wina menyebutnya fiaker semenjak wabah Corona tidak lagi mengantarkan turis keliling kota. Sekarang kuda-kuda ini beralih fungsi menjadi pengantar makanan untuk lansia di sekitar sana.

Semenjak Austria memutuskan untuk lockdown, para pengemudi fiaker pun memutuskan untuk menjadi sukarelawan yang mengantar makanan untuk lansia.

"Tidak ada turis, tidak ada pemasukan sama sekali, karena semua orang di rumah. Tetapi kuda-kuda ini perlu bergerak," ungkap Christian Gerzabek, seorang pengemudi fiaker dan juga pejabat lokal dari partai setempat.

"Gagasan saya adalah kenapa kita tidak menggabungkan hal praktis dengan sesuatu yang baik untuk semua orang yang membutuhkan. Ini juga sebagai tanda bahwa kami ada untuk orang-rang dan kami senang melakukan bagian kami," tambah Gerzabek.

Bersama para pengemudi fiaker lainnya, Gerzabek membawa makanan yang disediakan InterContinental Vienna. Hotel memang tidak menerima tamu lagi, namun menyediakan makanan gratis untuk para lansia yang ada di lingkungannya.

Dalam sehari, Gerzabek dan kawan-kawan bisa mengantar 200-300 makanan yang disiapkan hotel. Mereka secara bergilir mengantar ke rumah-rumah lansia dan juga untuk staff medis di rumah sakit terdekat.

Warga New York Tetap Bisa Lakukan Kegiatan Bersama di Tengah Pandemi

Untuk menghilangkan jenuh di tengah wabah Corona, banyak hal menarik yang bisa dilakukan bersama, seperti para warga New York City ini.
Seperti dilansir Travel+Leisure pada bulan lalu, New York City menjadi pusat pandemi virus Corona di AS. Ada sekitar 122.000 kasus yang dikonfirmasi. Seluruh warga diinstruksikan untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus. Namun ada hal menarik yang dilakukan oleh warga New York dalam menghadapi situasi ini.

Kota ini masih tetap hidup walaupun jalan-jalan kosong. Para warga melakukan kegiatan bersama di depan balkon masih-masing. Mulai dari olahraga, menari hingga bernyanyi bersama.

Segala sesuatu yang sulit memang akan terasa ringan dan menyenangkan bila dilakukan bersama. Seperti dalam menghadapi wabah virus Corona, memang menyulitkan. Namun jika dihadapi dengan hati yang lapang seperti para warga New York ini, beban akan terasa berkurang.

Seorang pensiunan guru tari bernama Sandy baru saja pindah ke New York beberapa bulan lalu. Dia menginstruksikan gerakan olahraga di teras dan diikuti oleh beberapa orang di balkon.

Selain berolahraga, setiap malam pada pukul 19.00, warga New York berjalan ke jendela, balkon mereka untuk bertepuk tangan menyemangati mereka yang masih harus bekerja di tengah pandemi Corona. Mulai dari petugas kesehatan, karyawan toko kelontong hingga orang-orang yang bekerja untuk membantu pasien Corona.

Kegiatan menarik lainnya yang dilakukan warga New York. Ketika rencana pernikahan tertunda karena harus menerapkan jarak sosial, mereka mengadakan upacara di sekitar rumah. Pasangan Reilly Jennings dan Amanda Wheeler bertukar sumpah di bawah jendela lantai empat. Upacara mendadak ini mengundang sorak sorai dari tetangga- tetangga yang menyaksikan pasangan itu menikah.

Tak hanya itu, pada setiap jam 6 sore, salah satu warga bernama Valentine dan Erich Carey mengadakan acara menyanyi bersama dari teras mereka. Pasangan ini memainkan musik sementara tetangga-tetangga mereka bernyanyi di tempat tinggal masing-masing.

"Sungguh luar biasa bisa terhubung dengan tetangga saya setiap hari melalui lagu selama krisis kesehatan ini. Senang sekali dapat berbagi hal positif selama masa ini. Mari terus bertepuk tangan atas pelayanan kesehatan kita dan semua pekerja layanan penting. Mari terus bernyanyi dan tetap positif! Kita semua akan melewati ini bersama," tulis Valentine dalam sebuah kiriman instagram.

Kegiatan lainnya yaitu memberikan pesan positif yang disebut Rainbow Connection, di mana anak-anak menggantungkan gambar pelangi buatan mereka di jendela menghadap ke jalan. Tujuannya untuk menyebarkan kebahagiaan ke dunia luar.

"Pengingat yang indah bagi kita semua bahwa dalam badai, masih ada sesuatu yang dinanti-nantikan," kata seorang warga Brooklyn.

Kasihan, Turis Ini Dipukuli dan Dibilang Biang Corona

 Seorang turis Amerika sedang berada di Maroko. Di tengah wabah pandemi Corona, ia dipukuli dan disebut biang Corona.

Turis tersebut bernama Adam. Adam tinggal di sebuah hostel milik warga saat berada di Maroko.

Pada suatu malam, pintu hostel tempat tinggal Adam diketuk. Tak ada yang curiga, sampai sang pemilik membuka pintu.

Di depan pintu terlihat 4 warga yang langsung masuk ke dalam rumah. Mereka langsung menyerang Adam yang saat itu berada di ruang tengah.

Tanpa tedeng aling, 4 orang tersebut langsung memukuli Adam. Sang pemilik rumah mencoba untuk memisahkan dan menanyakan baik-baik masalahnya.