Sabtu, 11 April 2020

Warga New York Tetap Bisa Lakukan Kegiatan Bersama di Tengah Pandemi

Untuk menghilangkan jenuh di tengah wabah Corona, banyak hal menarik yang bisa dilakukan bersama, seperti para warga New York City ini.
Seperti dilansir Travel+Leisure pada bulan lalu, New York City menjadi pusat pandemi virus Corona di AS. Ada sekitar 122.000 kasus yang dikonfirmasi. Seluruh warga diinstruksikan untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus. Namun ada hal menarik yang dilakukan oleh warga New York dalam menghadapi situasi ini.

Kota ini masih tetap hidup walaupun jalan-jalan kosong. Para warga melakukan kegiatan bersama di depan balkon masih-masing. Mulai dari olahraga, menari hingga bernyanyi bersama.

Segala sesuatu yang sulit memang akan terasa ringan dan menyenangkan bila dilakukan bersama. Seperti dalam menghadapi wabah virus Corona, memang menyulitkan. Namun jika dihadapi dengan hati yang lapang seperti para warga New York ini, beban akan terasa berkurang.

Seorang pensiunan guru tari bernama Sandy baru saja pindah ke New York beberapa bulan lalu. Dia menginstruksikan gerakan olahraga di teras dan diikuti oleh beberapa orang di balkon.

Selain berolahraga, setiap malam pada pukul 19.00, warga New York berjalan ke jendela, balkon mereka untuk bertepuk tangan menyemangati mereka yang masih harus bekerja di tengah pandemi Corona. Mulai dari petugas kesehatan, karyawan toko kelontong hingga orang-orang yang bekerja untuk membantu pasien Corona.

Kegiatan menarik lainnya yang dilakukan warga New York. Ketika rencana pernikahan tertunda karena harus menerapkan jarak sosial, mereka mengadakan upacara di sekitar rumah. Pasangan Reilly Jennings dan Amanda Wheeler bertukar sumpah di bawah jendela lantai empat. Upacara mendadak ini mengundang sorak sorai dari tetangga- tetangga yang menyaksikan pasangan itu menikah.

Tak hanya itu, pada setiap jam 6 sore, salah satu warga bernama Valentine dan Erich Carey mengadakan acara menyanyi bersama dari teras mereka. Pasangan ini memainkan musik sementara tetangga-tetangga mereka bernyanyi di tempat tinggal masing-masing.

"Sungguh luar biasa bisa terhubung dengan tetangga saya setiap hari melalui lagu selama krisis kesehatan ini. Senang sekali dapat berbagi hal positif selama masa ini. Mari terus bertepuk tangan atas pelayanan kesehatan kita dan semua pekerja layanan penting. Mari terus bernyanyi dan tetap positif! Kita semua akan melewati ini bersama," tulis Valentine dalam sebuah kiriman instagram.

Kegiatan lainnya yaitu memberikan pesan positif yang disebut Rainbow Connection, di mana anak-anak menggantungkan gambar pelangi buatan mereka di jendela menghadap ke jalan. Tujuannya untuk menyebarkan kebahagiaan ke dunia luar.

"Pengingat yang indah bagi kita semua bahwa dalam badai, masih ada sesuatu yang dinanti-nantikan," kata seorang warga Brooklyn.

Kasihan, Turis Ini Dipukuli dan Dibilang Biang Corona

 Seorang turis Amerika sedang berada di Maroko. Di tengah wabah pandemi Corona, ia dipukuli dan disebut biang Corona.

Turis tersebut bernama Adam. Adam tinggal di sebuah hostel milik warga saat berada di Maroko.

Pada suatu malam, pintu hostel tempat tinggal Adam diketuk. Tak ada yang curiga, sampai sang pemilik membuka pintu.

Di depan pintu terlihat 4 warga yang langsung masuk ke dalam rumah. Mereka langsung menyerang Adam yang saat itu berada di ruang tengah.

Tanpa tedeng aling, 4 orang tersebut langsung memukuli Adam. Sang pemilik rumah mencoba untuk memisahkan dan menanyakan baik-baik masalahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar