Sabtu, 18 April 2020

WHO Ingatkan Minum Alkohol Bisa Buat Orang Rentan Terinfeksi Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa konsumsi minuman beralkohol tidak membunuh virus di dalam tubuh, malah bisa membuat orang lebih rentan terhadap virus Corona COVID-19. Alasannya karena dapat membuat sistem kekebalan tubuh melemah.
"Secara umum, alkohol sangat berbahaya bagi kesehatan, menyebabkan keracunan, hingga meningkatkan risiko kesehatan dan kekerasan mental. Alkohol sama sekali tidak akan melindungi seseorang dari COVID-19," tulis WHO yang dikutip dari Mirror.

Laporan ini menyoroti masyarakat Inggris yang sedang di-lockdown dan makin sering mengonsumsi wine dari biasanya. Berbagai rumor beredar di media sosial yang mengklaim bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol tinggi bisa membunuh virus di dalam tubuh.

WHO menegaskan konsumsi minuman alkohol yang berlebih bisa membuat seseorang lebih sulit sembuh dari virus.

"Mengkonsumsi alkohol, terutama metanol, bisa memperburuk kesehatan bahkan mengakibatkan kematian," tegasnya.

Update Corona di Indonesia 18 April: 6.248 Positif, 631 Sembuh, 535 Meninggal

Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Sabtu (18/4/2020), tercatat 6.248 kasus positif, 631 sembuh, dan 535 meninggal.
"Sampai dengan hari ini ada 325 kasus baru sehingga total menjadi 6.248 kasus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Sabtu (18/4/2020).

Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 325 sehingga secara akumulatif menjadi 6.248 kasus.

Pasien yang dalam dua kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 24 kasus menjadi 631.

Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 15 kasus menjadi 535 kasus.

Tentang Skema Whitelist untuk Blokir Ponsel BM Mulai Hari Ini

 Skema Whitelist diputuskan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai cara untuk memblokir ponsel Black Market (BM) dalam aturan IMEI yang berlaku mulai hari ini, 18 April 2020. Mari kita lihat lagi seperti apa skema menyuntik mati alias blokir HP BM ini.
1. Ponsel dimatikan sejak awal

Dirangkum detikINET dari berbagai sumber, dalam implementasi kebijakan pengendalian barang ilegal melalui deteksi IMEI, sistem preventif dengan skema whitelist akan langsung menyuntik mati ponsel ilegal.

Jadi, ponsel yang IMEI-nya tak terdaftar dalam data base Kementerian Perindustrian akan dinonaktifkan dari layanan seluler sejak awal. Hanya perangkat legal alias bukan BM yang dapat sinyal untuk menerima layanan telekomunikasi.

2. Langsung mendeteksi ponsel BM atau legal

Dengan demikian, jika ponsel yang akan kalian beli pada saat dicoba tidak mengeluarkan sinyal operator telekomunikasi, kalian bisa langsung memutuskan untuk tidak membelinya, karena ponsel tersebut sudah terdeteksi sebagai perangkat ilegal.

3. Mencegah rugi sebelum ponsel terbeli

Skema whitelist dianggap melindungi konsumen dengan memberikan kepastian status legalitas perangkat sebelum dibeli. Jika melihat prosesnya, cara ini berupaya mengantisipasi kerugian yang bisa dialami konsumen akibat perangkat diblokir setelah membelinya.

4. Perbandingan dengan skema blacklist

Sebagai perbandingan, dalam sistem korektif, yaitu dengan skema blacklist, konsumen tidak bisa langsung mengetahui apakah perangkat yang akan dibelinya merupakan ponsel BM atau legal. Pasalnya, baru beberapa hari kemudian, kalian akan diberi notifikasi status legalitas ponsel tersebut. Blokir setelah membeli dan menggunakan perangkatnya dalam skema blacklist dinilai akan merugikan konsumen.

Sebagai informasi tambahan, skema whitelist maupun blacklist sama-sama mengambil data IMEI seluruh ponsel BM dari sistem SIBINa yang dikelola oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Work From Home Jangan Malas Gerak, Kolesterol Bisa Tak Terkontrol

Setelah beberapa minggu bekerja dan belajar dari rumah, bagaimana rasanya? Jangan sampai membuat Anda mager alias malas gerak!
Sebab, dengan bergerak lemak di dalam tubuh akan diubah menjadi energi. Sedangkan jika kamu kurang melakukan aktivitas fisik, maka lemak akan menumpuk dan mengakibatkan kadar kolesterol menjadi naik.

Menurut Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita, malas bergerak dan terlalu banyak bergerak memang sama buruknya terhadap tubuh. Orang yang jarang bergerak atau berolahraga cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah.

"Mereka sangat mudah terserang penyakit, khususnya penyakit infeksi. Itu dikarenakan kalori dan lemak yang menumpuk membuat tubuh rentan mengalami berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes dan kolesterol tinggi yang di mana berdasarkan CDC dan WHO termasuk rentan terinfeksi COVID-19 ini," ujar dr Adeline kepada detikHealth, baru-baru ini.

Adapun berolahraga, lanjut dr Adeline, di balik manfaatnya olahraga juga ternyata dapat membahayakan kesehatan tubuh jika dilakukan secara berlebihan. Olahraga berlebihan yang dilakukan dengan intensitas tinggi secara teratur berisiko menyebabkan Anda mengalami kardiotoksisitas.

"Kardiotoksisitas adalah kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia, yang menyebabkan jantung tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh Anda," tambahnya.

dr Adeline menambahkan olahraga yang berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit ginjal. Saat olahraga, semua aliran darah akan dialirkan secara maksimal ke bagian-bagian tubuh yang memerlukan, seperti otot-otot tubuh.

"Karena itu, aliran darah ke ginjal akan menurun hingga hampir 25%, tergantung dengan intensitas dan frekuensi olahraga yang dilakukan. Semakin berat olahraga yang Anda lakukan maka semakin sedikit aliran darah yang mengalir ke ginjal. Kondisi ini yang menjadi salah satu penyebab penyakit ginjal setelah berolahraga," jelasnya.

Selain itu, lanjut dr Adeline, aritmia atau gangguan irama jantung juga berisiko terjadi. European Heart Journal menyarankan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan irama jantung untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang membakar lemak secara berlebihan karena dapat berdampak buruk terhadap kesehatan jantung. Olahraga yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan sistem pencernaan dan sistem imun.

Oleh karena itu, sebaiknya melakukan olahraga yang cukup dengan intensitas ringan-sedang sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh khususnya dalam masa pandemik COVID19 ini. Untuk tetap menjaga daya tahan tubuh tidak cukup hanya dengan olahraga saja, namun juga perlu memerhatikan asupan nutrisi dan pola makan yang sehat.

"Karena makanan bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan penyakit jantung karena kolesterol dan mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Jika memiliki riwayat keluarga yang memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya rutin untuk kontrol kesehatan serta rutin berolahraga," ucap dr Adeline.

Kemudian untuk pencegahan terjadinya potensi tersebut Anda dapat mengonsumsi Nutrive Benecol. Dengan kandungan Plant Stanol Ester (PSE), konsumsi rutin 2 kali sehari selama 2-3 minggu Nutrive Benecol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sebaiknya disertai pula dengan diet rendah lemak dan kolesterol, sehingga efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.