Senin, 20 April 2020

Dipakai Titiek Puspa, Apa Sih Fungsi Alat Pacu Jantung?

Sejak 2018 lalu, artis senior Titiek Puspa sudah menggunakan alat pacu jantung akibat penyakit jantung yang diidapnya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu detak jantung kembali normal.
"Satu tahun yang lalu, aku kena jantung jadi sesak napas gitu, ke dokter. Terus, sekarang aku pakai pacu jantung. Tapi, dioperasi saya nggak mau jantungnya di apa-apain, yaudah ini aja," ungkapnya saat menjadi bintang tamu di podcast kanal Youtube milik Deddy Corbuzier, beberapa waktu lalu.

Sudah digunakan Titiek Puspa sejak lama, apa sih fungsinya alat pacu jantung itu?

Menurut dokter jantung dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, alat pacu jantung merupakan alat yang berfungsi untuk menjaga detak jantung tetap pada frekuensi normal. Tidak terlalu cepat atau terlalu lambat juga.

"Jadi, intinya untuk mempertahankan detak jantung agar tetap dalam batas normal," katanya saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).

Menurut dr Vito orang diharuskan menggunakan alat pacu jantung biasanya setelah terkena serangan jantung, frekuensi detaknya melemah atau tidak normal.

Dalam keadaan normal, detak jantung pada orang biasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Detak jantung bisa dikatakan tidak normal jika frekuensinya hanya 20-30 kali per menit.

"Karena dia (detak jantung) lambat itulah, maka kita pakai alat pacu jantung. Supaya jantungnya terpacu dan berdetak dalam batas yang normal," jelasnya.

Ahli Tegaskan Virus Corona Tak Bakal Menular Lewat Kentut, Ini Alasannya

Belakangan ini ramai soal pernyataan dokter asal Australia, Andy Tagg, yang menyebut virus Corona bisa menyebar lewat kentut. Ia mengaitkan hal tersebut dengan temuan virus Corona dalam feses manusia.
"Ya, SARS-Cov-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 1 hari pasca paparan. Mungkin SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kentut, kita membutuhkan lebih banyak bukti," ungkap Andy, dikutip dari The Sun pada Senin (20/4/2020).

Namun pernyataan tersebut ditentang oleh ahli. Direktur Klinis Patientaccess.com dr Sarah Jarvis, mengatakan sangat kecil kemungkinan seseorang tertular virus Corona dari kentut seseorang.

"Kemungkinan seseorang tertular virus karena mereka dekat dengan seseorang yang kentut sangat kecil. Anda jauh lebih mungkin untuk tertular melalui kontak dekat dengan seseorang yang batuk atau bersin, atau dengan menyentuh droplet di tangan ketika kamu menyentuh benda," bantah Jarvis.

Sementara itu, sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pun sempat mengatakan bahwa kecil kemungkinan virus Corona bisa menular lewat kentut.

Lahir Saat Pandemi Corona, Bayi di India Diberi Nama Sanitizer

Seorang bayi laki-laki di Uttar Pradesh, India, diberi nama "Sanitizer". Sang ayah, Omvir Singh, beralasan ingin anaknya kelak bisa diingat sebagai pahlawan yang mengalahkan virus Corona COVID-19 di masa pandemi.
"Saat orang-orang berbicara tentang corona, mereka akan ingat bahwa Sanitizer yang menyelamatkan mereka," kata Omar seperti dikutip dari India TV, Senin (20/4/2020).

Penggunaan sabun dan hand sanitizer memang disarankan oleh berbagai ahli termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah virus Corona. Alasannya karena virus bisa menginfeksi lewat tangan yang kotor sehingga masyarakat harus lebih rutin mencuci tangan.

Ibunda Sanitizer, Monika, mengatakan begitu suaminya mengumumkan nama anak mereka hampir semua petugas medis tersenyum.

Nama bayi unik yang berhubungan dengan pandemi ini beberapa kali dilaporkan muncul. Soorang bayi perempuan yang lahir di Gorakhpur diberi nama "Corona", bayi laki-laki di Deoria diberi nama "Lockdown", dan bayi laki-laki lainnya di daerah Rampur diberi nama "Covid".

Peneliti Sebut Virus Corona Bisa Serang Kekebalan Tubuh Seperti HIV

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan khawatir bahwa virus Corona COVID-19 bisa membunuh sel-sel kekebalan tubuh yang seharusnya berperan dalam membunuh virus.
Penemuan mengejutkan dari tim peneliti di Shanghai dan New York serta pengamatan dokter yang menangani pasien Corona menyebutkan, bahwa virus Corona dapat menyerang sistem kekebalan manusia sehingga menyebabkan kerusakan yang serupa dengan yang dialami pasien HIV.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Lu Lu dari Universitas Fudan di Shanghai dan Jang Shibo dari New York Blood Centre mengungkapkan, bahwa Sars-CoV-2 bergabung dengan jalur sel limfosit T yang ditumbuhkan di laboratorium.

Limfosit T atau sel T memainkan peran sentral untuk mengidentifikasi dan menghilangkan benda asing dalam tubuh. Sel T akan menangkap sel yang terinfeksi virus, membuat lubang di membrannya dan menyuntikkan bahan kimia beracun dalam sel. Bahan kimia ini kemudian membunuh virus dan sel terinfeksi dan mengancurkannya berkeping-keping.

Namun dalam kasus virus Corona, sel T justru menjadi mangsa virus Corona dalam percobaan mereka. Para peneliti juga menemukan struktur unik dalam protein di paku virus corona yang memicu perpaduan selubung virus dan membran sel ketika mereka bersentuhan. Hal tersebut membuat virus dapat masuk ke dalam sel T, sehingga menonaktifkan fungsinya untuk melindungi manusia.

Gen virus kemudian memasuki sel T dan 'menyanderanya', menonaktifkan fungsinya melindungi manusia.

Para peneliti melakukan percobaan yang sama dengan severe acute respiratory syndrome (SARS) dan virus Corona lain, menemukan bahwa virus SARS tidak memiliki kemampuan untuk menginfeksi sel T.

Hal ini diduga karena kurangnya fungsi fusi membran. SARS yang mewabah pada 2003, hanya dapat menginfeksi sel yang membawa protein reseptor spesifik yang dikenal sebagai ACE2, dan protein ini memiliki kehadiran yang sangat rendah dalam sel T.

Dipakai Titiek Puspa, Apa Sih Fungsi Alat Pacu Jantung?

Sejak 2018 lalu, artis senior Titiek Puspa sudah menggunakan alat pacu jantung akibat penyakit jantung yang diidapnya. Hal ini dimaksudkan untuk membantu detak jantung kembali normal.
"Satu tahun yang lalu, aku kena jantung jadi sesak napas gitu, ke dokter. Terus, sekarang aku pakai pacu jantung. Tapi, dioperasi saya nggak mau jantungnya di apa-apain, yaudah ini aja," ungkapnya saat menjadi bintang tamu di podcast kanal Youtube milik Deddy Corbuzier, beberapa waktu lalu.

Sudah digunakan Titiek Puspa sejak lama, apa sih fungsinya alat pacu jantung itu?

Menurut dokter jantung dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, alat pacu jantung merupakan alat yang berfungsi untuk menjaga detak jantung tetap pada frekuensi normal. Tidak terlalu cepat atau terlalu lambat juga.

"Jadi, intinya untuk mempertahankan detak jantung agar tetap dalam batas normal," katanya saat dihubungi detikcom, Senin (20/4/2020).

Menurut dr Vito orang diharuskan menggunakan alat pacu jantung biasanya setelah terkena serangan jantung, frekuensi detaknya melemah atau tidak normal.

Dalam keadaan normal, detak jantung pada orang biasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Detak jantung bisa dikatakan tidak normal jika frekuensinya hanya 20-30 kali per menit.

"Karena dia (detak jantung) lambat itulah, maka kita pakai alat pacu jantung. Supaya jantungnya terpacu dan berdetak dalam batas yang normal," jelasnya.