Minggu, 26 April 2020

Saking Bencinya Air Putih, Wanita Ini Lebih Memilih Dehidrasi daripada Minum

Seorang wanita asal New York mengaku sangat benci air putih. Saking bencinya, ia telah beberapa kali dehidrasi dan kehausan parah sehingga harus dirawat di UGD karena menolak meminum air putih.
Lori Cheek dikenal sebagai 'pembenci air', seseorang yang membenci baik rasa air atau sensasi saat air putih masuk ke tenggorokannya. Mengutip Oddity Central, Cheek sepenuhnya sadar akan risiko kurang munum karena dia telah mengalami dehidrasi parah lebih dari sekali.

Meski demikian ia tetap menolak minum air putih dan lebih memilih tidak minum apapun seharian. Sehari-harinya, Cheek mengandalkan tablet hidrasi dan minuman perasa lainnya agar tetap terhidrasi namun ia tetap tidak menyentuh air putih.

"Bahkan jika sama sekali tidak ada pilihan lain, saya biasanya hanya memilih untuk tidak minum apa pun," kata Lori Cheek kepada Mel Magazine.

Selain bolak-balik UGD, ia juga pernah pingsan di pusat kebugaran, menderita serangan panik, dan kelelahan ekstrem saat pilek biasa karena dehidrasi. Tapi tetap saja, setelah mengalami semua itu, dia tetap tak minum air putih.

"Orang-orang sering menyuruh saya minum air, saya akhirnya setuju dengan pernyataan mereka agar mereka berhenti mengomeli saya," ujarnya.

Cheek adalah pecandu kebugaran dan akan berolahraga setiap hari tak peduli apapun yang terjadi. Sementara rekannya menghilangkan dahaga dengan air putih, ia malah membawa secangkir kopi saat latihan. Dia juga tidak punya masalah minum alkohol, juga minuman berbasis air lainnya, tetapi tidak dengan air putih.

"Saya tidak bisa menggambarkan rasanya, tetapi saya sangat tidak menyukainya sehingga ketika saya tahu saya harus meminumnya, saya harus memaksakan diri atau meyakinkan diri saya bahwa saya membutuhkannya," terang Cheek.

Lori Cheek jelas bukan satu-satunya pembenci air di dunia. Percaya atau tidak, sebenarnya ada banyak orang yang tidak menyukai rasa air. Pemain footbal Amerika, Odell Beckham Jr, juga membenci air putih dan terkadang mendapatkan perawatan untuk mengatasi dehidrasi.

Bayi 6 Minggu di AS jadi Pasien Termuda yang Meninggal Akibat Corona

Seorang bayi berumur 6 minggu di Amerika Serikat dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona COVID-19. Bayi tersebut diketahui terinfeksi virus corona setelah ditemukan tidak sadarkan diri oleh orang tuanya.
Melalui akun Twitter Gubernur negara bagian Connecticut, Ned Lamont mengatakan, bayi malang tersebut diketahui meninggal pada Rabu (1/3). Saat itu ia langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Hasil tes mengkonfirmasi tadi malam bahwa bayi baru lahir itu positif terinfeksi corona," kata Lamont dikutip dari Channel News Asia.

Kematian bayi tersebut menjadi kematian termuda di dunia akibat terinfeksi virus corona. Ia menyampaikan duka yang mendalam akibat kabar tersebut.

"Ini benar-benar menyedihkan, kami percaya ini adalah salah satu nyawa termuda akibat corona COVID-19," ungkapnya.

Pekan lalu pihak berwenang Illinois mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian anak berusia kurang dari setahun yang telah dites positif terkena virus corona. Menurut media setempat, bayi itu berusia sembilan bulan.

Virus yang menyebar cepat ini telah menyebabkan setidaknya 4.476 kematian di Amerika Serikat. Banyak pihak meyakini jika virus ini rentan pada kaum lansia.

Meskipun tampaknya jumlah korban muda semakin hari juga semakin banyak. Negara bagian New York, yang berbatasan dengan Connecticut menjadi negara bagian yang paling terdampak, dengan kematian hampir 2.000 orang.

Seorang bayi berusia 9 bulan dengan virus Corona baru itu juga dilaporkan meninggal di Illinois baru-baru ini.

Sabtu, 25 April 2020

Penasaran? Ini Reaksi yang Akan Terjadi Pada Tubuh Saat Mencapai Orgasme

Merasakan orgasme saat bercinta memang luar biasa, terlebih kenikmatan seksual ini bisa memberikan manfaat kesehatan berupa penghilang rasa stres. Tapi tahukah kamu kalau setiap organ tubuh itu memiliki reaksi yang berbeda-beda pada saat orgasme?
Berikut ini adalah beberapa reaksi yang dirasakan tubuh saat mencapai orgasme, seperti dikutip dari Daily Star.

1. Mata
Ketika kamu mencapai orgasme, pupil matamu akan membesar dan diameternya meningkat hingga 50 persen.

2. Hidung
Napas akan terasa lebih berat, dan indra penciuman pun meningkat. Sebuah penelitian mengungkapkan ketika orgasme, seseorang akan menjadi lebih peka dan bahkan bisa mencium feromon pasanganmu, senyawa kimia yang berfungsi untuk merangsang lawan jenis pada tubuh pasangannya.

3. Mulut
Umumnya pada saat orgasme, mulut akan memproduksi air liur yang lebih banyak karena adanya rangsangan pada sistem saraf parasimpatis. Namun bagi sebagian orang, terutama pria, akan merasakan mulut yang kering ketika orgasme jika mereka merasa cemas dan khawatir atas tindakannya tersebut.

4. Dada
Baik pria maupun wanita akan mengalami dada yang memerah saat mencapai orgasme. Namun khusus pada wanita, payudara akan menjadi lebih besar karena adanya pelepasan hormon prolaktin.

5. Jantung
Tekanan darah akan meningkat dan detak jantung melonjak hingga lebih dari seratus detak per menit.

6. Panggul
Bagi pria, otot-otot pada tubuh bagian bawah akan menegang saat mengalami ejakulasi, dan pangkal penis akan berkontraksi hingga 10-14 kali.

Sementara itu pada wanita saat mengalami orgasme, panggul dan otot vagina akan menjadi lebih rileks. Sehingga memungkinkan penis untuk bisa lebih masuk ke dalam vagina.

4 Jenis Penyakit yang Bisa Ditularkan Lewat Ciuman, Herpes Salah Satunya

Saat ini kita sering sekali menghubungkan infeksi dan penyakit menular seksual dengan seks vagina, anal, dan oral. Perlu diketahui, ciuman juga bisa menularkan sejumlah penyakit meski kemungkinan yang didapat lebih rendah.
Menurut Mayo Clinic, ada empat jenis infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak mulut ke mulut dengan orang yang terinfeksi. Sebaiknya hati-hati meski itu sekadar berciuman.

1. Herpes
Herpes disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Menurut para ahli, ini merupakan infeksi yang paling umum menyebar melalui ciuman. Wanita dikatakan lebih rentan dibandingkan pria terhadap virus herpes.

Risiko penularannya juga lebih tinggi jika ada luka pada mulut atau di bibir. Para ahli medis menyarankan untuk lebih dulu melihat area mulut sebelum mencium seseorang karena luka yang terkait dengan herpes cukup terlihat.

2. Gingivitis
Gingivitis atau peradangan pada gusi, adalah penyakit ringan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri tersebut berpotensi ditularkan melalui kontak dengan air liur yang terinfeksi.

"Mencium seseorang yang memiliki penyakit gusi atau bakteri penyebab gigi berlubang bisa menyebabkan orang lain yang sebelumnya memiliki konsentrasi rendah bakteri 'jahat' bisa mengalami masalah gigi," kata dokter gigi asal California, Mark Burhenne.

Dia menambahkan, menjaga kebersihan mulut yang baik seperti, menyikat dua kali sehari dan flossing adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari jenis bakteri ini.