Selasa, 28 April 2020

Facebook Guyur Hampir Rp 90 T ke Perusahaan Orang Terkaya India

Facebook melakukan investasi besar di India. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini menggelontorkan dana US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 87,7 triliun (kurs Rp 15.400/ dolar US) ke Jio Platforms Limited.

Jio adalah Salah satu anak usaha Reliance Industries milik miliuner India, Mukesh Ambani.

Lewat Investasi ini Facebook mengantongi 9,99% saham Jio Platforms dan menambah dana valuasi perusahaan sebesar US$ 65,95 miliar (Rp 1.028 triliun)

"Investasi ini menunjukan komitmen kami ke India, dan kegembiraan kami untuk transformasi dramatis yang didorong oleh Jio di negara ini," kata Facebook. Dikutip dari CNBC, Rabu (22/4/2020).

Investasi dilakukan Facebook karena India menjadi salah satu pasar utama Facebook. Pasalnya pengguna Facebook maupun WhatsApp di negara itu mencapai 400 juta orang

"Facebook akan bekerja dengan Jio untuk menciptakan cara baru bagi orang dan bisnis untuk beroperasi lebih efektif dalam ekonomi digital yang sedang tumbuh." kata Facebook.

Facebook telah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan pijakan yang kuat di pasar India selama beberapa tahun terakhir. Pada 2016, regulator India memblokir layanan Facebook yang disebut "Free Basics" yang tampaknya memberikan akses gratis ke layanan web populer seperti Wikipedia.

Investasi juga dapat menyatukan JioMart, inisiatif bisnis kecil Jio dan WhatsApp untuk menghubungkan orang ke bisnis dan toko. Langkah ini tepat waktu karena Facebook bersiap untuk meluncurkan fitur pembayaran untuk WhatsApp di India.

Jio Platforms memiliki sejumlah merek di bawahnya termasuk bisnis telekomunikasi. Reliance Jio telah berkembang pesat berkat harga yang kompetitif untuk menjadi operator seluler nomor satu di India berdasarkan pendapatan dan basis pelanggan. Saham Facebook saat ini naik 2,5% dalam perdagangan pasar saham.

RI Produksi 1 Juta Boks Multivitamin Hadapi Lonjakan di Tengah Corona

 Permintaan terhadap produk multivitamin belakangan melonjak cukup tinggi terutama sejak ada kasus positif virus Corona di Indonesia. Memenuhi permintaan tersebut, PT Phapros Tbk (PEHA) pun menyatakan kesiapaannya untuk menambah menambah stok produk multivitamin di pasaran.

Phapros akan memproduksi 1 juta boks multivitamin merek Becefort. Hingga April 2020 ini, produsen obat dan farmasi tersebut menyatakan akan memproduksi hingga 30.000 boks multivitamin. Dengan begitu, sampai dengan Juni 2020 mendatang diperkirakan produksi multivitamin tersebut bisa mencapai 446.000 boks.

"Kami memutuskan untuk menambah jumlah produksi salah satu produk multivitamin unggulan kami, Becefort sebanyak 1 juta boks pada 2020 ini. Sampai dengan April ini, suplai Becefort sebanyak 30.000 boks, sehingga akhir Juni itu bisa mencapai 446.000 boks," ujar Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami atau yang kerap disapa Emmy dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (28/4/2020).

Sebelumnya anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini tidak pernah memproduksi Becefort setinggi itu. Pada tahun lalu, total produksinya hanya mencapai puluhan ribu boks saja. Permintaan melonjak signifikan setelah adanya pandemi virus Corona.

Emmy menambahkan perseroan juga akan memproduksi sekitar 90.000 boks obat calcitriol atau vitamin D3 aktif hingga akhir tahun.

"Vitamin D3 ini bagi pasien yang sudah terkena virus corona, tidak cukup didapatkan lewat berjemur. Jadi akan memerlukan obat ini. Kami akan siapkan 90.000 boks," tambahnya.

Di sisi lain, Emmy menyampaikan tantangan dalam memproduksi obat-obatan tersebut saat ini cukup besar. Pasalnya, kenaikan harga bahan baku impor yang dalam mata uang dolar AS semakin membebani perusahaan, mengingat nilai tukarnya yang makin menguat atas rupiah.

"Meski begitu, Phapros telah mengupayakan beberapa langkah untuk tetap mempertahankan pertumbuhan omzet dan laba di 2020," pungkasnya.

Sebelumnya Phapros juga telah membantu Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang dalam mengatasi COVID-19 dengan memberikan 100 dus multivitamin dan 100 liter hand sanitizer serta memberikan edukasi ke warga terkait penggunaan masker kain sebagai alternatif pencegahan COVID-19.

Ini Bukti Facebook Mengancam Zoom

Peluncuran layanan video call terbaru Facebook yang diberi nama Messenger Rooms dianggap beberapa pihak merupakan pesaing serius bagi Zoom. Buktinya, harga saham Zoom langsung turun begitu Messenger Rooms diumumkan sedangkan Facebook sebaliknya.
Dikutip detikINET dari Yahoo Finance, harga saham Facebook naik 2,7% saat Messenger Rooms diumumkan. Adapun harga saham Zoom mengalami penurunan cukup besar sebanyak 6%.

Messenger Rooms memang terlihat cukup menjanjikan. Jumlah partisipannya bisa mencapai 50 orang dan fiturnya lumayan lengkap. Maka, investor menilai Messenger Rooms adalah ancaman potensial bagi Zoom.

Kreator Rooms bisa memutuskan apakah meeting akan dilakukan terbuka atau dikunci untuk mencegah tamu tak diundang. Kreator juga bisa sewaktu-waktu 'menendang' partisipan.

Saat meeting, peserta bisa memanfaatkan filter augmented reality Facebook dan mengubah background menjadi virtual. Percakapan di Rooms memang tidak disandi menyeluruh, akan tetapi Facebook mengklaim tidak akan melihat atau mengupingnya.

"Belakangan ini, Facebook merasakan ada permintaan untuk video real time. Di WhatsApp dan Messenger, lebih dari 700 juta akun berpartisipasi dalam fitur panggilan setiap hari," cetus Facebook mengenai alasan peluncuran Messenger Rooms.

Untuk saat ini, dengan 300 juta meeting dilakukan setiap hari di layanannya, Zoom masih populer. Tapi ancaman dari nama besar semacam Facebook dan juga raksasa lain seperti Google dan Microsoft kian mengintai layanan yang didirikan Eric Yuan ini.

Facebook Guyur Hampir Rp 90 T ke Perusahaan Orang Terkaya India

Facebook melakukan investasi besar di India. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini menggelontorkan dana US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 87,7 triliun (kurs Rp 15.400/ dolar US) ke Jio Platforms Limited.

Jio adalah Salah satu anak usaha Reliance Industries milik miliuner India, Mukesh Ambani.

Lewat Investasi ini Facebook mengantongi 9,99% saham Jio Platforms dan menambah dana valuasi perusahaan sebesar US$ 65,95 miliar (Rp 1.028 triliun)

"Investasi ini menunjukan komitmen kami ke India, dan kegembiraan kami untuk transformasi dramatis yang didorong oleh Jio di negara ini," kata Facebook. Dikutip dari CNBC, Rabu (22/4/2020).

Investasi dilakukan Facebook karena India menjadi salah satu pasar utama Facebook. Pasalnya pengguna Facebook maupun WhatsApp di negara itu mencapai 400 juta orang

"Facebook akan bekerja dengan Jio untuk menciptakan cara baru bagi orang dan bisnis untuk beroperasi lebih efektif dalam ekonomi digital yang sedang tumbuh." kata Facebook.

Facebook telah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan pijakan yang kuat di pasar India selama beberapa tahun terakhir. Pada 2016, regulator India memblokir layanan Facebook yang disebut "Free Basics" yang tampaknya memberikan akses gratis ke layanan web populer seperti Wikipedia.

Investasi juga dapat menyatukan JioMart, inisiatif bisnis kecil Jio dan WhatsApp untuk menghubungkan orang ke bisnis dan toko. Langkah ini tepat waktu karena Facebook bersiap untuk meluncurkan fitur pembayaran untuk WhatsApp di India.

Jio Platforms memiliki sejumlah merek di bawahnya termasuk bisnis telekomunikasi. Reliance Jio telah berkembang pesat berkat harga yang kompetitif untuk menjadi operator seluler nomor satu di India berdasarkan pendapatan dan basis pelanggan. Saham Facebook saat ini naik 2,5% dalam perdagangan pasar saham.