Jumat, 08 Mei 2020

Trump Tawarkan Bantuan Alat Medis ke Rusia untuk Lawan Corona

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan alat medis ke Rusia untuk membantu memerangi virus corona.

Kremlin mengatakan hal itu diketahui dalam pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/5).

Kasus Covid-19 di Rusia melonjak drastis dalam dua pekan ini. Mereka mengalami masa suram penanganan virus corona dengan mengonfirmasi 177.160 ribu kasus dan 1.625 kematian. Jumlah penderita infeksi corona di Rusia bahkan mengalahkan China, Iran dan sejumlah negara Eropa yang lebih dulu terpapar parah.

Rusia juga mencapai rekor tertinggi dengan 11.231 kasus baru dalam satu hari pada Kami kemarin.

"Dalam membahas pandemi virus corona, penilaian positif diberikan untuk kerja sama bilateral, [kedua presiden] sepakat untuk lebih meningkatkan koordinasi ke arah ini," kata Kremlin seperti dikutip dari CNN.

"Secara khusus, pihak Amerika menawarkan untuk mengirim sejumlah peralatan medis ke Rusia."

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere mengonfirmasi percakapan telepon antara Trump dan Putin tersebut.

Menurut dia, Trump menegaskan bahwa AS bekerja keras untuk merawat warganya sendiri dan juga siap memberikan bantuan kepada negara yang membutuhkan, termasuk Rusia.

"Rusia dan Amerika Serikat mampu mencapai banyak hal dalam memecahkan masalah mendesak, seperti memastikan stabilitas strategis, memerangi terorisme, menyelesaikan konflik regional, dan melawan epidemi," kata Kremlin menambahkan

Pada awal April, Rusia juga telah mengirimkan peralatan medis ke AS untuk membantu mengatasi serangan virus corona.

Hubungan Rusia dan AS beberapa waktu belakangan ini sedikit retak akibat sanksi terhadap Moskow atas tindakan di Ukraina. Hubungan Rusia dan AS sempat berada di titik rendah pascaperang dingin. Kedua negara juga bersaing dalam pengembangan senjata

Selain ke AS, Rusia juga membantu Italia dalam menangani corona. Rusia mengirimkan ratusan pakar virus dan petugas medis ke Negeri Pizza itu.

Kim Jong-un Kirim Pesan ke Presiden China terkait Corona

Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengirim pesan verbal kepada Presiden China Xi Jinping atas keberhasilan melawan virus corona, seperti dilaporkan KCNA.

Seperti dikutip dari AFP, kantor berita Korut itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "pesan verbal," dan tidak jelas apakah Kim dan Xi telah berbicara secara langsung.

Namun KCNA menyebut pesan itu ada kaitannya dengan keberhasilan China dalam perang melawan virus corona. Kim memberikan salam hangat kepada Xi.

Kim baru-baru ini menjadi perhatian dunia setelah hampir tiga pekan menghilang.

Dia kembali tampil di depan publik untuk pertama kali pada Jumat (1/5) setelah sempat dikabarkan dalam kondisi kritis hingga meninggal. Diktator negara terisolasi itu terlihat muncul dalam sejumlah foto dan video yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA.

Kim Jong-un memang sempat diisukan berada dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi jantung kardiovaskular pada pertengahan April lalu. Rumor itu semakin kuat setelah sekelompok ahli medis China, sekutu terdekat Korea Utara, dikirim ke Pyongyang.

Seorang petugas medis China mengatakan kepada majalah Jepang bahwa Kim Jong-un sempat menderita serangan jantung hingga jatuh pingsan saat berkunjung ke daerah pedesaan awal Mei ini. Seorang dokter yang menemani Kim dikabarkan melakukan CPR dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Anggap Ancaman Iran Reda, AS Tarik Rudal Patriot dari Saudi

Amerika Serikat menarik kembali empat sistem rudal Patriot dari Arab Saudi, setelah mereka menilai Iran tak lagi menjadi ancaman di kawasan itu.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan dua dari empat baterai sistem anti-rudal yang dikerahkan usai serangan kilang minyak Saudi pada September lalu itu telah ditarik keluar.

Pemberontak yang didukung Iran dan Houthi di Yaman dituding sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan drone yang turut memangkas setengah produksi minyak Saudi itu.


Sementara itu dua baterai lainnya masih dalam proses penarikan. Dua baterai tersebut dikirim AS pada Maret lalu usai serangan yang diluncurkan faksi pro-Iran di pangkalan Irak Taji, utara Baghdad. Dua orang Amerika dan satu tentara Inggris tewas dalam serangan itu.

"Saya pikir semua orang tahu penambahan tersebut sementara, kecuali keadaan memburuk," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut pada Kamis (7/5) seperti dikutip dari AFP. "Kondisinya tidak memburuk, jadi harus dipulangkan."

Dengan pengembalian sistem rudal, otomatis 300 personel AS yang mengoperasikannya juga ikut ditarik pulang.

AS mengerahkan rudal Patriot dan ratusan pasukan pendukung ke Arab Saudi untuk membantu pertahanan negara itu usai dua kilang minyak Aramco diserang pesawat tak berawak, dan meningkatnya ketegangan di kawasan.

Pentagon juga mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan, jet tempur, dan perangkat perang lainnya. AS memperluas kehadiran angkatan laut di wilayah tersebut untuk menunjang pertahanan udara dan rudal Saudi terhadap kemungkinan serangan roket dari Iran.

Trump Tawarkan Bantuan Alat Medis ke Rusia untuk Lawan Corona

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan alat medis ke Rusia untuk membantu memerangi virus corona.

Kremlin mengatakan hal itu diketahui dalam pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/5).

Kasus Covid-19 di Rusia melonjak drastis dalam dua pekan ini. Mereka mengalami masa suram penanganan virus corona dengan mengonfirmasi 177.160 ribu kasus dan 1.625 kematian. Jumlah penderita infeksi corona di Rusia bahkan mengalahkan China, Iran dan sejumlah negara Eropa yang lebih dulu terpapar parah.

Rusia juga mencapai rekor tertinggi dengan 11.231 kasus baru dalam satu hari pada Kami kemarin.

"Dalam membahas pandemi virus corona, penilaian positif diberikan untuk kerja sama bilateral, [kedua presiden] sepakat untuk lebih meningkatkan koordinasi ke arah ini," kata Kremlin seperti dikutip dari CNN.

"Secara khusus, pihak Amerika menawarkan untuk mengirim sejumlah peralatan medis ke Rusia."

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere mengonfirmasi percakapan telepon antara Trump dan Putin tersebut.

Menurut dia, Trump menegaskan bahwa AS bekerja keras untuk merawat warganya sendiri dan juga siap memberikan bantuan kepada negara yang membutuhkan, termasuk Rusia.

"Rusia dan Amerika Serikat mampu mencapai banyak hal dalam memecahkan masalah mendesak, seperti memastikan stabilitas strategis, memerangi terorisme, menyelesaikan konflik regional, dan melawan epidemi," kata Kremlin menambahkan

Pada awal April, Rusia juga telah mengirimkan peralatan medis ke AS untuk membantu mengatasi serangan virus corona.

Hubungan Rusia dan AS beberapa waktu belakangan ini sedikit retak akibat sanksi terhadap Moskow atas tindakan di Ukraina. Hubungan Rusia dan AS sempat berada di titik rendah pascaperang dingin. Kedua negara juga bersaing dalam pengembangan senjata

Selain ke AS, Rusia juga membantu Italia dalam menangani corona. Rusia mengirimkan ratusan pakar virus dan petugas medis ke Negeri Pizza itu.