Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan alat medis ke Rusia untuk membantu memerangi virus corona.
Kremlin mengatakan hal itu diketahui dalam pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/5).
Kasus Covid-19 di Rusia melonjak drastis dalam dua pekan ini. Mereka mengalami masa suram penanganan virus corona dengan mengonfirmasi 177.160 ribu kasus dan 1.625 kematian. Jumlah penderita infeksi corona di Rusia bahkan mengalahkan China, Iran dan sejumlah negara Eropa yang lebih dulu terpapar parah.
Rusia juga mencapai rekor tertinggi dengan 11.231 kasus baru dalam satu hari pada Kami kemarin.
"Dalam membahas pandemi virus corona, penilaian positif diberikan untuk kerja sama bilateral, [kedua presiden] sepakat untuk lebih meningkatkan koordinasi ke arah ini," kata Kremlin seperti dikutip dari CNN.
"Secara khusus, pihak Amerika menawarkan untuk mengirim sejumlah peralatan medis ke Rusia."
Wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere mengonfirmasi percakapan telepon antara Trump dan Putin tersebut.
Menurut dia, Trump menegaskan bahwa AS bekerja keras untuk merawat warganya sendiri dan juga siap memberikan bantuan kepada negara yang membutuhkan, termasuk Rusia.
"Rusia dan Amerika Serikat mampu mencapai banyak hal dalam memecahkan masalah mendesak, seperti memastikan stabilitas strategis, memerangi terorisme, menyelesaikan konflik regional, dan melawan epidemi," kata Kremlin menambahkan
Pada awal April, Rusia juga telah mengirimkan peralatan medis ke AS untuk membantu mengatasi serangan virus corona.
Hubungan Rusia dan AS beberapa waktu belakangan ini sedikit retak akibat sanksi terhadap Moskow atas tindakan di Ukraina. Hubungan Rusia dan AS sempat berada di titik rendah pascaperang dingin. Kedua negara juga bersaing dalam pengembangan senjata
Selain ke AS, Rusia juga membantu Italia dalam menangani corona. Rusia mengirimkan ratusan pakar virus dan petugas medis ke Negeri Pizza itu.
Kim Jong-un Kirim Pesan ke Presiden China terkait Corona
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengirim pesan verbal kepada Presiden China Xi Jinping atas keberhasilan melawan virus corona, seperti dilaporkan KCNA.
Seperti dikutip dari AFP, kantor berita Korut itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "pesan verbal," dan tidak jelas apakah Kim dan Xi telah berbicara secara langsung.
Namun KCNA menyebut pesan itu ada kaitannya dengan keberhasilan China dalam perang melawan virus corona. Kim memberikan salam hangat kepada Xi.
Kim baru-baru ini menjadi perhatian dunia setelah hampir tiga pekan menghilang.
Dia kembali tampil di depan publik untuk pertama kali pada Jumat (1/5) setelah sempat dikabarkan dalam kondisi kritis hingga meninggal. Diktator negara terisolasi itu terlihat muncul dalam sejumlah foto dan video yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA.
Kim Jong-un memang sempat diisukan berada dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi jantung kardiovaskular pada pertengahan April lalu. Rumor itu semakin kuat setelah sekelompok ahli medis China, sekutu terdekat Korea Utara, dikirim ke Pyongyang.
Seorang petugas medis China mengatakan kepada majalah Jepang bahwa Kim Jong-un sempat menderita serangan jantung hingga jatuh pingsan saat berkunjung ke daerah pedesaan awal Mei ini. Seorang dokter yang menemani Kim dikabarkan melakukan CPR dan membawanya ke rumah sakit terdekat.