Jumat, 08 Mei 2020

Anggap Ancaman Iran Reda, AS Tarik Rudal Patriot dari Saudi

Amerika Serikat menarik kembali empat sistem rudal Patriot dari Arab Saudi, setelah mereka menilai Iran tak lagi menjadi ancaman di kawasan itu.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan dua dari empat baterai sistem anti-rudal yang dikerahkan usai serangan kilang minyak Saudi pada September lalu itu telah ditarik keluar.

Pemberontak yang didukung Iran dan Houthi di Yaman dituding sebagai pihak bertanggung jawab atas serangan drone yang turut memangkas setengah produksi minyak Saudi itu.


Sementara itu dua baterai lainnya masih dalam proses penarikan. Dua baterai tersebut dikirim AS pada Maret lalu usai serangan yang diluncurkan faksi pro-Iran di pangkalan Irak Taji, utara Baghdad. Dua orang Amerika dan satu tentara Inggris tewas dalam serangan itu.

"Saya pikir semua orang tahu penambahan tersebut sementara, kecuali keadaan memburuk," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut pada Kamis (7/5) seperti dikutip dari AFP. "Kondisinya tidak memburuk, jadi harus dipulangkan."

Dengan pengembalian sistem rudal, otomatis 300 personel AS yang mengoperasikannya juga ikut ditarik pulang.

AS mengerahkan rudal Patriot dan ratusan pasukan pendukung ke Arab Saudi untuk membantu pertahanan negara itu usai dua kilang minyak Aramco diserang pesawat tak berawak, dan meningkatnya ketegangan di kawasan.

Pentagon juga mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan, jet tempur, dan perangkat perang lainnya. AS memperluas kehadiran angkatan laut di wilayah tersebut untuk menunjang pertahanan udara dan rudal Saudi terhadap kemungkinan serangan roket dari Iran.

Trump Tawarkan Bantuan Alat Medis ke Rusia untuk Lawan Corona

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menawarkan alat medis ke Rusia untuk membantu memerangi virus corona.

Kremlin mengatakan hal itu diketahui dalam pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Vladimir Putin pada Kamis (7/5).

Kasus Covid-19 di Rusia melonjak drastis dalam dua pekan ini. Mereka mengalami masa suram penanganan virus corona dengan mengonfirmasi 177.160 ribu kasus dan 1.625 kematian. Jumlah penderita infeksi corona di Rusia bahkan mengalahkan China, Iran dan sejumlah negara Eropa yang lebih dulu terpapar parah.

Rusia juga mencapai rekor tertinggi dengan 11.231 kasus baru dalam satu hari pada Kami kemarin.

"Dalam membahas pandemi virus corona, penilaian positif diberikan untuk kerja sama bilateral, [kedua presiden] sepakat untuk lebih meningkatkan koordinasi ke arah ini," kata Kremlin seperti dikutip dari CNN.

"Secara khusus, pihak Amerika menawarkan untuk mengirim sejumlah peralatan medis ke Rusia."

Wakil sekretaris pers Gedung Putih Judd Deere mengonfirmasi percakapan telepon antara Trump dan Putin tersebut.

Menurut dia, Trump menegaskan bahwa AS bekerja keras untuk merawat warganya sendiri dan juga siap memberikan bantuan kepada negara yang membutuhkan, termasuk Rusia.

"Rusia dan Amerika Serikat mampu mencapai banyak hal dalam memecahkan masalah mendesak, seperti memastikan stabilitas strategis, memerangi terorisme, menyelesaikan konflik regional, dan melawan epidemi," kata Kremlin menambahkan

Pada awal April, Rusia juga telah mengirimkan peralatan medis ke AS untuk membantu mengatasi serangan virus corona.

Hubungan Rusia dan AS beberapa waktu belakangan ini sedikit retak akibat sanksi terhadap Moskow atas tindakan di Ukraina. Hubungan Rusia dan AS sempat berada di titik rendah pascaperang dingin. Kedua negara juga bersaing dalam pengembangan senjata

Selain ke AS, Rusia juga membantu Italia dalam menangani corona. Rusia mengirimkan ratusan pakar virus dan petugas medis ke Negeri Pizza itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar