Sabtu, 09 Mei 2020

4 Kampung Islam di Bali, Bukti Akurnya Umat Berbudaya

Bali terbukti sebagai provinsi yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Selaim masyarakat Hindu, provinsi ini juga dihuni oleh yang memeluk agama Islam.

Saat Idul Fitri, pecalang ikut membantu menjaga tertibnya salat Ied. Sementara setelah Nyepi, umat muslim biasanya mengantarkan makanan sebagai ungkapan berbahagia.

Dikutip dari situs Kementerian Agama, berikut empat kampung Islam yang ada di Bali:

1. Kampung Gelgel, Klungkung

Kampung Gelgel dipercaya sebagai kampung Islam tertua di Bali. Dari kampung inilah Islam disebut berkembang di Pulau Dewata.

Desa Gelgel terletak di Kabupaten Klungkung, sekitar 60 kilometer arah timur Denpasar.

Masjid Nurul Huda yang ada di kampung ini menjadi salah satu saksi bisu datangnya Islam di Balu,

Pasukan Majapahit beragama muslim yang mengantar pulang Raja Gelgel, Ketut Dalem Klesir, menjadi penghuni pertama kampung ini.

Salah satu keunikan Kampung Gelgel adalah terdapat aturan bahwa kepala desa hanya boleh dijabat oleh orang yang beragama Islam.

2. Kampung Loloan, Jembrana

Kampung Loloan berjarak sekitar 90 kilometer dari kota Denpasar. Kampung ini dikenal sebagai hunian masyarakat muslim di Bali yang terbesar.

Keberadaan Kampung Loloan tidak bisa dilepaskan dari kedatangan prajurit Bugis sekitar empat abad yang lalu.

Atas izin penguasa Jembrana yang beragama Hindu, I Gusti Arya Pancoran, kelompok Bugis ini diizinkan menempati daerah Loloan.

Seorang ulama asal Melayu, Buyut Lebai, juga membantu penyebaran agama Islam di Bali. Makanya berada di kampung ini.

Penggunaan bahasa Bugis dan Melayu di Kampung Loloan masih sering terdengar hingga saat ini.

3. Kampung Pegayaman, Buleleng

Walau dihuni banyak muslim dari nenek moyang prajurit Bugis, namun Kampung Pegayaman masih mengusung kebudayaan Bali, seperti dengan adanya subak dan banjar.

Yang berbeda hanyalah keberadaan rumah ibadah, pura berganti dengan masjid.

Nama orang-orang di sini bernuansa Bali yang berpadu dengan Islam, seperti Ketut Abdul Karim, Nyoman Abdurrahman, dan semacamnya.

Salat Tarawih di sini diadakan sekitar pukul 22.00, sehingga para wanita bisa mengurus rumahnya terlebih dahulu.

4. Kampung Kecicang Islam, Karangasem

Nama 'kecicang' sendiri diambil dari nama bunga berwarna putih yang biasa dimasak oleh masyarakat setempat.

Bukti peninggalan Islam di Kecicang Islamadalah Masjid Baiturrahman yang telah berdiri sejak akhir abad ke-17.

Masjid tersebut setinggi tiga lantai dan terus dipercantik setiap tahunnya.

Tari Rudat yang merupakan akulturasi budaya Bali di Kecicang Islam dan Timur Tengah.

Karantina, Ahli Sarankan Tunda Cari Pacar via Online Dating

 Meski diimbau untuk #DiRumahAja, selama karantina mandiri pandemi virus corona ini orang tetap bisa bersosialisasi lewat bermodal pulsa dan paket data. Tak mengherankan penggunaan aplikasi online dating (kencan daring) meningkat. Sekali dayung, orang bisa memperluas peluang menemukan calon pasangan potensial sekaligus jadi aktivitas 'killing time'.

Teman kencan virtual secara tidak langsung menyediakan kenyamanan dan kawan melewati masa penuh ketidakpastian sekarang ini. Namun, ahli menyebut tidak semua kaum jomlo bisa memanfaatkan platform ini.

Jennifer B. Rhodes, psikolog klinis dan relationship coach, berkata aplikasi kencan seharusnya dipakai oleh mereka yang baik atau stabil secara mental dan emosional sebelum dan selama pandemi.

"Jika Anda secara aktif mandiri dan berada di tempat yang baik, dan Anda menggunakan Bumble atau Tinder dan menemukan seseorang, Anda akan menjadikan Zoom sebagai 'kopi daratnya'," ujar Rhodes mengutip dari Independent.

Jika Anda berniat menggunakan aplikasi kencan untuk menghilangkan kebosanan, bukan untuk mengembangkan hubungan maka, kemungkinan ini adalah taktik penghindaran (avoidance). Namun Rhodes menjelaskan manusia normal untuk melakukan penghindaran. Kencan digunakan sebagai distraksi rasa takut, cemas, dan stres.

Rhodes menyarankan saat Anda merasa stres justru bukan saatnya mengunduh aplikasi kencan. Malah sebaiknya Anda istirahat dan merawat diri sendiri. Saatnya Anda menemukan hal-hal yang membuat bahagia. Setelah itu, baru bebas 'berselancar. di aplikasi kencan.

Cara Sederhana Persiapan Berkebun di Rumah bagi Pemula

Tak selalu butuh lahan yang luas untuk dapat berkebun di rumah. Cara berkebun di rumah bagi pemula pun dapat pula dilakukan dengan mudah.

Berkebun adalah salah satu kegiatan produktif yang menyehatkan karena dapat meredakan stres. Selain itu kegiatan ini dapat memudahkan Anda mendapatkan bahan makanan untuk kebutuhan keluarga.

Berkebun bisa menjadi salah satu alternatif kegiatan di rumah saat periode pandemi virus corona (SARS-CoV-2).


Berikut cara mudah berkebun di rumah bagi pemula.

1. Pilih tanaman yang disukai
Mulailah dengan menanam tanaman yang Anda sukai. Anda dapat menanam buah favorit, sayur yang disukai seluruh anggota keluarga, atau bunga yang harum.

Anda juga bisa menanam tanaman yang pasti dibutuhkan oleh keluarga, misalnya cabai atau tomat. Bisa pula memulai dengan tanaman yang mudah ditanam dan dirawat seperti bayam dan kaktus.

"Kami menyarankan tanaman atau sayuran yang disukai, yang banyak dikonsumsi, dan bisa dimulai dari yang mudah terlebih dahulu," kata Pegiat Indonesia Berkebun Winartania dalam konferensi pers, Senin (4/5).

Setelah itu, siapkan bibit tanaman tersebut untuk ditanam di rumah. Bibit bisa didapatkan di penjual tanaman dan secara online.

Anda juga bisa memanfaatkan biji buah atau tanaman yang ada di dapur untuk dipindahkan ke media tanam. Misalnya biji tomat, biji cabai, dan biji stroberi bisa langsung ditanam ke media tanam.

2. Area dengan cahaya matahari yang cukup
Setelah memilih bibit, pilihlah lokasi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman. Salah satu pertimbangan penting untuk menumbuhkan tanaman adalah cahaya matahari yang cukup.

Pilihlah area yang memiliki cahaya matahari yang cukup. Sayuran rata-rata membutuhkan cahaya matahari sekitar enam jam per hari.

"Cahaya matahari yang lebih bagus ada di pagi hari. Jadi, jika rumah menghadap ke timur bisa tanam di depan, jika kebalikannya bisa menanam belakang," kata Winartania.

Memanfaatkan atap rumah atau rooftop juga bisa dilakukan untuk berkebun dan mendapatkan cahaya matahari yang optimal. Anda juga bisa menanam tanaman yang diletakkan di dekat jendela atau di pagar.

3. Persiapkan media tanam
Setelah menyiapkan bibit, persiapkan pula media tanam untuk menumbuhkan tanaman tersebut. Media tanam atau media tumbuh yang paling umum adalah tanah. Sebagian tanaman juga bisa tumbuh di air atau dikenal dengan hidroponik.

Gunakan tanah yang bernutrisi tinggi atau yang sudah digemburkan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

4. Instalasi vertikal
Pada area yang sempit atau tidak memiliki pekarangan, Anda bisa menggunakan instalasi vertikal untuk berkebun. Instalasi vertikal memungkinkan tanaman ditanam dari dari atas ke bawah.

Instalasi vertikal dapat dibuat sendiri atau memanfaatkan dinding.

"Untuk lahan terbatas ada beberapa alternatif, bisa menggunakan instalasi hidroponik dengan sistem tetes dengan vertikal. Bisa di dinding juga," ucap Winartania.

5. Kompos
Tanaman membutuhkan media tanam yang bernutrisi tinggi. Tambahkan media tanam dengan kompos atau sekam. Kompos bisa dibeli atau dibuat sendiri dari sisa sampah organik dapur.

Setelah menanam, rutinlah untuk merawat dengan menyiram tanaman setiap hari. Saat tanaman sudah berbuah, jangan lupa untuk dipanen dan siap dikonsumsi.

Bagi sebagian orang, berkebun boleh jadi menjadi sebuah proses panjang. Sebab saat menanam, tanaman Anda bisa jadi tak langsung hidup atau bahkan berbuah. Karena itu perlu kesabaran dalam perawatan dan mempelajari sifat masing-masing yang Anda tanam. Ada yang bilang, di sinilah seninya berkebun.