Sabtu, 09 Mei 2020

Mengenal Benzo, Psikotropika yang Dipakai Roy Kiyoshi

Selebritas sekaligus pembawa acara Roy Kiyoshi terbukti mengonsumsi benzodiazepine (benzo) berdasar hasil tes urine. Polisi menangkap Roy pada Rabu (6/5) sore lantaran diduga menggunakan obat-obatan terlarang.

Benzo yang dikonsumsi Roy merupakan jenis obat psikotropika. Jenis ini masuk ke golongan obat terlarang yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Benzodiazepin merupakan kelas obat psikoaktif yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti gangguan kecemasan, insomnia, kejang, gangguan panik hingga ketergantungan alkohol. Obat ini bisa membantu mengendurkan otot dan memicu rasa kantuk.


Namun Institut Kesehatan Nasional dan Klinis (NICE) Inggris tak menyarankan penggunaan benzo dalam jangka panjang. Untuk mengatasi gangguan panik dan kecemasan, NICE hanya merekomendasikan pengobatan benzo dalam jangka pendek atau tak lebih dari sebulan.

Cara kerja benzo seperti dikutip Medical News Today, adalah meningkatkan efek GABA (Gamma Aminobutyric Acid) yang merupakan neurotransmitter penenang dan miliaran sel otak yang merespons sinyal-sinyal tersebut. GABA akan mengurangi kerja neurotransmitter yang berfungsi membawa pesan ke sistem syaraf, sehingga menjaga otak dalam keadaan lebih tenang.

Otak manusia memiliki banyak neurotransmitter yang berbeda untuk mengkomunikasikan pesan antara sel-sel otak. Fungsinya bisa mengakibatkan ketenangan atau juga rangsangan.

Ketika seseorang merasa sangat cemas, otak menjadi bersemangat dan terlalu aktif. Pemancar penenang dengan cepat bakal mengirim pesan ke sel-sel otak, memperlambat aktivitas di otak, atau mengurangi gejala kecemasan.

Namun penggunaan benzo memungkinkan sejumlah efek samping di antaranya kantuk, kebingungan, pusing, gemetaran, masalah penglihatan, gangguan koordinasi, kepentingan, perasaan depresi dan sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan The BMJ mengidentifikasi penggunaan benzo secara terus-menerus oleh orang berusia di atas 65 tahun dapat meningkatkan risiko demensia.

Penggunaan benzo dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan ketergantungan fisik. Ketergantungan ini bisa dimulai setelah penggunaan obat selama satu bulan, apalagi bila diminum dengan dosis yang tak ditentukan.

Gejalanya bisa dilihat mulai dari sulit tidur, berkeringat, atau juga perasaan depresi. Jika seseorang telah jadi bergantung pada benzo maka penting untuk mencoba menghentikan dan berkonsultasi dengan dokter.

Itu sebab mengapa penggunaan obat jenis ini selalu harus dengan resep dokter.

Salah Kaprah Puasa Jadi Diet untuk Turunkan Berat Badan

 Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan. Berpuasa diklaim bisa menurunkan berat badan atau membersihkan tubuh dari racun.

Tidak dimungkiri puasa yang mengharuskan seseorang untuk tak makan dan minum nyaris seharian bisa menurunkan bobot tubuh dalam waktu singkat. Namun hati-hati, saat puasa Anda juga harus menjaga pola makan dan pola hidup sehat. Jika tidak, akhirnya puasa memberikan efek negatif bagi tubuh.

Dalam hakikatnya, puasa adalah menahan hawa nafsu baik lapar maupun haus selama 12-13 jam sehari. Di zaman yang terus berkembang puasa bisa digunakan untuk kepentingan medis dan diawasi oleh dokter.


Puasa yang berlangsung satu atau dua hari tidak memberikan efek berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Tidak semua dianjurkan untuk berpuasa untuk orang yang berisiko tinggi seperti orang tua, orang yang memiliki riwayat penyakit kronis,ibu hamil dan anak-anak.

Bahaya Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

Puasa membuat seseorang mengurangi asupan kalori secara drastis dan secara tidak langsung akan menurunkan berat badan. Namun hal itu juga bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lain seperti kehilangan massa otot. Apabila tidak diimbangi dengan olahraga maka tubuh akan bekerja lamban memengaruhi pembakaran kalori.

Saat puasa berat badan mengalami penurunan karena tubuh hanya kehilangan cairan dan lemak masih berada di dalam tubuh. Maka dari itu saat Anda berbuka puasa maka berat badan akan kembali sedia kala.

Namun tidak semua orang mengalami hal yang serupa, sebagian orang mengalami kenaikan berat badan karena metabolisme dalam bekerja lambat. Hal ini menyebabkan orang bisa bertambah berat saat puasa.

Di awal-awal, puasa mungkin juga memberikan efek samping seperti pusing, gula darah rendah, nyeri otot, lemah dan merasa kelelahan. Puasa dalam jangka waktu lama juga mengakibatkan anemia, daya tahan tubuh menurun, masalah hati dan ginjal serta detak jantung tidak teratur. Tidak hanya itu, tubuh juga akan kekurangan vitamin dan mineral, kerusakan otot hingga diare.

Karantina, Ahli Sarankan Tunda Cari Pacar via Online Dating

 Meski diimbau untuk #DiRumahAja, selama karantina mandiri pandemi virus corona ini orang tetap bisa bersosialisasi lewat bermodal pulsa dan paket data. Tak mengherankan penggunaan aplikasi online dating (kencan daring) meningkat. Sekali dayung, orang bisa memperluas peluang menemukan calon pasangan potensial sekaligus jadi aktivitas 'killing time'.

Teman kencan virtual secara tidak langsung menyediakan kenyamanan dan kawan melewati masa penuh ketidakpastian sekarang ini. Namun, ahli menyebut tidak semua kaum jomlo bisa memanfaatkan platform ini.

Jennifer B. Rhodes, psikolog klinis dan relationship coach, berkata aplikasi kencan seharusnya dipakai oleh mereka yang baik atau stabil secara mental dan emosional sebelum dan selama pandemi.

"Jika Anda secara aktif mandiri dan berada di tempat yang baik, dan Anda menggunakan Bumble atau Tinder dan menemukan seseorang, Anda akan menjadikan Zoom sebagai 'kopi daratnya'," ujar Rhodes mengutip dari Independent.

Jika Anda berniat menggunakan aplikasi kencan untuk menghilangkan kebosanan, bukan untuk mengembangkan hubungan maka, kemungkinan ini adalah taktik penghindaran (avoidance). Namun Rhodes menjelaskan manusia normal untuk melakukan penghindaran. Kencan digunakan sebagai distraksi rasa takut, cemas, dan stres.

Rhodes menyarankan saat Anda merasa stres justru bukan saatnya mengunduh aplikasi kencan. Malah sebaiknya Anda istirahat dan merawat diri sendiri. Saatnya Anda menemukan hal-hal yang membuat bahagia. Setelah itu, baru bebas 'berselancar. di aplikasi kencan.

Senada dengan Rhodes, Rachel A. Sussman, relationship expert, pun menyarankan untuk tidak buru-buru berkencan karena jomlo dan kesepian. Apalagi jika kencan sebelumnya gagal dan bermasalah.

"Jika Anda capek kencan, ini waktu yang baik untuk fokus pada diri sendiri," kata dia.

Mengenal Benzo, Psikotropika yang Dipakai Roy Kiyoshi

Selebritas sekaligus pembawa acara Roy Kiyoshi terbukti mengonsumsi benzodiazepine (benzo) berdasar hasil tes urine. Polisi menangkap Roy pada Rabu (6/5) sore lantaran diduga menggunakan obat-obatan terlarang.

Benzo yang dikonsumsi Roy merupakan jenis obat psikotropika. Jenis ini masuk ke golongan obat terlarang yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Benzodiazepin merupakan kelas obat psikoaktif yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti gangguan kecemasan, insomnia, kejang, gangguan panik hingga ketergantungan alkohol. Obat ini bisa membantu mengendurkan otot dan memicu rasa kantuk.


Namun Institut Kesehatan Nasional dan Klinis (NICE) Inggris tak menyarankan penggunaan benzo dalam jangka panjang. Untuk mengatasi gangguan panik dan kecemasan, NICE hanya merekomendasikan pengobatan benzo dalam jangka pendek atau tak lebih dari sebulan.

Cara kerja benzo seperti dikutip Medical News Today, adalah meningkatkan efek GABA (Gamma Aminobutyric Acid) yang merupakan neurotransmitter penenang dan miliaran sel otak yang merespons sinyal-sinyal tersebut. GABA akan mengurangi kerja neurotransmitter yang berfungsi membawa pesan ke sistem syaraf, sehingga menjaga otak dalam keadaan lebih tenang.

Otak manusia memiliki banyak neurotransmitter yang berbeda untuk mengkomunikasikan pesan antara sel-sel otak. Fungsinya bisa mengakibatkan ketenangan atau juga rangsangan.

Ketika seseorang merasa sangat cemas, otak menjadi bersemangat dan terlalu aktif. Pemancar penenang dengan cepat bakal mengirim pesan ke sel-sel otak, memperlambat aktivitas di otak, atau mengurangi gejala kecemasan.

Namun penggunaan benzo memungkinkan sejumlah efek samping di antaranya kantuk, kebingungan, pusing, gemetaran, masalah penglihatan, gangguan koordinasi, kepentingan, perasaan depresi dan sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan The BMJ mengidentifikasi penggunaan benzo secara terus-menerus oleh orang berusia di atas 65 tahun dapat meningkatkan risiko demensia.