Sabtu, 09 Mei 2020

Karantina, Ahli Sarankan Tunda Cari Pacar via Online Dating

 Meski diimbau untuk #DiRumahAja, selama karantina mandiri pandemi virus corona ini orang tetap bisa bersosialisasi lewat bermodal pulsa dan paket data. Tak mengherankan penggunaan aplikasi online dating (kencan daring) meningkat. Sekali dayung, orang bisa memperluas peluang menemukan calon pasangan potensial sekaligus jadi aktivitas 'killing time'.

Teman kencan virtual secara tidak langsung menyediakan kenyamanan dan kawan melewati masa penuh ketidakpastian sekarang ini. Namun, ahli menyebut tidak semua kaum jomlo bisa memanfaatkan platform ini.

Jennifer B. Rhodes, psikolog klinis dan relationship coach, berkata aplikasi kencan seharusnya dipakai oleh mereka yang baik atau stabil secara mental dan emosional sebelum dan selama pandemi.

"Jika Anda secara aktif mandiri dan berada di tempat yang baik, dan Anda menggunakan Bumble atau Tinder dan menemukan seseorang, Anda akan menjadikan Zoom sebagai 'kopi daratnya'," ujar Rhodes mengutip dari Independent.

Jika Anda berniat menggunakan aplikasi kencan untuk menghilangkan kebosanan, bukan untuk mengembangkan hubungan maka, kemungkinan ini adalah taktik penghindaran (avoidance). Namun Rhodes menjelaskan manusia normal untuk melakukan penghindaran. Kencan digunakan sebagai distraksi rasa takut, cemas, dan stres.

Rhodes menyarankan saat Anda merasa stres justru bukan saatnya mengunduh aplikasi kencan. Malah sebaiknya Anda istirahat dan merawat diri sendiri. Saatnya Anda menemukan hal-hal yang membuat bahagia. Setelah itu, baru bebas 'berselancar. di aplikasi kencan.

Senada dengan Rhodes, Rachel A. Sussman, relationship expert, pun menyarankan untuk tidak buru-buru berkencan karena jomlo dan kesepian. Apalagi jika kencan sebelumnya gagal dan bermasalah.

"Jika Anda capek kencan, ini waktu yang baik untuk fokus pada diri sendiri," kata dia.

Mengenal Benzo, Psikotropika yang Dipakai Roy Kiyoshi

Selebritas sekaligus pembawa acara Roy Kiyoshi terbukti mengonsumsi benzodiazepine (benzo) berdasar hasil tes urine. Polisi menangkap Roy pada Rabu (6/5) sore lantaran diduga menggunakan obat-obatan terlarang.

Benzo yang dikonsumsi Roy merupakan jenis obat psikotropika. Jenis ini masuk ke golongan obat terlarang yang penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Benzodiazepin merupakan kelas obat psikoaktif yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti gangguan kecemasan, insomnia, kejang, gangguan panik hingga ketergantungan alkohol. Obat ini bisa membantu mengendurkan otot dan memicu rasa kantuk.


Namun Institut Kesehatan Nasional dan Klinis (NICE) Inggris tak menyarankan penggunaan benzo dalam jangka panjang. Untuk mengatasi gangguan panik dan kecemasan, NICE hanya merekomendasikan pengobatan benzo dalam jangka pendek atau tak lebih dari sebulan.

Cara kerja benzo seperti dikutip Medical News Today, adalah meningkatkan efek GABA (Gamma Aminobutyric Acid) yang merupakan neurotransmitter penenang dan miliaran sel otak yang merespons sinyal-sinyal tersebut. GABA akan mengurangi kerja neurotransmitter yang berfungsi membawa pesan ke sistem syaraf, sehingga menjaga otak dalam keadaan lebih tenang.

Otak manusia memiliki banyak neurotransmitter yang berbeda untuk mengkomunikasikan pesan antara sel-sel otak. Fungsinya bisa mengakibatkan ketenangan atau juga rangsangan.

Ketika seseorang merasa sangat cemas, otak menjadi bersemangat dan terlalu aktif. Pemancar penenang dengan cepat bakal mengirim pesan ke sel-sel otak, memperlambat aktivitas di otak, atau mengurangi gejala kecemasan.

Namun penggunaan benzo memungkinkan sejumlah efek samping di antaranya kantuk, kebingungan, pusing, gemetaran, masalah penglihatan, gangguan koordinasi, kepentingan, perasaan depresi dan sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan The BMJ mengidentifikasi penggunaan benzo secara terus-menerus oleh orang berusia di atas 65 tahun dapat meningkatkan risiko demensia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar