Sabtu, 06 Juni 2020

4 Cara Mudah Perbaiki Pola Tidur yang Berantakan

Sudah lebih dari dua bulan lamanya kita diimbau untuk tetap di rumah demi mencegah penyebaran virus Corona. Tetapi, terlalu lama di rumah juga ternyata bisa menyebabkan pola tidur jadi terganggu.
Berbagai penyebabnya bisa karena kurang beraktivitas, hilangnya rutinitas yang biasa dilakukan, sehingga pola istirahat pun jadi terganggu.

Meski begitu, kamu tak perlu khawatir, karena ini adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan agar bisa tidur nyenyak malam nanti, dikutip dari Times of India.

1. Kurangi minum kopi
Kandungan kafein dalam kopi bisa membuatmu jadi sulit tidur. Karena itu, jangan terlalu banyak minum kopi agar tidurmu bisa jauh lebih nyenyak.

2. Jangan kebanyakan ngemil
Salah satu pengaruh buruknya kualitas tidur adalah pola makan yang tidak sehat. Karena itu, kebiasaan ngemil atau makan di malam hari justru bisa membuat kamu kurang tidur.

3. Hindari minum alkohol
Alkohol mungkin bisa membuatmu merasa ngantuk. Tetapi, alkohol juga bisa membuat ritme sirkadian atau jam tubuh seseorang terganggu, sehingga pola tidur pun ikut terganggu.

4. Jangan main gadget sebelum tidur
Cobalah untuk tidak memainkan gadget ketika hendak tidur. Cahaya yang dipancarkan dari gadget dapat menekan melatonin atau hormon tidur, sehingga kamu akan sulit mengantuk.

Perlu Tahu! Ini 5 Manfaat Orgasme Saat Bercinta

Raih orgasme tak hanya menandakan sesi bercinta berjalan mulus. Ada beragam manfaat bagi tubuh di balik orgasme saat bercinta.
Dari tidur nyenyak hingga mengurangi stres. Berikut 5 manfaat mencapai orgasme saat berhubungan seks, seperti dikutip Metro.

Tidur nyenyak
Saat mencapai orgasme tubuh akan melepaskan banyak hormon, seperti oksitosin, serotonin, norepinefrin, vasopresin, dan prolaktin. Hormon-hormon inilah yang dapat membuat tubuh kamu rileks serta dapat membantu tidur lebih nyenyak.

"Prolaktin telah terbukti membuat tubuh merasa santai dan lelah, seharusnya ini dapat membantu tidur dengan mudah," kata dr Diana Gall dari Doctor 4 U, seperti dikutip Metro.

Mengurangi stres
Hormon oksitosin yang dikeluarkan tubuh saat orgasme akan membuat kamu merasa lebih tenang dan lebih bahagia. Hal ini yang dapat menjadi salah satu faktor mengurangi tingkat stres.

"Hormon ini dapat membantu orang untuk merasa lebih rileks dan menyehatkan mental," kata dr Gall.

Kurangi risiko penyakit jantung
Tak hanya membuat bahagia, mencapai orgasme saat berhubungan seks dapat meningkatkan kesehatan jantung. Karena saat orgaseme, jantung akan berdetak lebih cepat dari biasnya. Hal ini sering disamakan dengan latihan ringan, seperti jalan cepat.

Mencerahkan kulit
"Secara medis, aliran darah akan meningkat ketika mencapai orgasme saat berhubungan seks. Ini artinya lebih banyak oksigen yang dipompa ke seluruh tubuh," kata dr Gall.

Tak hanya itu, dr Gall menyebut peningkatan aliran oksigen akan merangsang produksi kolagen. Salah satu protein yang dikenal bagus untuk kulit.

Tingkatkan keharmonisan sesama pasangan
Mencapai orgasme dalam berhubungan seks dengan pasangan dapat meningkatkan keharmonisan. Karena masing-masing akan merasa puas dan bahagia melihat pasangannya mencapai orgasme dalam berhubungan seks.
https://indomovie28.com/bleach-episode-5-subtitle-indonesia/

Maju-mundur Riset Obat Malaria Klorokuin untuk Virus Corona

Perjalanan riset klorokuin sebagai obat virus Corona penuh kontroversi. Bermula dari studi yang dimuat dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan pasien Corona yang diberi hidroksiklorokuin dan klorokuin mengalami gangguan pada jantung hingga tingkatkan risiko kematian.
Namun belum lama ini studi berjudul 'Hydroxychloroquine or chloroquine with or without a macrolide for treatment of COVID-19: a multinational registry analysis' tersebut ditarik. Alasan penarikan jurnal ilmiah ini lantaran peninjau sejawat independen tidak dapat mengakses data yang digunakan untuk analisis sehingga validitasnya diragukan.

Bagaimana perjalanan studi uji coba obat malaria klorokuin dan hidroksiklorokuin hingga akhirnya menuai kontroversi?

WHO setop sementara uji coba klorokuin
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menyetop uji coba obat malaria klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk pasien virus Corona COVID-19 pada Senin (25/5/2020). Alasannya disebut WHO demi keamanan pasien Corona.

"Kelompok eksekutif menetapkan menghentikan sementara hydroxychloroquine dalam uji coba, sementara data keselamatan ditinjau oleh Dewan Pemantau Keamanan Data," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual dikutip dari AFP, Selasa (26/5/2020).

WHO desak Indonesia setop pakai klorokuin
Usai setop sementara uji coba obat malaria, WHO pun mendesak Indonesia untuk berhenti memakai klorokuin. Dilansir dari Reuters, desakan ini disampaikan untuk menunda pengobatan klorokuin dan hidroksiklorokuin karena masalah keamanan, demikian jelas sumber yang tidak disebut namanya kepada Reuters, Selasa (27/5/2020).

Sumber anonim ini mengatakan WHO sebetulnya telah mengirim pemberitahuan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menunda pengobatan memakai obat klorokuin.

Indonesia ikuti arahan WHO hentikan uji coba klorokuin
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan Indonesia sudah menghentikan pemberian obat klorokuin pada pasien dalam Solidarity Trial. Penghentian ini baru dilakukan dalam lingkup uji coba medis WHO.

"Untuk trial, WHO menghentikan. Kalau bukan untuk trial, kami belum mengetahui," ujar Wiku seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (28/5/2020).

Riset soal bahaya klorokuin ditarik dari jurnal medis
Studi soal bahaya klorokuin dan hidroksiklorokuin pada pasien virus Corona ditarik dari jurnal The Lancet setelah dokter dan ilmuwan ragu tentang validitas data.

WHO kembali lanjutkan riset klorokuin
WHO yang sebelumnya menghentikan studi hidroksiklorokuin dalam kelompok Solidarity Trial akhirnya kembali melanjutkan riset obat tersebut. Belum diketahui secara pasti apakah keputusan ini terkait dengan ditariknya jurnal dari The Lancet.

"Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa obat apa pun benar-benar mengurangi kematian pada pasien yang memiliki COVID-19," kata Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan, dikutip dari CNN.
https://indomovie28.com/bleach-episode-3-subtitle-indonesia/