Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) berusia 44 tahun mengeluh demam setelah pulang dari Hong Kong. Hingga saat ini perempuan tersebut masih dirawat di ruang Isolasi RSUD Banyumas.
"Kondisi sampai hari ini pasien masih sadar penuh. Demam masih, tapi keluhan berkurang. Pemeriksaan laboratorium sudah, rontgen sudah dan sampel sudah dikirim ke Jakarta tadi malam," ujar Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas, dr Noegroho Harbani kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).
Dia mengatakan perempuan berinisial S tersebut sudah berada di Indonesia selama enam hari sebelum dirawat di RSUD Banyumas. Dia pulang dari Hong Kong dan lolos saat berada di bagian kesehatan Imigrasi pada Rabu (4/3/2020).
Namun, S tiba-tiba mengeluh demam tinggi, diare serta nyeri kepala pada Senin (2/3). Kemudian, S berobat ke rumah sakit swasta pada keesokan harinya, Selasa (3/3). Karena ada faktor risiko Virus Corona, S dirujuk ke RSUD Banyumas.
"Di sini dibawa sesuai standar penanganan dan dimasukkan ke ruang isolasi, di mana ruang itu biasa kami gunakan untuk merawat pasien-pasien TBC. Sudah sesuai standar tersendiri dan terpisah dari pasien lain," kata Noegroho.
Pantauan detikcom, ruang isolasi tersebut berada di ruang Seruni yang biasa digunakan sebagai tempat untuk perawatan pasien sakit paru-paru. Terlihat petugas rumah sakit berjaga di ruang isolasi tersebut.
"Ruang yang kita sediakan hanya dua. Kalau APD (Alat Pelindung Diri) semuanya lengkap, ini sudah sangat standar. APD kita siap dari ruang ICU hingga ruang perawatan," jelasnya.
Saat ini ada lagi satu pasien perempuan yang dirujuk ke RSUD Banyumas. Pasien tersebut dirujuk dari RS DKT Purwokerto karena mengalami gejala demam usai pulang dari luar negeri.
"Di DKT itu sebenarnya pasien kena asma, terus ada demamnya lalu pasiennya juga habis dari luar negeri, dari Singapura. Dan di DKT tidak punya sarana isolasi yang memadai. Sehingga untuk pencegahan dini, untuk pengawasan dan sudah diputuskan dua rumah sakit rujukan jadi dikirim sini dulu," jelasnya.
Untuk diketahui, ada dua rumah sakit rujukan di Banyumas untuk menangani pasien suspect Corona, yakni RS Margono Soekarjo Purwokerto dan RSUD Banyumas. Setidaknya terdapat enam ruang isolasi di masing-masing rumah sakit tersebut.
Kedua rumah sakit tersebut melayani sejumlah kabupaten di wilayah Jawa Tengah bagian selatan seperti Cilacap, Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara. Bupati Banyumas, Achmad Husein berencana membangun ruang isolasi lagi di RSUD Ajibarang untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien suspect Corona.
RSUP Persahabatan Jaktim Rawat 10 Suspek Corona COVID-19
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan hingga hari Rabu (4/3/2020) telah menerima 10 pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona COVID-19. Mereka dirawat di ruang isolasi khusus yang sebelumnya diperuntukkan pasien tuberkulosis (TB).
Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Rita Rogayah, SpP(K), MARS, menjelaskan 10 pasien tersebut merupakan rujukan dari berbagai rumah sakit lain di Jakarta. Lima pasien di antaranya dirujuk pada Rabu (3/3) malam.
"Kami baru mendapat rujukan setelah Rumah Sakit Sulianti penuh, yaitu kemarin. Kemarin kami sudah lima PDP hari ini nambah lagi sudah sepuluh," kata dr Rita saat melakukan temu media di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/4/2020).
dr Rita menjelaskan RSUP Persahabatan sudah menyiapkan 24 ruang isolasi yang terpisah dari ruangan lainnya. Dari ruangan tersebut ada empat ruang khusus intensive care unit (ICU) untuk pasien yang mungkin mengalami kegawatan seperti gagal napas.
"Semua pasien itu indikasinya rawat. Tapi kondisi semuanya saat ini tidak perlu ada yang masuk ruang ICU," kata dr Rita
"Harus masuk ICU misalnya dia napasnya hebat atau gagal napas sehingga dia harus pakai alat bantu napas," lanjutnya.
Dari 10 pasien yang dirawat belum ada yang terkonfirmasi kasus COVID-19. dr Rita menjelaskan masih menunggu hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes).
https://kamumovie28.com/cast/eleonora-carisi/