Rabu, 01 Juli 2020

Trump Salahkan China Atas Kerusakan Fatal Pandemi Corona di AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia semakin marah pada China atas penyebaran virus Corona. Pandemi Corona telah berkali dituduhkan Trump pada pemerintah China.
"Ketika saya menyaksikan pandemi yang buruk menyebar di seluruh dunia, termasuk kerusakan yang luar biasa di AS, saya menjadi semakin marah pada China," tulis Trump di akun Twitternya seperti yang dilihat detikcom, Rabu (1/7/2020).

Pandemi virus Corona telah berkali dituduhkan Trump pada pemerintah China sehingga meningkatkan ketegangan antar kedua negara tersebut.

Sebelumnya, Trump kerap memberi julukan rasis terkait virus Corona yang ditujukan ke China. Saat kampanye di Tusla, Trump menyebut COVID-19 dengan sebutan 'kung flu' dan beberapa waktu lalu menamai dengan 'virus China' atau 'virus Wuhan'.

"Virus ini memiliki lebih nama dari pada penyakit lain dalam sejarah. Saya menamainya kung flu. Saya bisa menyebutkan 19 versi nama yang berbeda," ujar Trump saat berkampanye.

Di tengah lonjakan kasus AS, pakar penyakit menular Anthony Fauci mengatakan bahwa pemerintah AS mengarah ke 'jalur yang salah' dan memperingatkan lonjakan kasus dua kali lipat menjadi 100 ribu pasien per hari jika pihak berwenang gagal mengambil langkah untuk menekan pandemi.

Zaman Dulu Pajak Sepeda Disebut Peneng, Siapa Pernah Mengalami?

 Walau sudah dibantah oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), rumor tentang pajak sepeda belakangan ini telah membangkitkan kenangan tentang 'peneng' berbayar untuk sepeda pada zaman dahulu. Generasi 1990-an mungkin masih banyak yang mengalami.
Salah satu kenangan tentang pajak sepeda pada masa itu, yang populer dengan sebutan 'peneng', dikisahkan oleh Bagus 'Kinjeng' Chriswandito, Sekjen II KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia). Ia masih ingat, pada masanya peneng dibayarkan tiap tiga bulan sekali.

"Kalau dulu itu pajak sepeda itu hanya berbentuk stiker, nah stiker itu per tiga bulan sekali, stiker kecil itu ada nilainya, kalau sepeda seperti ini untuk periode seperti ini itu 5 rupiah, 10 rupiah, gitu zaman saya waktu masih kecil," ungkapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (1/6/2020).

Setiap sepeda yang tidak memiliki stiker bisa diberhentikan oleh petugas. Para pesepeda saat itu bisa langsung membeli stiker dengan kisaran mulai dari 5 hingga 10 rupiah.

"Jadi seperti ada cegatannya juga dari petugas bahwa kalau sepeda tidak ada stikernya itu atau peneng-nya berbentuk stiker, mereka boleh membeli stiker di situ lalu ditempelkan dengan harga 5 rupiah tadi itu, nah itu kalau tidak salah per tiga bulan sekali," lanjut Bagus.

Menurut Bagus, semua jenis sepeda pada masa itu semua sepeda harus memiliki peneng. Mulai dari sepeda ontel, jengki, hingga sepeda mini.

Hmmm... zaman itu, sepeda lipat sudah ngehits belum ya?

Pria Ini Jadi Orang Pertama di Dunia yang Bergelar Magister Ninja

 Pria di Jepang menjadi orang pertama di dunia yang mendapat gelar magister ninja dalam program studi ninja setelah menyelesaikan studi pascasarjana yang melibatkan seni bela diri dasar dan cara memanjat gunung secara diam-diam.
Genichi Mitsuhashi, 45, menghabiskan dua tahun mempelajari sejarah, tradisi, dan teknik pertempuran ninja atau agen rahasia Jepang, di Universitas Mie, wilayah Jepang bagian tengah.

Dikenal karena tingkat keterampilan yang tinggi, para ninja disebut penguasa mata-mata yang berasal dari setidaknya abad ke-14. Namun Mitsuhashi mengatakan ninja juga seseorang yang mandiri. Mitsuhashi kemudian pindah ke Provinsi Pegunungan Iga, untuk memahami bagaimana ninja hidup sehari-hari.

"Iga adalah tempat tinggal para ninja. Iklim daerah ini menciptakan sifat ninja," kata Matsuhashi dikutip dari CNN International.

Di daerah tersebut, selain bertani, Matsuhashi juga mengajar seni bela diri dan ninjutsu, atau seni ninja, di dojo-nya. Ia juga mempelajari kung fu dan seni bela diri Jepang yang dikenal sebagai Shorinji Kempo.
https://nonton08.com/cast/michael-adler/

Gak Cuma Nikmat, Kopi Juga Bisa Bikin Pintar, Kok Bisa?

Ada kopi hitam, kopi susu, cappucino, moccacino, espresso, americano, dan masih banyak lagi jenis-jenis kopi modern yang umum ditemukan di kedai kopi. Mana yang merupakan favoritmu?
Namun tahukah kamu tak penting jenis dan rasa kopi yang kamu sukai karena konon katanya kopi bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. benarkah demikian?

Melansir dari Healthline, minum kopi tidak hanya bisa membuat kamu terjaga pada malam hari, melainkan juga bisa membuat kamu menjadi lebih pintar. Hal ini dikarenakan adanya bahan aktif dalam kopi yang disebut dengan kafein.

Banyak penelitian yang meneliti efek kafein pada otak yang menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan memori, kewaspadaan, serta fungsi otak secara umum dengan cara menghalangi efek penghambat neurotransmitter yang disebut adenosin. Dengan mencegahnya, kafein bisa meningkatkan pengiriman neuron di otak dan melepas neurotransmitter lain seperti dopamin dan norepinefrin.

Beberapa penelitian lain juga menyebutkan bahwa kafein memiliki efek untuk meningkatkan daya ingat jangka pendek. Saat seseorang mengonsumsi tablet kafein dan mempelajari serangkaian gambar, kemampuan mereka untuk mengenali gambar ini dalam 24 jam menjadi lebih kuat. Namun untuk efek memori jangka panjang masih perlu diselidiki lebih lanjut.

Kopi memang baik untuk membantu meningkatkan fungsi otak, namun jangan salah kaprah dengan mengira makin banyak minum kopi, membuat otak makin pintar. Minum kopi yang berlebihan justru akan menyebabkan dampak buruk seperti kecemasan, kegelisahan, jantung berdebar, hingga masalah tidur.

Konsumsilah kopi sewajarnya untuk bisa merasakan efek positif kopi bagi kecerdasan otak. Bagi yang bosan dengan kopi yang itu-itu saja serta ingin mencoba rasa kopi yang lain, kamu bisa coba mencarinya di GrabFood.

Di GrabFood, ada banyak sekali jenis dan cita rasa kopi yang ditawarkan oleh merchant. Kamu bisa mencoba kopi dengan cita rasa berbeda melalui smartphone dalam genggamanmu.

Trump Salahkan China Atas Kerusakan Fatal Pandemi Corona di AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia semakin marah pada China atas penyebaran virus Corona. Pandemi Corona telah berkali dituduhkan Trump pada pemerintah China.
"Ketika saya menyaksikan pandemi yang buruk menyebar di seluruh dunia, termasuk kerusakan yang luar biasa di AS, saya menjadi semakin marah pada China," tulis Trump di akun Twitternya seperti yang dilihat detikcom, Rabu (1/7/2020).

Pandemi virus Corona telah berkali dituduhkan Trump pada pemerintah China sehingga meningkatkan ketegangan antar kedua negara tersebut.

Sebelumnya, Trump kerap memberi julukan rasis terkait virus Corona yang ditujukan ke China. Saat kampanye di Tusla, Trump menyebut COVID-19 dengan sebutan 'kung flu' dan beberapa waktu lalu menamai dengan 'virus China' atau 'virus Wuhan'.

"Virus ini memiliki lebih nama dari pada penyakit lain dalam sejarah. Saya menamainya kung flu. Saya bisa menyebutkan 19 versi nama yang berbeda," ujar Trump saat berkampanye.

Di tengah lonjakan kasus AS, pakar penyakit menular Anthony Fauci mengatakan bahwa pemerintah AS mengarah ke 'jalur yang salah' dan memperingatkan lonjakan kasus dua kali lipat menjadi 100 ribu pasien per hari jika pihak berwenang gagal mengambil langkah untuk menekan pandemi.
https://nonton08.com/cast/tom-lacroix/