Rabu, 01 Juli 2020

Diboikot Pengiklan, Berapa Pemasukan Facebook dari Iklan?

Sejumlah perusahaan ramai memboikot iklan di media sosial Facebook. Boikot ini dilakukan sebagai bentuk protes setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.
Beberapa perusahaan seperti Adidas, HP, Ford, Unilever, Coca Cola, Honda, hingga Starbucks telah berhenti mengiklan di Facebook. Selain itu, diprediksi akan banyak lagi perusahaan yang akan mencabut iklan berbayarnya di Facebook. Memang, berapa keuntungan yang didapat Facebook dari iklan?

Dikutip dari CNN, Rabu (1/7/2020), Facebook menghasilkan US$ 69,7 miliar setara Rp 1.000 triliun (kurs Rp 14.200/dolar US) dari iklan pada tahun 2019, nilai itu seperti 98% pendapatan Facebook tahun ini.

Sebagian besar pendapatan iklan itu tidak hanya datang dari perusahaan besar seperti Starbucks dan Coca Cola. Bisnis menengah dan skala kecil juga banyak yang menggunakan iklan berbayar di Facebook.

"Facebook memiliki sejumlah klien pengiklan besar. Namun, jika dilihat Facebook jelas juga bergantung pada pengiklan bisnis menengah dan kecil" kata Nicole Perrin, seorang analis di eMarketer.

Menurut data dari firma riset pemasaran Pathmatics, ada 8 juta pengiklan yang dimiliki Facebook, 100 merek besar diantaranya menyumbangkan US$ 4,2 miliar (Rp 60 triliun) untuk iklan di Facebook tahun lalu atau sekitar 6% dari pendapatan iklan Facebook.

Pendapatan Facebook dari Iklan selalu meningkat. Menurut eMarketer pada 2009 pendapatan iklan Facebook mencapai US$ 761 juta (Rp 10,9 triliun).

Platform iklan Facebook difasilitasi pilihan jumlah pengguna yang akan melihat iklan perusahaan itu. Saat ini perusahaan dapat mengakses hingga 2,6 miliar pengguna yang akan melihat iklan perusahaan. Bahkan di Instagram dengan akses 1 miliar pengguna dihargai US$ 1 miliar pada 2012.

Pada saat yang sama, yang menjadi pertanyaan lagi apakah banyak pengiklan besar dan kecil mampu melepas iklan mereka dari platform untuk waktu yang lama. Mengingat Facebook merupakan platform terkuat dalam periklanan untuk meningkatkan pemasaran perusahaan.

Merek-merek besar yang memilih boikot Facebook sekarang memiliki anggaran besar dan beberapa tempat lain untuk beriklan. Beberapa melaporkan banyak alternatif iklan di berbagai platform lain seperti Google, Amazon, TikTok, dan Snapchat.

Tetapi untuk jutaan usaha kecil dengan anggaran yang minim mungkin hingga saat ini masih enggan ikut boikot iklan di Facebook.

"Tidak mungkin usaha kecil dan merek kecil akan bergabung dengan boikot, karena merekalah yang paling bergantung pada Facebook untuk akses ke pelanggan mereka," kata Perrin.

Bahkan merek-merek besar yang telah bergabung dengan boikot itu mengatakan hanya sementara menghentikan iklan di Facebook. Mereka mengaku tak sepenuhnya lepas dari Facebook. Mereka akan tetap mengunggah konten di media sosialnya yang tidak berbayar seperti di Facebook dan Instagram yang memiliki jutaan pengikut.

Perlu diingat, kasus ini berlangsung di tengah krisis pandemi Corona. Beberapa perusahaan akan mempertimbangkan bagaimana nasib perusahaan jika tanpa iklan dengan mengingat bahwa pandemi Corona telah berdampak pada ekonomi perusahaan.
https://nonton08.com/cast/lee-jeong-in/

Selasa, 30 Juni 2020

Restoran Gunakan Sinar UV untuk Bersih-bersih Corona

Pandemi COVID-19 membuat kegiatan bisnis ditutup, termasuk restoran. Kini, saat akan kembali beroperasi, para pemilik restoran melakukan berbagai cara untuk membersihkan tempat mereka, salah satunya dengan memanfaatkan sinar ultraviolet (UV).
Seperti yang dilakukan Rob Wilson, chef dan pemilik The Anaheim White House, sebuah restoran mewah di Anaheim, California, Amerika Serikat misalnya, dia mulai memasang penghalang kaca plexiglass di sejumlah sudut restorannya.

Selain itu, Wilson mendatangkan petugas berpakaian hazmat untuk meniupkan kabut disinfektan di restorannya sebelum dibuka kembali. Dia juga berinvestasi untuk perangkat sinar UV, khususnya UVC sanitizing instruments.

"Sinar UV telah terbukti menghancurkan virus Corona lain, jadi ini mungkin akan bekerja juga pada virus Corona baru yang menyebabkan COVID-19," kata Wilson berdasarkan penelitian National Academy of Sciences.

Instrumen sinar UV ini, berupa benda seukuran gagang telepon yang portabel dan digunakan untuk membersihkan segala sesuatu mulai dari buku menu hingga permukaan meja.

Di New York, ada juga toko roti terkenal Magnolia Bakery yang berencana menginstal lampu UV di toko dan fasilitas produksinya. Benda ini berupa tiang lampu yang melengkung di bagian atasnya.

Para karyawan akan berdiri di bawah lampu tersebut untuk diterangi sinar UV yang aman bagi manusia untuk menonaktifkan bakteri dan virus sebelum masuk ke toko dan fasilitas produksi.

"Keselamatan serta kesehatan karyawan dan pelanggan kami adalah prioritas utama," kata Bobbie Lloyd, chief baking officer Magnolia Bakery.

"Kami telah menerapkan berbagai praktik pembersihan yang agresif di semua lokasi toko kami. Dengan teknologi baru ini, kami dapat melakukan lebih banyak lagi untuk memastikan keamanan staf dan pelanggan kami," tutupnya.

Penggunaan sinar UV untuk disinfeksi mulai marak sejak pandemi COVID-19 terjadi. Sinar UV juga digunakan untuk membersihkan tranportasi seperti kereta dan bus, juga 'mencuci' uang agar steril dari bakteri dan virus.

Belakangan, Facebook Baru Kebagian Dark Mode

Setelah merilis dark mode atau mode gelap di Messenger tahun lalu, Facebook kini merilis fitur yang ramah mata tersebut di aplikasi Facebook untuk smartphone.
Cukup mengherankan karena aplikasi utama Facebook justru yang belakangan kebagian fitur yang dinantikan banyak orang ini. Sebelumnya, dark mode sudah muncul duluan di aplikasi Facebook Lite pada Februari lalu.

Selain Messenger, aplikasi lain yang berada di bawah naungannya juga sudah duluan punya fitur dark mode, yakni Instagram dan WhatsApp.

Kemunculan dark mode di aplikasi Facebook dilaporkan seorang pengguna lewat akun Twitternya @NotFridayCraig. Dia memamerkan screenshot tampilan dark mode di Facebook untuk iOS.

Saat dimintai komentarnya terkait kehadiran fitur ini, Facebook mengonfirmasi bahwa pengaturan baru untuk dark mode di aplikasi Facebook sedang mulai digulirkan secara bertahap hingga tersedia untuk semua pengguna.

Namun seperti dikutip dari XDA Developer, Facebook tidak menyebutkan rentang waktu berapa lama perilisan fungsi ini hingga tersedia secara global. Tidak diketahui pula kapan dark mode di Facebook hadir di smartphone Android.

Kalau Facebook kalian belum bisa memunculkan opsi dark mode, coba kalian update dulu aplikasinya. Kalau belum juga, artinya memang region atau perangkat kalian masih harus bersabar menunggu ketersediaannya.
https://nonton08.com/fate-grand-order-zettai-majuu-sensen-babylonia-episode-2/