Vagina kering bukan saja memicu iritasi. Ketika berhubungan intim, kurangnya lubrikasi bisa menyebabkan cedera serius yang menyakitkan yakni lecet-lecet.
Pada umumnya, keringnya vagina diakibatkan penurunan kadar estrogen, yaitu hormon kewanitaan yang memegang peran penting dalam sistem reproduksi. Esterogen juga membantu menjaga kelembapan area intim.
Kurangnya kelembapan membuat jaringan vagina menjadi kaku sehingga sering berdarah saat bercinta. Lupa pada vagina tentu sangat tidak nyaman.
Dikutip dari Clevelandclinic, berikut 3 penyebab vagina kering saat sesi bercinta:
1. Gangguan hormon
Perubahan kelembapan vagina paling sering dikaitkan dengan penurunan kadar estrogen. Penurunan produksi estrogen tidaknya hanya dialami oleh wanita yang sudah menopause, tetapi mengonsumsi pil menyusui dan KB menjadi salah satu penyebab.
2. Konsumsi obat-obatan
Kandungan obat yang dapat menurunkan produksi estrogen adalah pengobatan kemoterapi untuk kanker, obat anti-estrogen yang mengobati fibroid rahim, obat sakit mata dan pilek.
Jika wanita mengonsumsi obat tersebut, kemungkinan besar vagina akan menjadi kering.
3. Kurang pemanasan
Kurangnya pemanasan sebelum sesi bercinta membuat wanita kurang bergairah, sehingga dapat menyebabkan vagina menjadi kering.
Vagina merespons berbagai bagian sensual tubuh yang dapat dielus, termasuk bibir, lidah, klitoris, jari kaki, leher dan payudara. Penting bagi pasangan untuk memahami waktu pemanasan sebelum memulai sesi bercinta.
Ada beragam pilihan alami mengatasi vagina kering, yaitu dengan mengonsumsi minyak zaitun, almond manis, dan kelapa.
Jika dirasa vagina kering mengganggu aktivitas sesi bercinta, dianjurkan untuk segera konsultasi ke dokter.
Bantahan Atas Sederet Klaim Hadi Pranoto yang Bikin Heboh di Video Anji
Nama Hadi Pranoto sontak ramai dibicarakan warganet setelah muncul di Youtube Duniamanji yang berjudul 'BISA KEMBALI NORMAL OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)'. Dalam video tersebut, Hadi Pranoto bicara mengenai 'obat' yang bisa menyembuhkan pasien Corona.
Hadi Pranoto juga mengklaim dirinya sebagai ahli mikrobiologi dengan nama Profesor Hadi Pranoto. Anji bahkan menyapa Hadi Pranoto sebagai 'dok'.
Namun pernyataan Hadi Pranoto, baik soal 'obat Corona' dan klaim riset akademik yang ia lakukan dibantah secara tegas oleh sejumlah pihak. Berikut berbagai bantahan instansi terkait Hadi Pranoto seperti yang dirangkum detikcom.
1. Tak ada database Hadi Pranoto di IDI
Saat menjadi tamu di video Anji, Hadi Pranoto mengaku sebagai ahli mikrobiologi. IDI kemudian menyatakan tidak ada nama Hadi Pranoto di database dokter. PB IDI juga mengecam klaim Hadi Pranoto karena dinilai membahayakan.
"Dicari nggak ada, dan penegak hukum harus turun tangan. (Pernyataannya) membahayakan masyarakat. Misalnya dia rapid test ngomongnya cuma Rp 10 ribu, swab test cuma 10 ribu, saya nggak tahu apakah itu hanya prank atau... tapi kan nggak boleh. Itu polisi harus turun tangan untuk mengecek itu," ujar Wakil Ketua Umum PB IDI, dr Slamet Budiarto.
2. Klaim 'obat Corona' yang tak berdasar
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr Achmad Yurianto menegaskan klaim soal 'obat Corona' yang disebutkan dalam video tersebut tidak memiliki bukti.
"Temuan gak jelas," tegas dr Yuri, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Minggu (2/8/2020).
Temuan soal obat Corona tidak bisa sembarang diklaim, sebab harus melalui tahapan uji coba dan uji klinis seperti vaksin sebelum bisa digunakan secara massal.
https://kamumovie28.com/purpose-of-reunion/