Wabah virus corona (COVID-19) telah membuat kepanikan di mana-mana lantaran penyebarannya yang begitu cepat. Menjadi petugas kesehatan yang menangani pasien COVID-19 memang tidaklah mudah, sebab mereka harus mengorbankan waktunya dengan keluarga untuk merawat pasien yang terinfeksi.
Seperti misalnya yang dialami seorang perawat di Rumah Sakit Huoshenshan, Wuhan, bernama Wu Ya Ling. Ia menerima kabar sang ibu meninggal di tengah tugas merawat pasien.
Sebuah video memperlihatkan ketika Wu yang sedang bekerja mendapatkan panggilan video dari rumah. Tak kuat menahan tangis mendengar kabar duka tersebut, ia pun menangis di balik masker yang dikenakannya.
Di dalam video tersebut, Wu membungkuk sebanyak 3 kali sebagai rasa hormat kepada sang ibu yang telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.
Setelah mencoba untuk menenangkan diri atas berita duka, Wu kembali melanjutkan pekerjaan merawat pasien-pasien yang terinfeksi virus corona.
Ngehits Gara-gara Lucinta Luna, Tramadol Bisa Untuk Nyeri Haid?
Aktris cantik Lucinta Luna baru-baru ini diamankan polisi karena memakai narkoba. Tramadol adalah salah satu obat yang diamankan dari Lucinta Luna. Bisakah dipakai untuk atasi nyeri haid?
Dr dr Kanadi Sumapraja SpOG-KFER, MSc dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan obat yang bisa dipakai untuk mengatasi nyeri haid, termasuk tramadol.
"Biasanya di tahapan awal kita akan menggunakan obat anti nyeri yang bekerja di ujung serabut saraf, biasanya itu akan menekan lepasnya mediator-mediator radang yang timbul akibat peradangan. Dengan demikian maka ujung-ujung saraf itu tidak akan teraktivasi karena adanya mediator radang tadi," katanya saat ditemui di SEIA Restaurant, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
"Nah obat-obat seperti itu sebenarnya banyak, seperti misalnya yg paling gampang paracetamol, itu bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi nyeri menstruasi," jelasnya.
Bagaimana dengan tramadol?
"Bisa-bisa digunakan, obat seperti tramadol, itu umumnya adalah obat yang bekerja di central. Tapi kalau kita ingin menggunakan dianjurkan sih untuk tahap awal gunakan obat yang bekerja untuk yang bekerja di ujung serabut saraf tadi, karena kan terapinya bertahap ya, tidak bisa langsung konsumsi (tramadol)," tambahnya.
Menurutnya, jika mengalami nyeri haid yang parah, penggunaan obat yang mengandung morfin juga bisa diberikan.
"Kalau nyerinya terlalu hebat kita sudah bisa memberikan obat-obat yang mengandung morfin, yang akan mengatasi nyeri yang hebat itu," pungkasnya.
Ingat ya, tramadol termasuk obat keras yang hanya bisa dikonsumsi atas petunjuk dan dengan resep dokter.
Dinkes Sebut Kecil Kemungkinan WN China Terinfeksi Virus Corona di Bali
Heboh soal kabar ada warga negara (WN) China yang positif terinfeksi virus corona usai kembali dari Bali. WN China yang beridentitas Jin tersebut datang ke Bali dari Wuhan pada tanggal 22 Januari dan kembali pada tanggal 28 Januari.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Ketut Suarjaya, mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi. Namun demikian menurut Suarjaya kecil kemungkinan sang WN China terinfeksi virus corona di Bali.
"Karena kita lihat juga kronologis kejadiannya itukan 8 hari setelah dia meninggalkan Bali. Kalau melihat masa inkubasi 3-7 hari kemungkinan pertama ya dia berarti sakitnya enggak di Bali. Kena sakit pas di China," kata Suarjaya saar dihubungi detikcom, Kamis (13/2/2020).
"Kedua kalau pakai teori masa inkubasi terpanjang 14 hari, dia saat itu di Bali membawa kuman saat masih masa inkubasi, tapi faktanya tidak ada orang yang terpapar," lanjutnya.
Untuk berjaga-jaga Dinkes Bali saat ini masih melacak ke mana saja WN China tersebut singgah selama di Bali. Suarjaya meyakinkan masih belum ada kasus virus corona yang terdeteksi.
"Kecil kemungkinannya dia dapat (infeksi virus) di Bali. Tapi apapun itu tetap kita lakukan pelacakan di mana yang bersangkutan ini berada," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/18-forever-love-2/