- Bercinta merupakan aktivitas fisik yang cukup menguras energi, tetapi setelah itu merasa puas dan senang. Ada kalanya Anda ingin melakukannya kembali.
Aktivitas bercinta memberikan manfaat bagi kesehatan serta psikologis. Namun, pernahkah Anda berpikir apa yang terjadi pada otak setelah melakukan sesi bercinta?
Psikolog Dr Sal Raichbach mengatakan bahwa saat melakukan sesi bercinta, otak secara otomatis melepaskan oksitosin atau "love hormone". Hormon ini berhubungan dengan keintiman dan kepercayaan sehingga setelah bercinta dengan pasangan, Anda terus memikirkan dan ingin mengulangi meskipun sesi tersebut hanya sebentar.
Dikutip dari Sheknows, bercinta bisa memperkuat ikatan karena adanya chemistry bawaan dari pasangan. Oleh karena itu, bercinta dengan pasangan membuat Anda merasa lebih nyaman dan dekat.
"Sebagai makhluk sosial, kita dirancang untuk terikat melalui berbagai kegiatan, tetapi seks sering menciptakan perasaan bahwa kita harus menjalin hubungan dengan orang tersebut, karena sebagian masyarakat telah menetapkan itu sebagai norma umum, bagian dari 'social sexual script' kita," jelas Brim.
Oksitosin tidak hanya didapatkan dari bercinta. Brim mengatakan untuk melepaskan oksitosin dan memunculkan ikatan yang sama dapat dilakukan dari aktivitas lain, yaitu saling memandang dan berbagi cerita pribadi.
Keintiman merupakan kunci bekerjanya oksitosin, Brim menjelaskan bahwa korban pelecehan seksual tidak akan memiliki perasaan terikat pada pelaku kekerasan dan tidak akan merasakan ingin melakukan bercinta dengan pelaku tersebut. Begitu juga dengan pernikahan yang tidak bahagia, mereka tidak akan merasakan keintiman karena tidak ada ikatan chemistry.
3 Aroma Tak Biasa yang Menandakan Miss V Sedang Tidak Sehat
Vagina menjadi salah satu anggota tubuh yang harus diperhatikan karena rawan berbagai masalah kesehatan seperti infeksi. Umumnya, kesehatan vagina dapat tercium dari aroma yang dikeluarkan. Jika aroma berbau busuk dan menyengat, tandanya vagina tidak sehat.
Baca juga: 5 Makanan Ini Cegah Bau Tak Sedap pada Miss V
Bau vagina memang berbeda-beda tergantung pada kelembapan. Lantas, apa ciri-ciri bau vagina tidak sehat?
Agar tidak penasaran, simak terus penjelasan di bawah ini dikutip dari Healthline:
1. Asam
Berkeringat menjadi salah satu penyebab utama vagina berbau asam. Hal tersebut bisa membuat vagina menjadi lembap dan rentan terkena jamur. Bau ini menjadi tanda bahwa vagina tidak sehat.
Penyebab vagina berkeringat yaitu berolahraga dan keputihan yang berlebihan. Untuk mengatasi masalah ini, jika dirasa area vagina berkeringat segera basuh vagina menggunakan air bersih dan ganti celana dalam.
2. Amonia atau bahan-bahan kimia
Penyebab vagina bau kimiawi atau seperti pemutih yaitu berkembangnya bakteri vaginosis (infeksi). Umumnya, bagi wanita yang terkena infeksi ini akan disertai bau amis, keputihan berwarna hijau, vagina gatal, dan sakit jika buang air kecil.
3. Ikan busuk
Bau busuk pada vagina memang hal yang ditakuti oleh setiap wanita. Bukan hanya mengganggu kenyaman, tetapi bau busuk merupakan tanda bahwa vagina tidak sehat.
Vagina memang rentan terkena bakteri, salah satu penyebab bau busuk yaitu berkembangnya bakteri Trikomoniasis (infeksi menular seksual). Jika bakteri ini berkembang biak di vagina akan mengeluarkan bau busuk dan amis yang menyengat.
https://indomovie28.net/antiporno-2/