Senin, 31 Agustus 2020

Diusulkan Bisa Gowes di Tol, Anak Road Bike Takut Oleng Dihempas Angin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan road bike bisa masuk Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) pada hari dan waktu tertentu. Bagaimana tanggapan dari anak road bike menanggapinya?
Pesepeda road bike asal Jakarta Utara, Rocky (31), mengatakan ia cukup senang dengan adanya usulan tersebut. Menurutnya, hal ini bisa menjadi tantangan baru bagi para pegiat sepeda jenis ini, namun ia berharap keamanan dalam tol dapat diperhatikan dengan baik bagi para pesepeda.

"Kalau kita sih sebagai pengguna road bike happy happy saja ya cuman dari segi keamanan harus benar-benar diperhatikan karena kita tahu sendiri di tol itu mobil high speed semua, sudah gitu angin juga lebih kencang daripada di jalan raya," kata Rocky kepada detikcom, di Sentul City, Sabtu (29/8/2020).

"Itu sebenarnya lebih berisiko juga buat pengendara sepeda, karena dari angin juga goyang-goyang, dilewatin mobil pasti oleng," tambahnya.

Sementara pesepeda road bike dari Bogor Timur, Yansen (30), merasa tidak setuju dengan usulan kebijaksanaan tersebut. Menurutnya, faktor angin yang kencang dapat membahayakan para pesepeda road bike dalam jalan tol.

"Saya sih kurang setuju ya, karena road bike kan ringan. Kalau kita lagi melaju dengan kecepatan 40 (kilometer per jam) tiba-tiba di tol ada yang melaju 80 (kilometer per jam) anginnya itu kita bisa kebawa. Ini ringan sekali, jadi angin sangat berpengaruh. Menurut saya itu terlalu bahaya dan saya nggak akan mau coba," jelas Yansen dalam wawancara terpisah, Sabtu (29/8/2020).

Tak Hanya Wanita, Pria Juga Kerap Lakukan Orgasme Palsu di Situasi Ini

Pria kerap dianggap tak habis-habisnya menyukai hal-hal berbau seksual. Namun, perlu diketahui bahwa pria bukanlah mesin seks, pastinya memiliki titik jenuh dalam berhubungan intim.
Demi menyenangkan pasangan, pria juga bisa berpura-pura orgasme sama halnya dengan wanita.

Dikutip dari Rewire News, terdapat sebuah studi dari Kanada yang menyurvei 230 pria muda dengan usia 18 dan 29 tahun. Hasilnya, sekitar 71 persen peserta melaporkan pernah melakukan orgasme palsu saat penetrasi vagina, 27 persen saat seks oral, dan 22 persen selama hubungan anal.

Survei lain dari peneliti di University of Kansas tahun 2010, menunjukkan bahwa 25 persen pria pernah memalsukan orgasme. Dalam survei itu, para pria memberikan alasan mereka kesulitan orgasme karena kelelahan, stres, hingga banyak konsumsi alkohol dan obat-obatan.

Namun, penyebab utama pria melakukan orgasme palsu adalah kurang puas dalam melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Entah karena bosan atau memang sedang tidak mood.

"Ketika orgasme palsu dilakukan karena seks tidak memuaskan, pria harus mencari cara untuk meningkatkan kesenangan dalam seks. Komunikasi dengan pasangan adalah solusi terpenting," jelas Seguin dan Milhausen, dua pakar seksual melalui psypost.

Ternyata 5 Posisi Tidur Ini Ungkap Hubungan dengan Pasangan

Setiap orang saat ingin tidur selalu mencari posisi yang nyaman agar tidur menjadi nyenyak, termasuk ketika tidur bersama pasangan. Beberapa pasangan nyaman saling berpelukan sepanjang malam dan ada juga yang berjauhan.
Saat tertidur, alam bawah sadar mengendalikan tubuh secara otomatis.Ternyata posisi tidur kamu dan pasangan memiliki arti tersembunyi yang dapat menandakan kondisi hubungan. Penasaran?

Dikutip dari Reader's Digest, 5 posisi tidur ini bisa menunjukkan pola hubungan kamu:

1. Saling membelakangi dan berjauhan
Tanda cinta tidak selalu diutarakan melalui sentuhan. Posisi tidur saling membelakangi dan berjauhan bukan berarti pasangan sedang bosan dan marah. Relationship psychologist, Citrine Sweet, mengatakan bahwa, posisi ini menunjukkan kedekatan, kenyamanan, dan kemandirian antar pasangan.

2. Spoon
Tidak hanya saat bercinta, posisi spoon juga bisa dijadikan posisi tidur. Sebuah penelitian melaporkan, 18 persen pasangan melakukan posisi spoon saat tidur. Hal ini karena seseorang menunjukkan kepercayaan sekaligus melindungi pasangannya.

"Ini adalah posisi bersifat seksual, tetapi posisi ini mengatakan 'aku percaya padamu,'" jelas ahli bahasa tubuh, Patti Wood.
https://indomovie28.net/the-bodyguard/

3 Risiko Kerusakan Usus Saat Keasyikan Main Ponsel Sambil BAB

Sebuah survei menunjukkan 96 persen Gen Z dan 90 persen millenial tidak bisa buang air besar (BAB) tanpa membawa serta ponsel mereka. Hati-hati lho, kebiasaan buruk ini bisa berdampak pada usus.
Tanpa disadari, keasyikan main ponsel di toilet membuat seseorang butuh waktu lebih lama dari yang seharusnya. Setidaknya, jadi tidak cepat bosan sehingga tidak segera menyudahi hajatnya.

Memang sih, tidak ada patokan berapa lama maksimal seseorang boleh duduk di toilet saat BAB. Selama tidak ada yang mengantre, tidak ada larangan untuk berlama-lama.

Tapi ada baiknya membatasi diri karena bagaimanapun terlalu banyak duduk tidak baik untuk kesehatan. Terlebih, duduk di toilet tanpa ada penyangga di bagian tertentu.

Beberapa risiko yang bisa muncul adalah sebagai berikut, dikutip dari Livestrong:

1. Wasir
Pada dasarnya semua orang punya risiko wasir atau ambeien, yang terjadi akibat pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur. Risikonya meningkat ketika seseorang terlalu banyak duduk, apalagi duduk di toilet.

"Saat Anda duduk di toilet, Anda memberikan tekanan langsung dan terfokus pada area dubur, terlebih saat Anda mengejan," kata Ugo Iroku, seorang ahli pencernaan di New York.

2. Sembelit
Tanpa disadari, berlama-lama duduk di toilet akan memberi pesan pada tubuh untuk tidak buru-buru. Pesan ini diterima juga oleh sistem pencernaan yang membuat pergerakan usus akhirnya melambat. Dampaknya adalah konstipasi atau sembelit.

"Mirip seperti kebiasaan nonton TV di tempat tidur yang bikin lebih susah tidur," kata Iroku.

3. Perdarahan
Terkait risiko wasir, terlalu lama duduk di toilet bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Jika tiba-tiba mendapati BAB disertai darah, itu artinya terjadi kerusakan di dinding anus yang melukai pembuluh darah. Kondisi ini disebut fissure.

"Fissure akan menyebabkan sphincter (otot di dubur) menutup. Ini bisa memicu kesulitan untuk BAB karena Anda akan berusaha melawan pintu yang tertutup," jelas Kyle Staller, seorang ahli gastroneurologi.

Diusulkan Bisa Gowes di Tol, Anak Road Bike Takut Oleng Dihempas Angin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan road bike bisa masuk Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) pada hari dan waktu tertentu. Bagaimana tanggapan dari anak road bike menanggapinya?
Pesepeda road bike asal Jakarta Utara, Rocky (31), mengatakan ia cukup senang dengan adanya usulan tersebut. Menurutnya, hal ini bisa menjadi tantangan baru bagi para pegiat sepeda jenis ini, namun ia berharap keamanan dalam tol dapat diperhatikan dengan baik bagi para pesepeda.

"Kalau kita sih sebagai pengguna road bike happy happy saja ya cuman dari segi keamanan harus benar-benar diperhatikan karena kita tahu sendiri di tol itu mobil high speed semua, sudah gitu angin juga lebih kencang daripada di jalan raya," kata Rocky kepada detikcom, di Sentul City, Sabtu (29/8/2020).

"Itu sebenarnya lebih berisiko juga buat pengendara sepeda, karena dari angin juga goyang-goyang, dilewatin mobil pasti oleng," tambahnya.

Sementara pesepeda road bike dari Bogor Timur, Yansen (30), merasa tidak setuju dengan usulan kebijaksanaan tersebut. Menurutnya, faktor angin yang kencang dapat membahayakan para pesepeda road bike dalam jalan tol.

"Saya sih kurang setuju ya, karena road bike kan ringan. Kalau kita lagi melaju dengan kecepatan 40 (kilometer per jam) tiba-tiba di tol ada yang melaju 80 (kilometer per jam) anginnya itu kita bisa kebawa. Ini ringan sekali, jadi angin sangat berpengaruh. Menurut saya itu terlalu bahaya dan saya nggak akan mau coba," jelas Yansen dalam wawancara terpisah, Sabtu (29/8/2020).
https://indomovie28.net/the-bodyguard-2/