Senin, 31 Agustus 2020

3 Risiko Kerusakan Usus Saat Keasyikan Main Ponsel Sambil BAB

Sebuah survei menunjukkan 96 persen Gen Z dan 90 persen millenial tidak bisa buang air besar (BAB) tanpa membawa serta ponsel mereka. Hati-hati lho, kebiasaan buruk ini bisa berdampak pada usus.
Tanpa disadari, keasyikan main ponsel di toilet membuat seseorang butuh waktu lebih lama dari yang seharusnya. Setidaknya, jadi tidak cepat bosan sehingga tidak segera menyudahi hajatnya.

Memang sih, tidak ada patokan berapa lama maksimal seseorang boleh duduk di toilet saat BAB. Selama tidak ada yang mengantre, tidak ada larangan untuk berlama-lama.

Tapi ada baiknya membatasi diri karena bagaimanapun terlalu banyak duduk tidak baik untuk kesehatan. Terlebih, duduk di toilet tanpa ada penyangga di bagian tertentu.

Beberapa risiko yang bisa muncul adalah sebagai berikut, dikutip dari Livestrong:

1. Wasir
Pada dasarnya semua orang punya risiko wasir atau ambeien, yang terjadi akibat pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur. Risikonya meningkat ketika seseorang terlalu banyak duduk, apalagi duduk di toilet.

"Saat Anda duduk di toilet, Anda memberikan tekanan langsung dan terfokus pada area dubur, terlebih saat Anda mengejan," kata Ugo Iroku, seorang ahli pencernaan di New York.

2. Sembelit
Tanpa disadari, berlama-lama duduk di toilet akan memberi pesan pada tubuh untuk tidak buru-buru. Pesan ini diterima juga oleh sistem pencernaan yang membuat pergerakan usus akhirnya melambat. Dampaknya adalah konstipasi atau sembelit.

"Mirip seperti kebiasaan nonton TV di tempat tidur yang bikin lebih susah tidur," kata Iroku.

3. Perdarahan
Terkait risiko wasir, terlalu lama duduk di toilet bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Jika tiba-tiba mendapati BAB disertai darah, itu artinya terjadi kerusakan di dinding anus yang melukai pembuluh darah. Kondisi ini disebut fissure.

"Fissure akan menyebabkan sphincter (otot di dubur) menutup. Ini bisa memicu kesulitan untuk BAB karena Anda akan berusaha melawan pintu yang tertutup," jelas Kyle Staller, seorang ahli gastroneurologi.

Diusulkan Bisa Gowes di Tol, Anak Road Bike Takut Oleng Dihempas Angin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan road bike bisa masuk Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) pada hari dan waktu tertentu. Bagaimana tanggapan dari anak road bike menanggapinya?
Pesepeda road bike asal Jakarta Utara, Rocky (31), mengatakan ia cukup senang dengan adanya usulan tersebut. Menurutnya, hal ini bisa menjadi tantangan baru bagi para pegiat sepeda jenis ini, namun ia berharap keamanan dalam tol dapat diperhatikan dengan baik bagi para pesepeda.

"Kalau kita sih sebagai pengguna road bike happy happy saja ya cuman dari segi keamanan harus benar-benar diperhatikan karena kita tahu sendiri di tol itu mobil high speed semua, sudah gitu angin juga lebih kencang daripada di jalan raya," kata Rocky kepada detikcom, di Sentul City, Sabtu (29/8/2020).

"Itu sebenarnya lebih berisiko juga buat pengendara sepeda, karena dari angin juga goyang-goyang, dilewatin mobil pasti oleng," tambahnya.

Sementara pesepeda road bike dari Bogor Timur, Yansen (30), merasa tidak setuju dengan usulan kebijaksanaan tersebut. Menurutnya, faktor angin yang kencang dapat membahayakan para pesepeda road bike dalam jalan tol.

"Saya sih kurang setuju ya, karena road bike kan ringan. Kalau kita lagi melaju dengan kecepatan 40 (kilometer per jam) tiba-tiba di tol ada yang melaju 80 (kilometer per jam) anginnya itu kita bisa kebawa. Ini ringan sekali, jadi angin sangat berpengaruh. Menurut saya itu terlalu bahaya dan saya nggak akan mau coba," jelas Yansen dalam wawancara terpisah, Sabtu (29/8/2020).
https://indomovie28.net/the-bodyguard-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar