Selasa, 01 September 2020

5 Kesalahan Umum Saat Pakai Kondom, Hati-Hati Bisa Tertular Penyakit

Kebanyakan pria mengira bahwa mereka tahu cara menggunakan kondom yang benar. Namun, tak jarang dari mereka yang membuat kesalahan sederhana dalam memakai kondom. Dikutip dari Brook UK, diperkirakan tiga perempat pria membuat kesalahan dalam menggunakan kondom.
Padahal kesalahan kecil dalam memakai kondom dapat berakibat buruk, misalnya kena penyakit infeksi menular seksual (IMS). Oleh sebab itu, kamu perlu menghindari kesalahan yang umum dilakukan saat memakai kondom.

Menurut Brook UK, berikut 5 contoh kesalahan tersebut:

1. Tidak memeriksa kondisi kondom
Lapisan kondom dapat mudah rusak apalagi jika disimpan di dalam dompet, saku, dan tas. Oleh sebab itu, penting memastikan kondisi kondom sebelum menggunakannya.

2. Tidak memeriksa tanggal kedaluwarsa
Tak sedikit orang menganggap remeh tanggal kedaluwarsa dari kondom. Ada anggapan selagi kondom bisa dipakai tentu tak akan berdampak buruk. Padahal kondom yang kedaluwarsa tak mampu melindungimu dari penyakit IMS.

3. Menempatkan kondom di posisi yang salah, lalu membaliknya
Agar kondom tak tergulung, seringkali para pria membaliknya. Hal tersebut adalah kesalahan yang umum terjadi. Sebaiknya buang kondom itu dan ganti dengan yang baru karena bagian luar kondom telah menyentuh penis, sehingga ada potensi jejak-jejak sperma yang bisa menghamili pasangan berada di luar.

4. Tidak memegang ujung kondom saat memasangnya
Saat memasang kondom, pastikan untuk menekan ujungnya agar menghilangkan udara yang terperangkap di dalam. Jika tidak, kondom kemungkinan besar akan pecah.

5. Melepas kondom sebelum hubungan seks usai
Kapan pun organ intim bersentuhan, kamu harus menggunakan kondom untuk mencegah risiko IMS dan kehamilan pada pasangan. Oleh sebab itu, jangan buru-buru melepas kondom sebelum hubungan seks selesai dilakukan.

Satgas COVID-19: 30 Persen Kasus Corona DKI Berasal dari Bodetabek

- DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah kasus Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia. Hingga hari Senin (31/8/2020), tercatat ada 39.037 kasus Corona terkonfirmasi di DKI Jakarta atau sekitar 22,7 persen dari total kasus Corona Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan meski DKI memiliki jumlah kasus Corona terbanyak, sebagian sebetulnya kontribusi dari daerah sekitar. Ada sekitar 30 persen kasus di DKI Jakarta yang merupakan warga dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

"Kami perlu sampaikan bahwa kasus-kasus di DKI Jakarta ini 30 persennya berasal dari daerah sekitar yaitu Bodetabek," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin (31/8/2020).

"Itu berkontribusi terhadap kasus yang ada di Jakarta dan harus ditangani dengan baik," lanjutnya.

Wiku juga menjelaskan bahwa saat ini kapasitas 170 rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di DKI Jakarta sudah terisi penuh sekitar 70 persen. Spesifiknya ruang isolasi terpakai sekitar 69 persen dan ICU terpakai 77 persen per 28 Agustus 2020.

Pemerintah saat ini sedang berusaha menurunkan angka keterpakaian tersebut dengan mengoptimalkan RSD Wisma Atlet. RS rujukan yang penuh bisa memindahkan pasien bergejala ringan hingga sedang ke RSD Wisma Atlet.
https://indomovie28.net/black-ransom-2/

Mengenal Parafimosis, Kondisi Medis yang Kerap Disebut 'Disunat Jin'

Warga kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo dihebohkan dengan peristiwa unik dan tak biasa pada Sabtu (29/8). Seorang bocah berinisial OES (5) dianggap telah disunat jin. Alat kelamin bocah tersebut tampak habis disunat, meski sebenarnya belum pernah disunat.
Akan tetapi, dalam dunia kedokteran, hal ini bukanlah peristiwa mistis, melainkan parafimosis yang merupakan salah satu jenis kelainan organ kelamin.

Mengutip family doctor, parafimosis adalah kondisi yang hanya terjadi pada anak laki-laki yang belum disunat. Namun, tak menutup kemungkinan bila pria dewasa juga bisa mengalami kelainan ini. Biasanya, penyebab dari parafimosis yang dialami pria dewasa, meliputi infeksi karena tidak menjaga kebersihan organ kelamin, adanya penyakit diabetes, dan cedera yang diakibatkan karena seks dilakukan secara berlebihan.

Gejala parafimosis meliputi, tak bisa menarik kulup kembali ke posisi normal, terjadinya pembengkakan di ujung penis, ketidaknyamanan dan nyeri, kemerahan pada penis, serta sulit buang air kecil.

Sebetulnya, parafimosis terjadi ketika kondisi posisi kulup tertarik hingga ke batang penis. Kulup yang tak bisa kembali pada ujung penis akan menimbulkan bendungan aliran darah yang tak normal. Jika dibiarkan, bagian penis akan membengkak dan ujungnya berwarna merah hingga keunguan, sehingga terlihat seperti telah disunat.

Apabila parafimosis tak segera ditangani, akan mengakibatkan kematian di jaringan ujung penis dan dapat terjadi infeksi. Oleh sebab itu, ada dua cara terapi untuk mengatasi parafimosis, yaitu dengan melakukan sirkumsisi plastik (frenuloplasty) atau radikal.

Dalam menangani parafimosis, biasanya dokter akan mengobati pembengkakan dengan cara menekan penis dengan tangan, membungkus penis dengan perban, atau bisa juga dengan menggunakan es. Setelah pembengkakan hilang, dokter akan menarik kulup kembali.

Jika kulup terlanjur menempel, dokter perlu membuat sayatan kecil pada kulup tersebut untuk melonggarkannya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan penyunatan.

5 Kesalahan Umum Saat Pakai Kondom, Hati-Hati Bisa Tertular Penyakit

Kebanyakan pria mengira bahwa mereka tahu cara menggunakan kondom yang benar. Namun, tak jarang dari mereka yang membuat kesalahan sederhana dalam memakai kondom. Dikutip dari Brook UK, diperkirakan tiga perempat pria membuat kesalahan dalam menggunakan kondom.
Padahal kesalahan kecil dalam memakai kondom dapat berakibat buruk, misalnya kena penyakit infeksi menular seksual (IMS). Oleh sebab itu, kamu perlu menghindari kesalahan yang umum dilakukan saat memakai kondom.

Menurut Brook UK, berikut 5 contoh kesalahan tersebut:

1. Tidak memeriksa kondisi kondom
Lapisan kondom dapat mudah rusak apalagi jika disimpan di dalam dompet, saku, dan tas. Oleh sebab itu, penting memastikan kondisi kondom sebelum menggunakannya.

2. Tidak memeriksa tanggal kedaluwarsa
Tak sedikit orang menganggap remeh tanggal kedaluwarsa dari kondom. Ada anggapan selagi kondom bisa dipakai tentu tak akan berdampak buruk. Padahal kondom yang kedaluwarsa tak mampu melindungimu dari penyakit IMS.

3. Menempatkan kondom di posisi yang salah, lalu membaliknya
Agar kondom tak tergulung, seringkali para pria membaliknya. Hal tersebut adalah kesalahan yang umum terjadi. Sebaiknya buang kondom itu dan ganti dengan yang baru karena bagian luar kondom telah menyentuh penis, sehingga ada potensi jejak-jejak sperma yang bisa menghamili pasangan berada di luar.

4. Tidak memegang ujung kondom saat memasangnya
Saat memasang kondom, pastikan untuk menekan ujungnya agar menghilangkan udara yang terperangkap di dalam. Jika tidak, kondom kemungkinan besar akan pecah.

5. Melepas kondom sebelum hubungan seks usai
Kapan pun organ intim bersentuhan, kamu harus menggunakan kondom untuk mencegah risiko IMS dan kehamilan pada pasangan. Oleh sebab itu, jangan buru-buru melepas kondom sebelum hubungan seks selesai dilakukan.
https://indomovie28.net/my-wifes-mother-2/