Tak ada habis-habisnya, hoax virus corona kian bermunculan di masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 54 hoax terkait virus ini.
Sebenarnya faktor apa yang paling berpengaruh atas banyaknya hoax virus corona yang tersebar di masyarakat?
Menurut Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dr dr Sukanto, SpPD, K-AI, virus corona 2019-nCoV adalah sesuatu yang baru di masyarakat, dan oknum menjadikan ini sebagai hal yang menarik untuk dibahas.
"Karena (virus corona) ini menarik jadi sesuatu yang baru terus kemudian juga ada unsur politik, ekonomi, sosial," kata dr Sukanto kepada detikcom, Selasa (4/2/2020).
dr Sukanto juga mengatakan adanya perbedaan pendapat oleh para ahli terkait virus corona, membuat masyarakat berspekulasi yang bermacam-macam.
"Jangan sampai kawan-kawan mengutip yang dilihat sensasional tapi justru misleading (menyesatkan)," pungkasnya.
1 WNI Tertular Virus Corona, Kemenkes Koordinasi dengan KBRI Singapura
Satu warga negara Indonesia (WNI) di Singapura positif terinfeksi virus corona baru (2019-nCoV). Hal ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) ketika pada Selasa (4/2/2020) sore.
Dilansir Channel News Asia, WNI tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, namun diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga untuk salah satu warga setempat yang juga terinfeksi virus. Sang warga diduga terinfeksi saat bekerja di toko kesehatan yang kerap didatangi rombongan turis China.
"Kementerian Kesehatan telah memulai pelacakan kontak untuk mengidentifikasi individu-individu yang melakukan kontak dekat dengan kasus-kasus ini, sehingga dalam memagari dan membatasi penyebaran lebih lanjut," tegas Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong.
Terkait hal tersebut Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan KBRI Singapura.
"Koordinasi dan pendampingan oleh KBRI Singapura," kata dr Yuri pada detikcom.
Hanya saja karena kejadian terjadi di Singapura maka penanganannya akan diserahkan ke pemerintah setempat.
"Ini tanggung jawab Singapura karena kejadian di Singapura," ungkapnya.
Kemenkes RI Pastikan Tak Evakuasi WNI Positif Virus Corona di Singapura
Enam kasus baru untuk wabah virus corona dilaporkan di Singapura. Empat kasus di antaranya merupakan kasus penularan lokal, yang salah satu pasiennya adalah seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia.
Menanggapi hal ini Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengaku belum mendapat laporan terkait kasus tersebut.
"Belum itu. Saya belum sempat buka informasi karena masih ngurus yang di sini (Natuna)," jelasnya saat dihubungi detikcom Selasa (4/2/2020).
Meski begitu, ia memastikan tak akan mengevakuasi WNI yang dikabarkan positif novel coronavirus tersebut.
"Ya kalau di Singapura sakit, ya kenanya di Singapura lah," jelasnya.
Jangankan yang dikonfirmasi positif. Yang belum dikonfirmasi positif saja 3 orang WNI dari Wuhan kan nggak diizinkan untuk ke Indonesia kan, yang sedang batuk sama panas itu
Achmad Yurianto - Sesditjen P2P Kemenkes
Menurutnya, langkah ini sudah sesuai dengan aturan yang dibuat oleh WHO.
"Ya nggak boleh, jangankan yang dikonfirmasi positif. Yang belum dikonfirmasi positif saja 3 orang WNI dari Wuhan kan nggak diizinkan untuk ke Indonesia kan, yang sedang batuk sama panas itu," tegasnya.
"Regulasi dunia, protokolnya WHO mengatakan orang sakit itu tidak boleh dikemana-manain, orang sakit itu harus diisolasi, kalau jelas sakit harus diisolasi, nggak boleh dipindahin kemana-mana yang harus dilakukan adalah isolasi,"
"Protokolnya harus diisolasi, mau warga negara mana pun protokolnya harus diisolasi," jelasnya.
https://cinemamovie28.com/a-secret-inn-eat-sleep-and-sex-2/