Selasa, 29 September 2020

Pacar Menghilang dan Blok Kontak, Padahal Pernah Bilang Sangat Cinta

  Apa yang harus saya lakukan ketika pacar hilang tanpa kabar dan memblok kontak saya dan teman-teman sekitar saya? Padahal sebelumnya dia berulang-ulang bilang mencintai saya, berpesan menjaga diri dan sempat berkata mau beristirahat dulu.

(Echa)


Jawab:


Kartu yang muncul adalah Five Wands terbalik, Three of Swords terbalik dan Queen of Swords terbalik. Dari tebaran ini terlihat bahwa dia ingin Anda tidak usah capek mencari atau menghubungi dia lagi. Jadi sebaiknya biarkan saja, tidak perlu sakit hati arena jika dia benar-benar mencintai kamu Echa, maka dia tidak akan berkelakuan seperti sekarang ini.


Ada pula kartu oracle Worry dan Gratitude. Di mana wajar kamu cemas, namun kartu pesan memberitahukan bahwa Echa sebenarnya hanya perlu bersyukur karena jadi tahu lebih awal ada sikap seperti ini yang diketahui sejak pacaran.

https://indomovie28.net/mulan-rise-of-a-warrior/


5 Parfum Brand Lokal yang Dibilang Dupe Parfum Mahal


Parfum dari brand high end tentu punya wangi yang berbeda dan umumnya lebih tahan lama. Tapi bukan rahasia lagi jika harganya pun lebih mahal bisa mencapai jutaan rupiah. Jika ingin tetap tercium wangi mirip parfum mahal tapi kantong tetap aman, kamu bisa mencoba versi dupe-nya. Ada beberapa brand lokal yang merilis produk serupa dupe parfum mahal bahkan memang terinspirasi dari wewangian terkenal. Berikut lima parfum dupe mahal yang bisa didapatkan dengan harga terjangkau.


1. Carl & Claire - Delicate


Salah satu brand wewangian lokal yang dibilang punya dupe parfum mahal adalah Carl & Claire. Salah satunya ada varian Delicate yang diklaim punya bau segar dan bisa tahan hingga 10 jam. Banyak yang mengatakan bahwa item seharga Rp 279 tersebut punya wangi mirip Jo Malone English Pear & Freesia seharga Rp 2 jutaan karena sama-sama beraroma buah dan bunga. Item ini memang hadir dengan campuran wangi yang sama yakni freesia dan pir. Parfum itu punya sentuhan aroma patchouli, amber, dan white musk.


2. Saff & Co - Loui


Varian parfum Loui dari brand Saff & Co diklaim memiliki aroma yang lebih playful. Item seharga Rp 159 ribu tersebut hadir dengan campuran aroma buah pir dan melon yang dibuat lebih bold dengan wangi freesia, musk, dan patchouli. Karenanya, parfum brand lokal ini cocok dipakai untuk hangout atau pesta di malam hari. Dikatakan jika wangi parfum berikut mirip Miss Dior Blooming Bouquet seharga Rp 1 jutaan.


3. HMNS - Orgasm


Salah satu parfum lokal yang banyak difavoritkan adalah Orgasm dari brand HMNS. Parfum dengan desain sederhana sederhana dan elegan ini diklaim 'Made for Humans' dan punya wangi khas. Orgasm pun dikatakan merupakan kumpulan wangi paling laris di seluruh dunia dalam satu botol. Orgasm yang punya dominasi wangi vanilla dengan kesan manis, mewah, dan romantis. Parfum ukuran 100 ml yang dijual Rp 298 ribu berikut dibilang mirip Carven L'absolu.


4. Similar


Adapun brand parfum lokal yang memang sengaja menjual produk dengan wangi mirip wewangian mahal favorit, mulai dari Jo Malone, Chanel, Acqua di Parma hingga Tom Ford. Adalah Similar yang menyediakan opsi untuk pria dan wanita. Umumnya berbagai jenis parfum dupe ini dijual Rp 87 ribuan untuk travel size dan Rp 186 ribu untuk ukuran 100 ml.


5. Fordive Perfume - Feeling Good


Suka dengan wangi parfum beraroma manis yang kuat? Kamu bisa mencoba item dari brand Fordive berikut varian Feeling Good yang dibilang mirip dengan Victoria's Secret Scandalous. Item yang sering cepat sold out ini diklaim disukai karena wangi seksi tapi menenangkan dengan aroma raspberry, peony, amber hingga musky.

https://indomovie28.net/super-8-2/

Ini Sosok Pria Pengisi Suara Kartun Masa Kecil, P-Man sampai Naruto

  Ian Saybani, nama ini mungkin belum terlalu banyak diketahui orang-orang awam. Tapi suaranya bisa jadi sering kamu dengar, terutama jika saat kecil, kamu rajin nonton film kartun seperti P-Man, Naruto, Ben 10 atau serial telenovela anak Amigos x Siempre.

Ya, Ian Saybani adalah orang di balik suara tokoh-tokoh yang serialnya sering kamu tonton waktu kecil. Pria 29 tahun ini merupakan dubber dan voice over (VO) talent yang sudah menggeluti dunia kerjanya sejak kecil.


Ian Saybani mengaku sudah jadi pengisi suara sejak ia TK, tepatnya pada 1994. Kala itu Ian tergabung dalam Sanggar Prativi untuk latihan teater. Namun jalan hidupnya berkata lain. Alih-alih jadi aktor, dia justru terjun ke dunia voice over.


"Saat itu ada Disney Channel masuk Indonesia dan mereka mencari talent untuk pengisi suara melalui sanggar kami. Jadilah anak-anak kecil yang casting untuk peran anak-anak, salah satunya aku terpilih dan berlanjutlah dari situ," ungkap Ian saat dihubungi Wolipop lewat telepon, Jumat (25/9/2020).


Mencicip dunia kerja sejak kecil tak membuat Ian merasa terpaksa atau kehilangan masa kanak-kanak. Sebab banyak juga anak seusianya yang menjadi pengisi suara. Sehingga lingkungan kerjanya dianggapnya seperti tempat bermain.


Ian kecil pun tak merasa terpaksa saat menjalani peran sebagai dubber, karena banyak anak seusianya yang menjadi pengisi suara seperti dirinya.


"Dulu kan banyak anak kecilnya jadi kayak main biasa aja. Kalau aku pribadi karena suka baca naskah dan nggak pernah merasa kepaksa. Mama pun selalu mendukung," ucapnya.


Mengisi Suara Berbagai Iklan dan Jadi Penyiar Radio

Semenjak itu, Ian mengatakan jadi tertarik untuk terus menekuni dunia voice over. Hingga pada 2010 ia mendapatkan tawaran untuk mengisi suara berbagai iklan produk.


"Waktu itu aku VO iklan Hansaplast, produk anak, Tara Nasiku, Milkita, iklan Doraemon, dan Hot Hot Pop. Sampai sekarang nggak bisa lepas dari profesi jualan suara. Selain itu ada kartun, telenovela, Korea, India dan industri lainnya," katanya.


Ketika rutinitasnya menjadi voice over talent semakin padat, Ian merasa ingin mengembangkan dirinya dan memutuskan untuk menjadi penyiar radio. Pria lulusan Universitas Moestopo ini sempat bekerja di radio online, Radio Galau di Jakarta Selatan dan hingga kini bekerja di iRadio Network.

https://indomovie28.net/goosebumps/


"Jadi penyiar radio, dulu ada momen bosan jadi pengisi suara selama berapa belas tahun dan mencari apalagi ya. Karena dari mulai sekolah salah satu kemampuan yang aku tahu itu berbicara depan umum. Pertama di radio online Radio Galau dan diambil sama iRadio pada 2013," ujarnya.


Membuat Kelas Voice Over

Berbekal pengalaman selama belasan tahun menjadi pengisi suara, ditambah banyak kerabat yang ingin mengikuti jejaknya sebagai voice over talent dan penyiar radio, Ian pun mendirikan sekolah voice over bernama Dubber and Writer. Usaha ini dirintisnya bersama sang kakak, Tisa Julianti, yang juga seorang dubber ternama.


"Awalnya banyak yang bertanya, bagaimana jadi pengisi suara dan triknya? Awalnya menjawab di Instagram. Karena kakakku dubber dan VO juga, akhirnya kami membuat konten Youtube. Tapi malah malas dan tidak sempat. Dan kami juga pernah bikin podcast. Akhirnya buka kelas dan mengajar untuk orang yang ingin menyelam di dunia VO dengan serius," terang Ian yang selama pandemi virus Corona mengajar kelas secara online.


Menurut Ian dubber dan voice over adalah profesi yang tidak terlalu jauh berbeda. Hanya beda di istilah.


"Ada yang menganggap sama dan dubber itu kayak mengisi suara kartun, menjadi sulih suara. Kalau VO pure iklan televisi, company profile, iklan radio dan iklan Youtube, dan keduanya sama-sama pengisi suara," tambahnya.


Penghasilan Sebagai Voice Over Talent

Ian mengatakan bahwa pekerjaan sebagai voice over talent sangatlah menjanjikan dan kariernya pun akan panjang. Sebab kemampuannya akan tetap dibutuhkan selama masih ada brand maupun perusahaan yang beriklan.


"Senior aku aja yang 30 tahun lebih masih ada, karena kan kami ada di belakang layar. Bukan orang di depan layar," ucapnya.


Bagaimana dengan penghasilan?


Menurut Ian, bayaran seorang voice over talent atau dubber bisa beragam. Tergantung dari program atau proyek yang ditawarkan.


"Kalau dubbing dihitungnya per episode. Kalau kartun, Korea dan India per episode. Kalau iklan hitungannya per script yang kita baca, variatif benar-benar nggak bisa ditentukan," ucapnya.


Sejauh yang dia tahu, harga untuk voice over iklan di kisaran Rp 750 ribu per countdown dan per naskah. Sementara kartun atau film mulai Rp 150 ribu per episode.


Bagi generasi millennial yang ingin mengetahui peluang dan menekuni dunia voice over, Ian pun memberikan tips agar bisa sukses.


"Lagi-lagi networking dan menurut aku harus mengikuti kelas. Caranya yang paling praktis kamu hanya bisa kenal dengan orang yang pernah berpengalaman," pungkasnya.

https://indomovie28.net/a-man-and-a-woman/