Dalam update mingguan perkembangan wabah virus Corona COVID-19, juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan kondisinya di Indonesia secara umum semakin baik. Namun demikian Wiku mengingatkan daerah tidak terlena karena banyak yang masih stagnan di zona risiko sedang.
Wiku menjelaskan pembobotan zona risiko saat ini lebih diutamakan pada indikator kasus aktif, kesembuhan, dan kematian. Tujuannya agar daerah bisa lebih fokus memperbaiki tiga indikator tersebut.
"Selama lima bulan terakhir memang tampak kemajuan dalam penanganan COVID-19 di kabupaten kota di Indonesia. Akan tetapi juga nampak daerah-daerah yang merasa sudah berada di zona nyaman," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Selasa (20/10/2020).
"Karena dalam lima minggu terakhir sebagian besar kabupaten kota di Indonesia masih stagnan berada di zona risiko sedang, zona oranye. Ini tampak dari semakin sedikitnya kabupaten kota di zona kuning dan zona hijau karena berpindah ke zona oranye," lanjutnya.
Hingga tanggal 18 Oktober 2020, Satgas COVID-19 melaporkan ada 32 kabupaten kota di zona merah, 344 di zona oranye, 113 di zona kuning, dan hanya 25 kabupaten kota di zona hijau.
"Kami mengharapkan bahwa pemerintah daerah keluar dari zona nyaman ini dan bekerja lebih keras lagi agar segera keluar dari zona risiko sedang maupun oranye dan berpindah ke zona kuning maupun hijau," pungkas Wiku.
https://kamumovie28.com/impasse-rescue/
Benarkah Kopi Bisa Menurunkan Berat Badan? Cek di Sini
Kafein dalam kopi memiliki banyak manfaat salah satunya kini kafein kerap kali dimasukkan ke dalam suplemen pembakar lemak. Banyak orang yang meyakini bahwa kopi dapat menurunkan berat badan. Benarkan demikian?
Kopi mengandung banyak zat yang membantu metabolisme. Selain kafein, ada juga theobromine yang merupakan stimulan yang juga ditemukan dalam kakao. Ada juga teofilin yang berfungsi meningkatkan metabolisme dan telah banyak digunakan sebagai obat asma. Kopi juga mengandung asam klorogenat yang membantu menghambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh.
Dikutip dari Healthline, kopi dapat membantu mengatasi rasa lelah karena kafein bekerja dengan memblokir neurotransmitter yang disebut adenosine. Hal inilah yang membuat seseorang bersemangat sepanjang waktu.
Ketika jantung berdetak lebih kencang, metabolisme tubuh akan meningkat sebanyak 11-12 persen. Hubungan semakin tingginya tingkat metabolisme maka semakin mudah untuk menurunkan berat badan.
Namun salah satu penelitian yang mengkaji mengenai konsumsi kopi dan kaitannya dengan menurunan berat badan menemukan bahwa konsumsi kopi membuat pembakaran lemak lebih tinggi sebanyak 29 persen pada orang kurus, sementara peningkatannya hanya sekitar 10 persen pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas terjadi karena berbagai macam faktor sehingga pengaruh konsumsi kopi tidak terlihat secara signifikan.
Selain meningkatkan metabolisme, kopi dapat membantu memobilisasi lemak dari jaringan. Kafein dalam kopi menstimulasi saraf dengan mengirimkan sinyal kepada sel-sel lemak untuk melakukan pemecahan. Hal ini dipengaruhi oleh kadar hormon epinefrin dalam tubuh.
Manfaat kopi akan maksimal jika dibarengi dengan kebiasaan makan lebih seimbang, menjalani diet atau melakukan olahraga . Perlu diketahui bahwa efek kopi ini memiliki batas toleran yang artinya efeknya mungkin tidak terlihat karena orang tersebut sering meminum kopi.