Jumat, 13 November 2020

Kisah Pilu Mahasiswi Kena Corona, Meninggal Saat Jalani Karantina di Asrama

  Seorang mahasiswi psikologi berusia 20 tahun di Grace College di Winona Lake, Indiana, ditemukan meninggal dunia di kamar asramanya pada 30 Oktober lalu, 10 hari setelah mengembangkan gejala COVID-19.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh keluarganya, Nesbitt menderita emboli paru, di mana kondisi penyumbatan di salah satu arteri paru-paru, yang disebabkan oleh pembekuan darah. Pembekuan darah adalah komplikasi umum dan mematikan dari COVID-19.


Nesbitt mulai mengalami gejala pada Minggu 20 Oktober lalu dan menjalani tes virus Corona COVID-19 pada 22 Oktober. Namun, karena kesalahan administrasi yang tidak diketahui penyebabnya, ia pun tidak menerima hasil tesnya.


Dikutip dari laman Insider, setelah empat hari berikutnya ia tetap berhubungan dekat dengan keluarganya, dan juga diawasi oleh staf kampus.


Tetapi pada 26 Oktober, kadar oksigen Nesbitt menjadi turun. Ia pun dibawa ke ruang gawat darurat, di mana dokter menduga Nesbitt menderita COVID-19. Tetapi mereka menganggapnya ini sebagai kasus ringan, sehingga memulangkannya kembali ke asrama untuk beristirahat.


Pada 29 Oktober, Nesbitt kembali dites dan mengaku bahwa demamnya tidak sampai lebih dari sehari. Ia pun menonton film sampai tertidur. Hari berikutnya ia ditemukan meninggal dunia pada pukul 10 pagi.


Hasil tes keduanya menunjukkan bahwa ia positif terinfeksi virus Corona.


"Bethany adalah adik terkecil kami, bungsu dari sembilan bersaudara. Dia mencintai Tuhan, menyukai meme, dan dia mencintai keluarga serta teman-temannya," tulis sang kakak, Stephen Nesbitt di Twitter.


Para dokter khawatir dengan banyaknya anak muda yang mengalami pembekuan darah akibat virus Corona COVID-19. Penggumpalan darah telah muncul sebagai komplikasi umum yang parah.


Gumpalan dapat menghambat aliran darah dengan memblokir arteri, menebalkan darah, dan menghalangi pergerakan melalui vena sepenuhnya.

https://cinemamovie28.com/movies/the-sting/


Ramai Video Seks Mirip Artis, Waspada 5 Tanda Kecanduan Film Porno


Belakangan ini ramai video viral yang disebut-sebut mirip beberapa artis Indonesia. Awalnya hal ini menyeret nama Gisel, lalu kemudian Jessica Iskandar, dan yang terbaru Anya Geraldine.

Di media sosial reaksi netizen terhadap berbagai video seks ini beragam. Sebagian netizen mengutuknya, tapi ada juga yang bercanda atau serius ikut menanyakan video bahkan malah ikut menyebarkan.


Terkait hal tersebut, terlalu sering mengonsumsi video porno kerap dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan kecanduan atau adiksi.


Adiksi atau kecanduan film porno sendiri sebetulnya bukan kondisi medis yang diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Namun, beberapa riset melihat bahwa orang yang dikatakan kecanduan pornografi bisa memiliki karakteristik seperti bentuk kecanduan lainnya.


Dikutip dari Healthline, berikut tanda-tanda kecanduan film porno:


1. Habiskan banyak waktu

Seseorang yang kecanduan bisa jadi menghabiskan waktu untuk menonton film porno. Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk menonton jadi semakin panjang sampai mengganggu aktivitas yang lain.


2. Ada dorongan kuat

Ciri khas lainnya orang yang mengalami kecanduan pornografi adalah timbulnya dorongan kuat untuk menonton video seks. Dorongan ini tidak bisa dikendalikan dan ia tidak bisa berhenti dari kebiasaannya.


3. Mengganggu kehidupan sosial

Bila seseorang kerap menonton film porno sampai mengganggu kehidupan, misalnya sampai dipecat dari pekerjaan atau bertengkar dengan pasangan karena kebiasaan tersebut, maka bisa jadi itu tanda-tanda kecanduan.


4. Fantasi seks

Orang yang kecanduan film porno mungkin saja memaksa pasangan atau orang lain untuk menjalani fantasi seks seperti yang ada di video seks.


5. Sulit menikmati seks

Kadang konsumsi film porno yang berlebih bisa membuat seseorang jadi lebih 'kebas' terhadap rangsangan seksual. Ini bisa saja terjadi karena rangsangan seksual yang ia terima dari pasangan tidak sesuai dengan ekspektasi yang sudah tinggi akibat menonton film porno.


Dampaknya seseorang mungkin saja kesulitan untuk menikmati seks yang sesungguhnya dengan pasangan.

https://cinemamovie28.com/movies/my-husbands-tutor/

Beda dengan Trump, Ini 9 Rencana Joe Biden Tangani Pandemi Corona di AS

  Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memiliki sejumlah rencana dalam menghadapi pandemi Corona di negaranya. Terlebih saat ini AS menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia.

Selama masa pemilihan, Joe Biden dan Donald Trump memiliki pandangan yang cukup berbeda dalam penanganan COVID-19 di AS.


Dikutip dari Business Insider, selama masa kampanyenya, Biden menuduh Trump tidak memiliki rencana untuk membuat AS keluar dari pandemi Corona. Biden pun mengajukan rencananya sendiri terkait penanganan COVID-19 pada 12 Maret, yakni sehari setelah Trump menyebut virus ini memiliki risiko 'sangat rendah' bagi rakyat AS.

https://cinemamovie28.com/movies/my-sisters-in-law/


Menurut laporan worldometers, total kasus COVID-19 di AS sudah mencapai 10.288.480 kasus pada Senin (9/11/2020). Sebelumnya, jumlah kasus baru Corona di AS juga sempat melewati angka 100.000 selama tiga hari berturut-turut.


"Kita akan memasuki musim dingin yang gelap," ucap Biden saat debat calon Presiden Amerika Serikat bulan Oktober.


Maka dari itu, Biden akan dihadapkan dengan tugas besar dalam penanganan COVID-19 ketika dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada Januari mendatang. Berikut 9 rencana Biden dalam menghadapi pandemi Corona di AS.


1. Ketersediaan tes secara luas

Biden berjanji akan membuat ketersediaan tes yang meluas melalui program pengembangan yang didukung pemerintah. Ia juga berniat untuk meningkatkan produksi tes diagnostik rumah dan membangun setidaknya 10 lokasi pengujian drive-thru di setiap negara bagian.


Selain itu, Biden berjanji untuk menggratiskan tes Corona bagi semua rakyat AS, termasuk kepada warganya yang tidak memiliki asuransi.


2. Perluas kewajiban penggunaan masker

Biden berencana untuk mewajibkan penggunaan masker secara nasional. Namun, para ahli hukum mengatakan, Biden hanya memiliki wewenang untuk mewajibkan penggunaan masker di fasilitas-fasilitas negara saja.


Untuk mengatasi masalah ini, Biden pun akan bekerja sama dengan para pemimpin wilayah agar bisa menerapkan kebijakan ini di seluruh AS.


3. Penyesuaian kebijakan penguncian

Melihat kondisi AS, tampaknya Biden tidak akan memberlakukan penguncian secara nasional. Namun, berulang kali Biden mengatakan bahwa ia akan mengikuti rekomendasi dari para ahli dan kajian-kajian ilmiah.


"Saya siap melakukan apa pun untuk menyelamatkan nyawa. Kita tidak bisa menggerakan negara sampai kita bisa mengendalikan virus," ucap Biden kepada ABC.


Dalam situs web kampanye Biden, disebutkan ia akan menyesuaikan pedoman pembukaan kembali untuk beberapa kegiatan di suatu wilayah berdasarkan tingkat penularan COVID-19 di sana. Artinya, sekolah dan bisnis-bisnis bisa dibuka kembali jika tingkat penularan di wilayah tersebut rendah.


4. Mengembalikan otoritas CDC

Beberapa kali pendekatan administrasi yang dilakukan Trump sempat bertentangan dengan panduan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Ilmuwan CDC pun mengatakan, beberapa nasihat mereka tentang penguncian dan pengujian diabaikan oleh administrasi federal.


Maka dari itu, Biden berjanji untuk membangun kembali otoritas CDC. Ia pun berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membangun data realtime yang bisa melacak administrasi rumah sakit dan ketersediaan alat pelindung diri (APD) di AS.

https://cinemamovie28.com/movies/my-girls-mother/