Pandemi COVID-19 sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Banyak masyarakat yang kini mulai jenuh karena pandemi pasti membatasi gerak hingga aktivitas keseharian mereka. Selain itu, masyarakat juga saat ini tak bisa beraktivitas normal seperti sebelum pandemi.
Namun yang harus diingat, jenuh bukan berarti harus abai terhadap pandemi. Masyarakat tetap diimbau untuk melakukan langkah-langkah preventif agar tidak mudah terinfeksi virus Coron, misalnya dengan tetapi mematuhi protokol kesehatan hingga menjaga daya tahan tubuh.
Dilansir dari covid19.go.id, ada enam langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus Corona maupun berbagai penyakit lain. Langkah-langkah mudah ini harus rutin dilakukan ya.
Berjemur di Bawah Matahari
Mumpung lagi rumah aja, jangan lupa untuk menyempatkan berjemur di bawah matahari pagi. Mudah kok, berjemur bisa dilakukan di teras rumah minimal 10-15 menit dan 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
Olahraga Rutin
Langkah selanjutnya adalah olahraga rutin setiap hari minimal 30 menit. Olahraga bisa dilakukan di rumah saja atau sekitaran lingkungan rumah serta usahakan jangan membuat kerumunan.
Minum Air Putih
Minum air putih kurang lebih 2 liter per hari ternyata bermanfaat buat menjaga daya tahan tubuh. Perlu diingat lagi yah, air putih dan bukan air yang lain.
Konsumsi Vitamin atau Suplemen
Masyarakat bisa mengonsumsi vitamin atau suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Namun sebagai catatan, lebih baik vitamin atau suplemen dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Konsumsi Makanan Sehat dan Gizi Seimbang
Pola makan maupun jenis makanan juga harus dipilih-pilih yah biar tetap sehat. Utamakan konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Tidur yang Cukup
Tidur secukupnya itu minimal 7-8 jam per hari. Lalu jangan keseringan begadang dan ingat menjaga kesehatan itu penting di masa pagebluk ini.
Selain menjaga daya tahan tubuh, penting juga buat masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar tidak mudah terinfeksi virus. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
https://cinemamovie28.com/movies/laura-sex-partner/
Joe Biden Presiden Terpilih, AS Bakal Gabung WHO Lagi?
- Joe Biden terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinannya, ada satu tantangan besar yang akan dihadapinya, yaitu pandemi COVID-19.
Angka infeksi COVID-19 di Amerika Serikat terus meningkat setiap harinya. AS juga menjadi negara peringkat pertama penyumbang infeksi Corona di dunia.
Ketika dihadapkan dalam ancaman global, penting bagi suatu negara untuk meningkatkan kerja sama dalam mencari solusi. Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi lembaga penasihat yang bisa membuat rekomendasi bagi negara-negara anggota untuk meningkatkan kesehatan warga dalam respons pandemi.
Hanya saja beberapa waktu lalu, di bawah kepemimpinan Donald Trump, Amerika Serikat menyatakan telah keluar dan memutuskan hubungan dengan WHO di tengah pandemi COVID-19. Keputusan ini diumumkan oleh salah satu pejabat Gedung Putih per 7 Juli lalu.
Menanggapi keputusan tersebut, Joe Biden, yang saat itu masih berstatus sebagai calon presiden AS, menyatakan akan kembali bergabung dengan WHO jika terpilih sebagai presiden.
"Warga Amerika lebih aman jika Amerika terlibat dalam memperkuat kesehatan global. Di hari pertama saya sebagai Presiden, saya akan bergabung kembali dengan WHO dan memulihkan kepemimpinan kami di panggung dunia," cuit Biden dalam akun Twitternya pada 8 Juli.
Apa dampaknya bila suatu negara tak tergabung dengan WHO?
Ahli kesehatan masyarakat Jennifer Prah Ruger dari Yale University menjelaskan bahwa WHO memiliki tugas untuk mengkoordinasikan upaya dan investasi solusi masalah kesehatan global. Negara yang tak tergabung di dalamnya bisa kesulitan mendapat manfaat advokasi kesehatan.
"Prospek perbaikan masalah kesehatan ini semakin ditingkatkan dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari satu bagian dunia ke belahan dunia lain. Sebagai contoh saling berbagi pengalaman praktik terbaik, promosi kesehatan, strategi pencegahan, serta terapi medis," tulis Jennifer seperti dikutip dari Glob Health Gov, PubMed Central.
Keluarnya AS dari WHO oleh para ahli disebut bisa menghambat upaya penanganan virus Corona secara global.
Joe Biden bentuk Satgas COVID-19
Dalam pidato kemenangannya, Joe Biden mengumumkan akan membentuk satuan tugas penanganan COVID-19. Rencananya, sebanyak 12 anggota satgas akan diumumkan pada Senin (9/11/2020).
"Pekerjaan kita dimulai dengan membuat COVID terkendali," tegas Biden.
Beberapa nama yang dikabarkan akan bergabung di Satgas COVID-19 di Amerika Serikat, di antaranya adalah mantan pejabat kesehatan Vivek Murthy, mantan komisioner Food and Drug Administration (FDA) David Kessler, dan Dr Marcella Nunez-Smith dari Yale University.