Ada beberapa jenis tumor otak, mulai dari yang bersifat kanker (ganas) dan non-kanker (jinak). Kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain selain otak yang mengakibatkan tumor otak sekunder, sedangkan kanker otak primer hanya berpusat di bagian otak.
Dikutip dari Insider, berikut 6 gejala tumor otak yang sering tidak disadari oleh kebanyakan orang:
1. Sakit kepala
Sakit kepala yang parah merupakan salah satu gejala tumor otak. Tumor di otak dapat menekan saraf dan pembuluh darah yang sensitif sehingga menyebabkan sakit kepala baru atau perubahan dari sakit kepala biasanya.
Penderita akan mengalami nyeri terus menerus, tetapi bukan migrain terutama di pagi hari. Gejala ini juga disertai dengan muntah dan semakin memburuk saat sedang berolahraga atau batuk.
2. Kejang
Tumor otak dapat menekan sel saraf otak dan mengganggu sinyal kerja otak. Kebanyakan penderita setidaknya akan mengalami satu kali kejang.
3. Suasana hati yang berubah-ubah
Tumor di otak dapat mengganggu fungsi otak dan mempengaruhi kepribadian Anda. Mereka juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak bisa dijelaskan, seperti mudah marah dan saat bahagia dalam satu menit, tiba-tiba memulai pertengkaran tanpa alasan yang jelas.
4. Kebingungan dan kehilangan memori
Tumor di lobus frontal atau temporal mempengaruhi fungsi memori pada otak serta penalaran. Efek yang dirasakan seperti sulit konsentrasi, sering bingung tentang hal-hal sederhana, dan kesulitan merencanakan sesuatu. Dapat disimpulkan Anda memiliki masalah memori jangka pendek.
5. Kelelahan
Penderita akan merasa kelelahan berlebihan, badan terasa berat, serta sering tertidur padahal sudah istirahat dengan cukup. Akibatnya, penderita akan kehilangan fokus, kurang bersemangat, dan mudah tersinggung.
6. Depresi
Gejala ini umum terjadi pada orang yang terkena tumor otak. Hal-hal yang dapat dirasakan, seperti sedih terlalu lama, kehilangan minat pada kesenangan Anda, sulit tidur, serta pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
https://cinemamovie28.com/movies/force-of-destiny/
Rawan COVID-19! Ini Deretan Kasus Penularan di Klaster Resepsi Pernikahan
Resepsi pernikahan putri keempat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, Syarifah Najwa Syihab, digelar hari ini. Dikabarkan, acara resepsi tersebut bersifat terbatas, yakni hanya mengundang warga sekitar dan kerabat dekat.
"Lebih ke kerabat dekat," ucap ketua panitia Maulid Nabi dan pernikahan, Haris Ubaidillah, ketika dikonfirmasi, Minggu (15/11/2020).
Dalam acara resepsi pernikahan, penerapan protokol kesehatan merupakan faktor kunci dalam mencegah risiko penularan COVID-19. Beberapa contoh kasus menunjukkan, acara pernikahan menjadi kluster penyebaran virus yang susah dikontrol.
Dirangkum detikcom, berikut contoh kasus penularan COVID-19 di acara resepsi pernikahan.
Pengantin baru dan ortu meninggal karena COVID-19
Sebanyak 6 orang dinyatakan positif COVID-19 usai menghadiri sebuah acara resepsi pernikahan di Desa Cimerak, Kabupaten Pangandaran.
Temuan kasus ini berawal dari seorang pria berinisial S yang juga sebagai pengantin mengalami keluhan sesak napas usai melaksanakan acara resepsi tersebut. Ia pun mendatangi RSUD Pandega Pangandaran pada Rabu (19/8/2020) untuk memeriksa kondisinya.
"Tim medis kemudian melakukan tes swab karena gejala gangguan kesehatan yang dialaminya dicurigai COVID-19. Beberapa jam kemudian diketahui ternyata pasien ber-KTP Halmahera ini positif COVID-19," Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Ahmad Marzuki.
Usai pengantin pria tersebut dinyatakan positif COVID-19, penelusuran kontak pun dilakukan agar penyebaran virus tidak semakin luas. Hasilnya, dari 11 orang yang melakukan kontak erat, 5 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.
"Jadi sementara ini total dari klaster hajatan itu ada 6 pasien positif, terdiri dari 2 warga Halmahera dan 4 warga Pangandaran," ucap Yani.