Saat beberapa negara kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan menghadapi gelombang kedua hingga ketiga, Indonesia disebut masih belum usai mengatasi gelombang pertama Corona.
Sudah 9 bulan berlalu hingga kasus COVID-19 per Senin (23/11/2020) menembus setengah juta kasus, yaitu sebanyak 502.110 kasus positif akumulatif di Indonesia. Penambahan kasus harian terbanyak ada di 13 November dengan 5.444 kasus.
Pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman bahkan menyebut kasus Corona Indonesia masih jauh dari puncaknya. Strategi 3T (testing, tracing, treatment) salah satunya testing, disebut Dicky sejauh ini masih belum memadai.
Pasalnya, Dicky menyebut angka positivity rate Indonesia tak pernah menyentuh di bawah 10 persen. Hal ini menandakan laju penularan Corona di masyarakat sangat tinggi dan banyak kasus COVID-19 yang belum mampu ter-tracing atau terlacak.
"Berarti banyak orang yang terinfeksi namun tidak terdeteksi, namun tidak ditemukan orang-orang itu, berbahaya sekali sehingga ketika ada wacana pelonggaran-pelonggaran, keramaian-keramaian iya itu akan membuat gelombang kita ini makin tinggi," jelas Dicky saat dihubungi detikcom Senin (23/11/2020).
Dicky khawatir jika pengendalian kasus COVID-19 tak kunjung memadai, akan terjadi lonjakan kasus di tahun mendatang. Menurutnya, kasus COVID-19 yang belum teratasi juga akan berdampak pada vaksinasi.
"Namanya vaksinasi itu ada rumusnya untuk mencapai keberhasilannya, salah satunya adalah melandaikan kurva," tegas Dicky.
Dicky menyebut angka kasus COVID-19 di Indonesia sebetulnya sudah tiga kali lipat dari yang dilaporkan. Catatan ini merujuk pada hasil pemodelan epidemiologi.
"Harus diingat bahwa angka 500 ribu itu bukan yang sesungguhnya, saya sudah bilang bahwa angkanya bisa 3 kali lipat kok, 3 kali lipat dari 500 ribu ini, dan itu sesuai pemodelan epidemologi," ungkapnya.
"Di mana kasus harian (COVID-19) kita itu 10 ribu paling rendah estimasi hariannya. Artinya, angka 5 ribuan yang dilaporkan, ditemukan, itu masih setengah lebih rendah dari estimasi terendah, ini memang umum terjadi pada negara-negata yang kapasitas testingnya itu masih rendah," lanjutnya.
Menurut Dicky, setidaknya jika kurva Corona ingin dilandaikan, Indonesia harus mempu meningkatkan testing COVID-19. Minimalnya, per hari mampu mencatat 10 ribu kasus Corona.
https://kamumovie28.com/movies/pariban-idola-dari-tanah-jawa/
5 Olahraga yang Cepat Menurunkan Berat Badan
Memiliki berat badan yang ideal merupakan impian banyak orang. Tidak heran banyak metode diet tersedia untuk menurunkan berat badan. Selain pola diet, rutin berolahraga juga harus dilakukan untuk mencapai berat badan ideal. Terdapat beberapa jenis olahraga yang cepat menurunkan berat badan untuk mencapai berat badan yang ideal.
Rutin berolahraga dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu olahraga terbukti dapat membakar kalori untuk mencapai berat badan yang ideal. Banyak orang yang mencari jenis olahraga yang cepat menurunkan berat badan. Memilih jenis olahraga yang tepat akan memudahkan proses penurunan berat badan.
Jogging, lari dan latihan interval (HIIT) dapat menjadi pilihan olahraga untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Jika rutin melakukan jenis olahraga tersebut, maka berat badan ideal akan lebih mudah didapatkan.
Dikutip dari Healthline, berikut jenis olahraga yang cepat menurunkan berat badan.
1. Jogging dan lari
Jogging dan lari adalah latihan yang bagus untuk membantu turunkan berat badan. Meskipun tampak serupa, perbedaan utamanya adalah kecepatan jogging umumnya antara 6,4-9,7 km / jam, sedangkan lari memiliki kecepatan lebih cepat yaitu 9,7 km / jam.
Harvard Health memperkirakan seseorang dengan berat 70 kg mampu membakar sekitar 298 kalori per 30 menit jogging dengan kecepatan jogging 8 km / jam. Sementara itu, seseorang dengan berat badan yang sama mampu membakar 372 kalori per 30 menit, saat berlari dengan kecepatan 9,7 km / jam.
Untuk memulai, targetkan joging atau lari selama 20-30 menit 3-4 kali per minggu. Jika Anda merasa jogging atau lari di luar ruangan terasa berat, cobalah berlari di permukaan yang lebih lembut seperti rumput. Selain itu, kini banyak treadmill memiliki dengan bantalan empuk yang tidak terlalu menyakiti persendian.