Kamis, 10 Desember 2020

Daftar Terbaru 47 Zona Merah COVID-19 di Indonesia, Jateng Paling Banyak

 Juru bicara Satgas COVID-19 menyebut kasus Corona pekan ini naik dari sebelumnya hingga 13,5 persen. Selain karena kenaikan jumlah testing, peningkatan kasus COVID-19 juga disebabkan kedisiplinan masyarakat terkait protokol COVID-19 menurun.

"Saya kembali mengingatkan bahwa tren penambahan kasus COVID-19 saat ini masih terus terjadi. Bahkan, pada Kamis minggu lalu, 3 Desember 2020, peningkatan kasus positif mencapai angka 8.369. Angka ini menunjukkan kondisi yang sangat membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat," kata Prof Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas COVID-19 dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/12/2020).


"Ini adalah akibat telah terjadi penurunan drastis tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," lanjutnya.


Sementara itu, pekan ini ada 47 kabupaten dan kota yang masuk zona merah COVID-19. Data ini dihimpun Satgas COVID-19 per tanggal 6 Desember 2020.


Provinsi yang mencatat kabupaten dan kota zona merah COVID-19 terbanyak masih diduduki Jawa Tengah. Ada 7 kabupaten/kota Jawa Tengah yang masuk zona merah COVID-19.


Disusul Jawa Barat yang mencatat 6 kabupaten dan kota zona merah COVID-19. DKI Jakarta kembali masuk ke zona merah usai pekan sebelumnya 'bebas' dari zona risiko tinggi.


Berikut sebaran 47 kabupaten dan kota zona merah COVID-19 terbaru.


Sumatera Utara

- Pakpak Bharat


Sumatera Selatan

- Kota Palembang


Sumatera Barat

- Solok


Sulawesi Utara

- Kota Manado

- Minahasa Utara

- Kota Tomohon

- Minahasa Tenggara


Sulawesi Tenggara

- Bombana


Sulawesi Tengah

- Morowali


Papua

- Biak Numfor

- Mimika

- Kota Jayapura


Nusa Tenggara Timur

- Kota Kupang


Nusa Tenggara Barat

-Sumbawa


Maluku

- Maluku Tenggara Barat


Lampung

- Kota Bandar Lampung


Kalimantan Tengah

- Kotawaringin Barat

- Kotawaringin Timur

- Lamandau

- Kota Palangkaraya


Jawa Timur

- Jember

- Kota Blitar

- Kota Probolinggo


Jawa Tengah

- Grobogan

- Kota Magelang

- Purworejo

- Rembang

- Pati

- Kendal

- Brebes


Jawa Barat

- Karawang

- Garut

- Majalengka

- Kota Tasikmalaya

- Kota Bandung

- Kota Depok

Jambi

- Batanghari

- Muaro Jambi

- Kota Sungai Penuh

- Kota Jambi


DKI Jakarta

- Jakarta Utara

- Jakarta Timur

- Jakarta Selatan


Bengkulu

- Kota Bengkulu


Banten

- Kota Tangerang

- Kota Tangerang Selatan

https://nonton08.com/movies/kata-hati/


Fakta-fakta Pembengkakan Jantung yang Dialami Melisha Indonesian Idol


 - Penyanyi muda Melisha Sidabutar meninggal dunia karena pembengkakan jantung. Ia merupakan kontestan Indonesian Idol periode teranyar yang tidak lolos di babak eliminasi ketiga.

Kabar duka meninggalnya perempuan berusia 19 tahun ini disampaikan akun resmi Instagram Indonesian Idol pada Rabu (9/12/2020).


"'Beautiful soul is never forgotten'. Keluarga besar Indonesian Idol turut berduka cita atas berpulangnya 'Melisha Sidabutar'. Kontestan Top 35 #IdolSpecialSeason. Rest In Peace @melishapricilla," tulis akun Indonesian Idol.


Kondisi pembengkakan jantung seperti yang dialami Melisha Indonesian Idol disebabkan karena beberapa hal termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung iskemik. Namun, apa saja tanda-tanda atau gejala pembengkakan jantung?


Gejala biasanya tidak muncul kecuali kondisi jantung bengkak menjadi sedang atau parah. Tanda-tanda yang sering tak disadari meliputi:


Perut kembung

Irama jantung abnormal, dikenal aritmia

Nyeri dada

Batuk, terutama saat berbaring

Pusing

Kelelahan

Sesak napas

Bengkak di pergelangan kaki dan tungkai.

Selain itu, pembengkakan jantung juga bisa didasari oleh riwayat keluarga. Jika anggota keluarga dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, mengalami pembengkakan jantung, kamu bisa menjadi lebih rentan.

https://nonton08.com/movies/jendral-soedirman/

Benarkah Teknik ILA Bisa Meringankan Sakit saat Melahirkan? Ini Kata Ahli

 Saat menjalani proses melahirkan, setiap wanita akan merasakan sakit dan nyeri yang hebat. Tetapi, kini rasa sakit tersebut bisa 'hilang' dengan metode ILA (intrathecal labour analgesia) yang dapat mengurangi rasa sakit selama persalinan. Benar nggak sih?

Seperti yang diketahui, melahirkan merupakan proses yang tidak mudah bagi setiap wanita. Namun, rasa nyeri selama proses melahirkan bisa diatasi dengan metode ILA, yang merupakan metode melahirkan normal dengan menyuntikkan obat ke ibu.


Menurut dokter kandungan, dr Ilham Utama Surya SpOG, metode ILA diaplikasikan dengan menggunakan analgesik spinal atau suntik epidural. Di luar negeri, metode ini sudah sering dipakai dalam dunia medis.


"Di luar negeri memang utamanya adalah tata laksana nyerinya. Kalau di Indonesia, rasa sakit dan nyeri nggak terlalu masalah, bahkan menurut kebanyakan orang, untuk melahirkan itu memang harus nyeri. Jadi, perbedaannya hanya di persepsi saja," ujar dr Ilham, dikutip dari HaiBunda.


Berbeda dengan persalinan normal, metode ILA berlangsung dalam waktu persalinan yang lebih panjang. Pada kondisi lanjutan, dapat meninggalkan efek pada proses melahirkan itu sendiri.


"Memang rasa nyerinya hilang, tapi pada saat persalinan harusnya mungkin 4 jam, ini bisa nambah jadi 5 sampai 6 jam. Efeknya bayi bisa lebih lama keluar," ujar dr Ilham.


"ILA ini seperti dibius biasa, cuma tujuannya menghilangkan rasa sakit saja," sambungnya.


Hilangnya rasa nyeri saat melahirkan juga bisa berdampak pada kontraksi. dr Ilham mengatakan bahwa kontraksi tidak begitu terasa pada ibu yang melahirkan dengan metode ini.


Lalu apa efek samping dari metode melahirkan ILA saat melahirkan?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA.

https://nonton08.com/movies/kampung-zombie/


Daftar Terbaru 47 Zona Merah COVID-19 di Indonesia, Jateng Paling Banyak


Juru bicara Satgas COVID-19 menyebut kasus Corona pekan ini naik dari sebelumnya hingga 13,5 persen. Selain karena kenaikan jumlah testing, peningkatan kasus COVID-19 juga disebabkan kedisiplinan masyarakat terkait protokol COVID-19 menurun.

"Saya kembali mengingatkan bahwa tren penambahan kasus COVID-19 saat ini masih terus terjadi. Bahkan, pada Kamis minggu lalu, 3 Desember 2020, peningkatan kasus positif mencapai angka 8.369. Angka ini menunjukkan kondisi yang sangat membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat," kata Prof Wiku Adisasmito, juru bicara Satgas COVID-19 dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/12/2020).


"Ini adalah akibat telah terjadi penurunan drastis tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," lanjutnya.


Sementara itu, pekan ini ada 47 kabupaten dan kota yang masuk zona merah COVID-19. Data ini dihimpun Satgas COVID-19 per tanggal 6 Desember 2020.


Provinsi yang mencatat kabupaten dan kota zona merah COVID-19 terbanyak masih diduduki Jawa Tengah. Ada 7 kabupaten/kota Jawa Tengah yang masuk zona merah COVID-19.


Disusul Jawa Barat yang mencatat 6 kabupaten dan kota zona merah COVID-19. DKI Jakarta kembali masuk ke zona merah usai pekan sebelumnya 'bebas' dari zona risiko tinggi.


Berikut sebaran 47 kabupaten dan kota zona merah COVID-19 terbaru.


Sumatera Utara

- Pakpak Bharat


Sumatera Selatan

- Kota Palembang


Sumatera Barat

- Solok


Sulawesi Utara

- Kota Manado

- Minahasa Utara

- Kota Tomohon

- Minahasa Tenggara


Sulawesi Tenggara

- Bombana


Sulawesi Tengah

- Morowali


Papua

- Biak Numfor

- Mimika

- Kota Jayapura

https://nonton08.com/movies/hijab/