Kamis, 17 Desember 2020

Vaksin COVID-19 dari Daun Tembakau Dapat Izin Uji Klinis Pada Manusia

 - Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh British American Tobacco (BAT) dilaporkan mendapat izin uji klinis pada manusia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Vaksin ini diketahui dibuat dengan memanfaatkan daun tembakau.

"Bisa melakukan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 dan flu musiman kami pada manusia merupakan suatu titik kemajuan yang signifikan," kata Direktur Penelitian BAT, David O'Reilly, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020).


"Kami bangga bisa ikut berpartisipasi dalam usaha global melawan virus ini dan harapannya dapat berkontribusi memberikan solusi," lanjutnya.


Uji klinis vaksin COVID-19 ini akan dimulai secepatnya dan diprediksi selesai pertengahan 2021. BAT mengklaim bisa saja menghasilkan 1-3 juta dosis vaksin dalam seminggu bila mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan elemen lainnya.


Dikutip dari situs resmi BAT, vaksin COVID-19 yang dikembangkan menggunakan tembakau untuk memproduksi antigen. Metode memanfaatkan tumbuhan ini disebut membuat vaksin jadi lebih mudah untuk diproduksi secara massal dan disimpan dalam suhu ruangan.

https://tendabiru21.net/movies/doa-dead-or-alive/


PR yang Harus Diselesaikan Agar Vaksinasi COVID-19 Sukses di Indonesia


 Vaksin CoronaCOVID-19 disebut akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (16/12/2020).

"Setelah menerima banyak masukan masyarakat dan melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis," kata Presiden Jokowi lewat YouTube Sekretariat Kepresidenan.


Pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman, mengapresiasi keputusan pemerintah tersebut. Namun, menurutnya masih ada kendala yang harus dilalui dalam penanganan wabah Corona di Indonesia meski vaksinasi COVID-19 sudah digratiskan.


"Ini saya apresiasi, tapi harus diingat lagi bahwa tantangannya itu akan ada di testing tracing itu juga. Jadi kalau tidak ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya itu akan berpengaruh pada keberhasilan vaksinasi," kata Dicky saat dihubungi detikcom, Rabu (16/12/2020).


Pasalnya, kata Dicky, penerapan testing dan tracing COVID-19 di Indonesia masih belum juga memadai hingga saat ini. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan adalah rencana jangka panjang dari program vaksinasi COVID-19.


"Vaksin ini kedudukannya mau di jangka menengah atau jangka panjang dan mau seperti apa nanti prioritasnya? Bagaimana kriteria wilayahnya? Kriterianya harus jelas, karena ada kriteria epidemiologinya dilihat dari tes positivity rate," jelasnya.


Dicky menjelaskan vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech yang saat ini tersedia di Indonesia hanya diperuntukkan untuk kelompok usia 19-59 tahun.


Maka dari itu, Dicky meminta kepada pemerintah untuk menyusun strategi vaksinasi COVID-19 yang jauh lebih matang. Misalnya, bagaimana program vaksinasi COVID-19 pada usia di bawah 19 tahun dan di atas 59 tahun nantinya?


Terakhir, Dicky juga mengingatkan agar tidak sembarangan dalam memberikan vaksin Corona. Pasalnya, ini akan berpengaruh dalam pengendalian COVID-19.


"Misalnya di Bekasi pada kelompok usia 19-59 tahun vaksin A, kemudian di bawah 19 tahun vaksin B, di atas 59 tahun vaksin C. Tapi tidak boleh, misalnya, dalam kelompok usia yang sama misalnya 19-59 tahun divaksin A, B, C, itu nggak boleh, bisa berbahaya karena tidak bisa dikontrol pemantauannya. Ini hal-hal yang harus ada dalam strategi pusat," tuturnya.

https://tendabiru21.net/movies/d-o-a-3/

Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, RS Tunggu Petunjuk Soal 'Pre Order'

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut vaksin COVID-19 gratis untuk masyarakat. RS Universitas Islam Indonesia (UII) di Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, yang sebelumnya sudah membuka 'pre order' vaksinasi COVID-19, siap ikut menggratiskan setelah pemerintah memberi petunjuk teknis.

"Intinya sih siapa yang sudah mendaftar vaksinasi datanya tetap kami simpan sambil kami juga menunggu keputusan terkait teknisnya seperti apa," kata Manajer Humas RS UII, Seffudin Sudarmadi kepada detikcom, Rabu (16/12/2020).


Apabila RS swasta dilibatkan dalam vaksinasi gratis, dia menyebut jika RS UII siap menggratiskan vaksinasi COVID-19. Semua itu untuk memutus rantai penularan COVID-19.


"Kami menunggu pemerintah, kalau vaksin digratiskan ya kami tidak mungkin mengutip pembayaran vaksin ke pasien. Asal pemerintah mengeluarkan petunjuk teknis jika rumah sakit swasta boleh ikut dalam menyuntikkan vaksin ke masyarakat," ucapnya.


"Kami juga masih menunggu yang digratiskan dengan 1 merek sama atau tidak. Jika iya apakah RS UII boleh tidak untuk menyuntikkan vaksin, kalau RS swasta boleh kami siap," imbuhnya.


Pasalnya saat ini vaksin untuk anak ada yang digratiskan. Tapi ada juga vaksin yang memiliki kandungan sama dan untuk mendapatkannya harus secara berbayar ke swasta.


Karena itu, dia menyebut pihaknya menunggu petunjuk dari Kemenkes RI terkait boleh tidaknya rumah sakit menjual merk vaksin COVID-19 selain yang digratiskan oleh pemerintah.


"Jika pemerintah sudah gratiskan apakah RS swasta diizinkan memvaksin dengan berbayar mandiri dengan merk lain," ujarnya.


Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi kabar gembira terkait vaksin Corona. Vaksin Corona untuk masyarakat akan diberikan secara gratis.


"Setelah menerima banyak masukan masyarakat dan melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis," kata Presiden Jokowi lewat YouTube Sekretariat Kepresidenan, Rabu (16/12/2020).


"Sekali lagi, gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali," tegasnya.

https://tendabiru21.net/movies/d-o-a-2/


Vaksin COVID-19 dari Daun Tembakau Dapat Izin Uji Klinis Pada Manusia


- Vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh British American Tobacco (BAT) dilaporkan mendapat izin uji klinis pada manusia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Vaksin ini diketahui dibuat dengan memanfaatkan daun tembakau.

"Bisa melakukan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 dan flu musiman kami pada manusia merupakan suatu titik kemajuan yang signifikan," kata Direktur Penelitian BAT, David O'Reilly, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020).


"Kami bangga bisa ikut berpartisipasi dalam usaha global melawan virus ini dan harapannya dapat berkontribusi memberikan solusi," lanjutnya.


Uji klinis vaksin COVID-19 ini akan dimulai secepatnya dan diprediksi selesai pertengahan 2021. BAT mengklaim bisa saja menghasilkan 1-3 juta dosis vaksin dalam seminggu bila mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan elemen lainnya.


Dikutip dari situs resmi BAT, vaksin COVID-19 yang dikembangkan menggunakan tembakau untuk memproduksi antigen. Metode memanfaatkan tumbuhan ini disebut membuat vaksin jadi lebih mudah untuk diproduksi secara massal dan disimpan dalam suhu ruangan.

https://tendabiru21.net/movies/d-o-a/