Sabtu, 30 Januari 2021

Bikin Konten YouTube Tanpa Ribet Editing Pakai Samsung Galaxy S21+ 5G

 Tak perlu jago edit video, kini hanya dengan bermodalkan smartphone kamu bisa menghasilkan konten video catchy ala YouTuber profesional. Namun, untuk itu kamu perlu gadget dengan fitur mumpuni yang dapat mendukung kreativitas dalam membuat video YouTube yang berkualitas, seperti Samsung Galaxy S21+ 5G.

Perangkat keluaran terbaru dari Samsung ini tidak hanya unggul dalam fotografi, namun juga memenuhi kebutuhan videografi layaknya profesional. Samsung Galaxy S21+ 5G dilengkapi dengan triple camera Wide 12 MP, Ultra Wide 12 MP, serta kamera Telephoto dengan resolusi tinggi 64 MP. Untuk kamera selfie-nya, Samsung menyematkan sebuah lensa 10 MP di bagian depan bodi.


Tidak hanya itu saja, pada Samsung Galaxy S21+ 5G juga dibekali fitur videografi andal, yakni Director's View. Fitur ini memungkinkan banyak kamera menyala di waktu yang bersamaan. Jadi, pengguna bisa beralih dan mengatur bidikan lensa untuk mengambil rekaman gambar dari berbagai sudut pandang hanya dengan sekali rekam.


Nggak perlu repot editing video sana-sini, tinggal pilih sudut pandang lensa terbaik saja. Pengguna bisa menggunakan lensa Telephoto untuk mendapatkan bingkai close-up, kamera utama untuk mengambil gambar middle shot, dan Ultra Wide kamera untuk mengambil frame yang lebih luas.


Dengan menggunakan fitur Director's View, tidak ada momen yang terlewatkan. Hasil video pun jadi lebih mulus dengan transisi yang halus. Layaknya sutradara film, pengguna bisa melihat adegan masing-masing kamera melalui live thumbnail yang tersedia. Untuk berpindah dari satu lensa ke lensa yang lain, pengguna hanya perlu mengetuk thumbnail-nya saja.


Dari sisi perekaman video, Samsung Galaxy S21+ 5G menjadi paket komplit yang cocok untuk para kreator konten kreatif di YouTube ataupun platform lain. Sebab, di samping Director's View, ada pula fitur Vlogger View yang bisa digunakan untuk menangkap momen epik menggunakan kamera depan dan belakang secara bersamaan.


Jadi, pengguna bisa mendapatkan rekaman dari kedua sisi kamera. Misalnya merekam reaksi wajah sendiri dengan kamera depan sambil merekam sesuatu dari kamera belakang.


Samsung Galaxy S21+ 5G juga didukung oleh 5nm Exynos 2100 yang dikombinasikan dengan baterai berkapasitas besar yakni 4800 mAh. Penggunaan daya jadi makin efisien sehingga perangkat dapat bertahan lama menemani pengguna untuk merekam berbagai konten video berkualitas sepanjang hari.


Dengan fitur istimewa untuk para kreator konten, Samsung Galaxy S21+ 5G bisa ditebus dengan harga mulai dari Rp 15,999 juta. Informasi lengkap mengenai spesifikasi perangkat ini bisa dipelajari di https://www.samsung.com/id

https://kamumovie28.com/movies/infini/


Ini Sebabnya Indonesia Tidak Dipilih Apple Untuk Pabrik iPad


 Apple memindahkan produksi MacBook dan iPad dari China ke Vietnam pada pertengahan 2021. Indonesia tidak jadi pilihan, ini sebabnya.

"The incremental capital output ratio(ICOR) Indonesia masih relatif tinggi, rata-rata masih di level 6,5 investasi dalam 5 tahun terakhir, artinya investasi di Indonesia kurang efisien dari Vietnam dimana ICOR Vietnam bisa di bawah 4, jadi dengan investasi sama biaya produksi Indonesia relatif mahal," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira kepada CNBC Indonesia, Jumat (29/1/2021).


ICOR menjadi salah satu parameter yang menunjukkan tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin kecil angka ICOR, biaya investasi harus semakin efisien untuk menghasilkan output tertentu. ICOR sangat dipengaruhi kemudahan dalam berbisnis dan daya saing pasar tenaga kerja.


Selain itu, faktor jarak juga menjadi penentu, dimana Vietnam memiliki lokasi lebih dekat dari China dibanding Indonesia, sehingga ketika ada momen relokasi bertahap maka lebih mudah.

https://kamumovie28.com/movies/young-sister-in-law-4-2020/

Huawei Sediakan 1000 Akun Cloud E-Learning bagi Ratusan Kampus di RI

 Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong akselerasi transformasi pendidikan digital Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya yakni menyediakan 1000 akun Huawei Cloud E-Learning Service bagi 500 perguruan tinggi.

Menurut Pakar TIK APTIKOM Richardus Eko Indrajit hal ini bisa menjadi solusi efektif demi pemerataan pemanfaatan solusi TIK berkualitas di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Sebab, belum semua perguruan tinggi di Indonesia didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk untuk mendukung tatap-muka jarak jauh secara daring.


"Dukungan Cloud E-Learning Service dari Huawei Indonesia untuk 500 perguruan tinggi di tanah air memiliki makna yang sangat fundamental mengingat tatap-muka secara daring antara dosen dan mahasiswa merupakan aktivitas perkuliahan yang paling disarankan saat ini khususnya dalam mengantisipasi pandemi. Kontribusi Huawei Indonesia patut untuk diapresiasi," papar Richardus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021).

https://kamumovie28.com/movies/howl/


Dalam webinar Akselerasi Transformasi Digital Pendidikan Indonesia, Kamis (28/1/) itu, Direktur Jenderal DIKTI Nizam pun mengakui pihaknya telah berusaha mewujudkan transformasi pendidikan digital, bahkan sejak tahun 2000.


Namun, kata dia, upaya tersebut berlangsung secara perlahan, mengingat rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi digital dalam kurikulum. Sehingga, kehadiran transformasi pendidikan digital ini dapat menjadi pelengkap, serta memperkuat pembelajaran tatap muka.


"Pandemi COVID-19 menjadi batu lompatan yang membawa pada akselerasi pendidikan digital yang sangat diharapkan. Kehadiran teknologi digital yang sudah lama, Kemdikbud terus berupaya sejak tahun 2000 untuk mewujudkan transformasi pendidikan digital, perlu disadari transformasi pendidikan digital hadir bukan untuk menggantikan proses belajar tatap muka, namun melengkapi serta memperkuat," jelas Nizam.


Dia menuturkan literasi digital menjadi suatu kebutuhan bagi insan pendidikan tinggi, karena mengingat eksistensi teknologi digital saat ini, ditambah dengan semakin banyaknya generasi dengan talenta digital.

Dia pun menilai Indonesia punya potensi untuk melahirkan talenta di bidang teknologi, yang dapat melahirkan unicorn baru, serta turut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia, mewujudkan abad Asia.


Sementara itu, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Development, Jason Zhang mengungkapkan apresiasinya kepada Ditjen DIKTI Kemdikbud atas kerja sama yang terjalin untuk mewujudkan akselerasi pendidikan ini.


"Memahami pentingnya pendidikan sebagai pondasi kemajuan masa depan, berkolaborasi dengan pemerintah, akademia dan komunitas, kami akan terus melakukan alih pengetahuan dan teknologi sebagai wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk Indonesia. Terima kasih atas kerja sama dengan DIKTI yang terus dilakukan. Kerja sama ini selaras dengan komitmen Huawei Indonesia untuk tetap memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negeri ini," kata Jason.


Di sisi lain, Dosen Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang Adi Nur Cahyono yang hadir sebagai pembicara dalam sesi diskusi panel menyampaikan terima kasih atas penyediaan Huawei Cloud E-Learning Service sebagai dukungan platform tatap muka di dalam pelaksanaan perkuliahan jarak jauh.

https://kamumovie28.com/movies/criminal/