Jumat, 26 Maret 2021

Viral Kena Kista Ovarium, Mengaku Gara-gara Jajanan Micin

 Viral di TikTok pengakuan seorang wanita yang mengidap kista ovarium diduga akibat kebiasaan makannya. Melalui akunnya, @__wyrr, wanita ini mengaku kerap makan seblak, cilok, cireng, yang menurutnya memicu timbulnya kista dan meyakini itu penyebabnya.

"Kalau untuk gejalanya itu, tiap orang beda-beda ya. Di aku itu gejalanya nggak terlalu kentara jadi pas cek aku juga kaget aku kena kista karena aku nggak pernah merasa nyeri waktu menstruasi," kata wanita bernama Wyrna Anggra Putri ini kepada detikcom, Kamis (25/3/2021).


Meski ia tak bisa mengatakan bahwa makanan tersebut menjadi pemicu satu-satunya, ia tetap berpesan pada kaum hawa khsusunya para remaja untuk memeriksakan diri jika mengalami keanehan pada saat menstruasi


"Yang pasti dijaga makannya sama kalau ada keluhan apapun soal menstruasi jangan main dokter-dokteran. Langsung aja ke dokter beneran," ucapnya.


Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya dan tak menimbulkan gejala. Namun jika dalam kondisi berat, tak sedikit wanita yang membutuhkan operasi untuk menghilangkan kista yang ia idap.


Lalu apa kata dokter? Benarkah micin memicu kista ovarium?


Menurut dr Dinda Derdameisya, SpOG, dokter kandungan dari RS Ibu dan Anak Brawijaya, kista ovarium ada banyak jenisnya. Di antaranya kista fungsional, endometriosis, dan kista dermoid.


Beberapa di antaranya memang berhubungan dengan gaya hidup, seperti kurang makan sayur dan konsumsi mikronutrien yang rendah.


"Tapi kalau monosodium glutamate (MSG) sendiri belum ada yang mengatakan kalau kista ovarium terjadi karena terlalu banyak makan MSG," jelas dr Dinda, saat dihubungi detikcom, Kamis (25/3/2021).


Bagaimana dengan gejalanya? Simak di halaman berikut.


Dikutip dari laman Women's Health, jika kista menimbulkan gejala, kamu akan mengalami kembung, bengkak, atau nyeri di perut bagian bawah di sisi kista. Nyeri ini mungkin timbul tenggelam dan derajatnya bisa ringan sampai sedang.


Apabila kista pecah, seseorang akan merasakan rasa sakit dan nyeri parah, tak jarang disertai mual dan muntah. Jika kista yang dialami sudah derajat berat, gejala yang dirasakan termasuk:


Nyeri panggul

Nyeri di punggung bawah

Sulit buang air kecil

Nyeri saat berhubungan seks

Kenaikan berat badan yang tak bisa dijelaskan

Nyeri selama menstruasi

Pendarahan pada vagina

Nyeri di bagian payudara

Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan untuk mengecilkan atau mengangkat kista jika tidak hilang dengan sendirinya atau jika kista membesar. Perawatannya mulai dari pengobatan oral sampai dengan operasi.

https://maymovie98.com/movies/veronika-decides-to-die/


dr Tirta soal Vaksin Nusantara dr Terawan: Borosing Uang, Setop Saja!


 Tak kunjung dapat restu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), riset vaksin Nusantara besutan dr Terawan Agus Putranto terancam setop. Dokter yang juga influencer Tirta Mandira Hudhi alis dr Tirta pasang badan mendukung sikap tegas BPOM.

"Vaksin nusantara? Ya setop lah, ngapain boros-borosin uang. Vaksinnya dari Amerika semua," kata dr Tirta, ditemui usai talkshow peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Kamis (25/3/2021).


Diketahui, uji klinis fase 1 vaksin nusantara yang dilakukan para ilmuwan Universitas Diponegoro (Undip) di RS Dr Kariadi Semarang mendapat sejumlah catatan dari BPOM. Selain tidak memenuhi kaidah good clinical practice, hasil uji klinis dinilai tidak menjawab khasiat vaksin berbasis sel dendritik tersebut.


Riset vaksin ini juga mendapat catatan karena tidak melalui uji preklinis pada hewan. Terkait hal ini, penggagasnya dr Terawan menyebut tahapan uji preklinis sudah dilakukan oleh mitra penelitian di Amerika Serikat yaitu AIVITA Biomedical.


"Saya sudah WA-kan hasil uji klinik mengenai vaksin safety dan efikasi oleh pihak ketiga di Amerika karena itu sudah dikerjakan," jelas Terawan dalam Raker DPR Komisi IX Rabu (10/3/2021).

https://maymovie98.com/movies/tell-me-how-i-die/

Gejala Alergi Vs COVID-19, Begini Cara Membedakannya

  Gejala-gejala seperti bersin, pilek, mata gatal, dan batuk sering kali sulit dibedakan sebagai gejala COVID-19 atau alergi. Meski saat ini vaksinasi sedang berjalan, sejumlah gejala tersebut masih kerap disalahartikan.

Menurut Lakiea Wright, MD, dokter spesialis imunologi, reumatologi, dan alergi di Brigham and Women's Hospital di Boston, gejala seperti batuk, bersin, dan hilangnya indra penciuman dan perasa, tentunya sering kali membuat seseorang menjadi cemas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.


Dikutip dari Everyday Health, Wright mengatakan bahwa gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, sementara demam biasanya bukan gejala yang muncul saat seseorang alergi sesuatu. Selain itu, COVID-19 juga memiliki gejala lainnya, seperti kesulitan bernapas, diare, dan mual.


Meski tidak semua orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami demam, berdasarkan sebuah studi di PLoS One, sebanyak 78 persen pasien COVID-19 mengalami gejala tersebut. Dengan demikian, demam dianggap sebagai gejala utama seseorang terpapar virus Corona, kemudian diikuti oleh batuk kering, sakit kepala, kelelahan, serta kehilangan indra penciuman dan perasa.


Di sisi lain, walaupun beberapa pasien terinfeksi COVID-19 merasakan gejala seperti pilek, hal tersebut tidak dianggap sebagai gejala utama. Umumnya, pilek, gatal-gatal, mata berair, serta gatal pada hidung dan tenggorokan merupakan tanda seseorang mengalami alergi.


Seseorang yang mengalami alergi juga memiliki kemungkinan untuk mengalami batuk. Akan tetapi, batuknya akan berbeda dari gejala COVID-19, yakni batuk kering. Lalu, bagaimana cara membedakan apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau hanya mengalami alergi?


Disebutkan oleh Wright, jika kamu merasakan perbedaan gejala di atas, kamu bisa mencoba mengonsumsi obat-obatan untuk alergi. Jika setelah itu kamu merasa lebih baik, maka kamu hanya mengalami alergi dan bukan terinfeksi COVID-19.


Namun, saat mengalami gejala seperti mata berair, pilek, atau gatal di sekitar wajah, perlu diingat untuk selalu menghindari menyentuh wajah dengan tangan. Sebab, hal tersebut justru dapat meningkatkan risiko terjadinya COVID-19.

https://maymovie98.com/movies/the-walk-home/


Viral Kena Kista Ovarium, Mengaku Gara-gara Jajanan Micin


Viral di TikTok pengakuan seorang wanita yang mengidap kista ovarium diduga akibat kebiasaan makannya. Melalui akunnya, @__wyrr, wanita ini mengaku kerap makan seblak, cilok, cireng, yang menurutnya memicu timbulnya kista dan meyakini itu penyebabnya.

"Kalau untuk gejalanya itu, tiap orang beda-beda ya. Di aku itu gejalanya nggak terlalu kentara jadi pas cek aku juga kaget aku kena kista karena aku nggak pernah merasa nyeri waktu menstruasi," kata wanita bernama Wyrna Anggra Putri ini kepada detikcom, Kamis (25/3/2021).


Meski ia tak bisa mengatakan bahwa makanan tersebut menjadi pemicu satu-satunya, ia tetap berpesan pada kaum hawa khsusunya para remaja untuk memeriksakan diri jika mengalami keanehan pada saat menstruasi


"Yang pasti dijaga makannya sama kalau ada keluhan apapun soal menstruasi jangan main dokter-dokteran. Langsung aja ke dokter beneran," ucapnya.


Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya dan tak menimbulkan gejala. Namun jika dalam kondisi berat, tak sedikit wanita yang membutuhkan operasi untuk menghilangkan kista yang ia idap.

https://maymovie98.com/movies/love-arumirai/