Jumat, 02 April 2021

Ahok Ungkap Masih Ada Misteri Sebab Kebakaran Kilang Balongan

 Kebakaran yang terjadi pada Kilang Balongan, Jawa Barat masih dipertanyakan soal penyebabnya. Kali ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara terkait dengan penyebab fasilitas yang menyuplai Bahan bakar Minyak (BBM) di wilayah Jawa barat, DKI Jakarta, dan sebagian Banten.

Ahok mengatakan salah satu sebab kebakaran yang terjadi di Refinery Unit IV atau Kilang Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Di antaranya adalah kebocoran tangki.


Yang masih belum terjawab, lanjut dia, adalah penyebab pengamanan kebocoran tangki terlambat dilakukan hingga menyebabkan kebakaran yang melukai 30 orang dan 932 warga mengungsi itu.


"Yang pasti tangki bocor, yang belum terjawab kenapa bocor pengamanan terlambat?" kata Ahok seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (2/4/2021).


Walau tak dapat merinci lebih jauh, Eks Gubernur DKI Jakarta ini memastikan saat ini investigasi terkait kebakaran di Kilang Balongan masih dilakukan oleh Pertamina dan pihak Kepolisian.


Seperti diketahui, kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, sejak Senin (29/3). Api baru padam pada Rabu (31/3) dini hari. Namun, pada Jumat (2/4), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan dua titik api yang berada di tangki T 301 F dan T T301 G sempat kembali menyala.


Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, pada Kamis (1/4) pukul 20.30 WIB, tangki T-301 F yang pada sore hari sudah mulai mengecil belum bisa dipadamkan.


Sementara tangki T-301 G yang pada Rabu (31/3) lalu sudah padam, malam tadi kembali mengeluarkan titik api.


"Sehingga masih ada 2 titik nyala api yang masih dalam upaya pemadaman," kata Hadi dalam keterangan tertulis pada Jumat (2/4/2021) lalu.


Sementara itu, terkait pendataan dampak kerugian akibat kebakaran kilang minyak akan dilakukan oleh pihak Pertamina dalam waktu dekat.


"Sesuai dengan pernyataan pihak Pertamina, tiga hari fokus untuk pemadaman api, setelah itu baru akan mendata kerusakan atau kerugian akibat ledakan tersebut," ujar Hadi.


Sampai saat ini, penyebab kebakaran kilang Balongan belum diketahui. Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Sebanyak 30 orang mengalami luka ringan dampak dari kebakaran tersebut. Selain itu, enam orang mengalami luka berat dan 932 warga mengungsi.

https://trimay98.com/movies/earth-and-blood/


Nadiem: Orang Tua dengan Komorbid Sebaiknya Tak Kirim Anak Sekolah Tatap Muka


 Sekolah tatap muka akan dimulai Juli mendatang. Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut orang tua yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid sebaiknya melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ.)

"Makanya kita berikan hak orang tua tidak mengirim anaknya (sekolah) tatap muka. Karena kalau orang tuanya punya komorbiditas yang tinggi, sebaiknya anaknya jangan sekolah dulu," jelas Nadiem saat live di Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (1/4/2021).


Maka dari itu, Nadiem menyerahkan keputusan sekolah tatap muka kepada orang tua agar bisa melihat risiko anak atau kasus COVID-19 di keluarga. Terkecuali, bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran jarak jauh.


"Makanya kita berikan itu kepada masing-masing orang tua untuk menentukan tingkat risikonya," lanjut Nadiem.


"Tapi sekolahnya harus menentukan opsi tersebut bagi anak-anak yang sudah tidak kuat lagi dan menginginkan kembali ke sekolah karena pembelajarannya sangat tersendat karena PJJ," tuturnya.


Seperti diketahui, guru ditargetkan untuk selesai divaksinasi Corona akhir Juni 2021. Adapun aturan yang dibuat dalam sekolah tatap muka salah satunya kapasitas siswa di kelas tak boleh melebihi 50 persen.


Harus ada minimum dua rotasi shift yang diatur saat pembelajaran sekolah tatap muka dimulai. Begitu juga dengan protokol kesehatan seperti menjaga jarak bangku satu dengan yang lain sejauh 1,5 meter.


"Nggak boleh ada acara-acara, kantin, ekstrakurikuler. Semuanya harus pakai masker, masuk sekolah setelah selesai pulang langsung," bebernya.

https://trimay98.com/movies/skyfall/

Rabu, 31 Maret 2021

Ledakan di Makassar, Kominfo Buru Aktivitas Terorisme di Internet

 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memburu aktivitas terorisme di internet. Diketahui, hari ini, Minggu (28/3/2021) terjadi ledakan bom bunuh diri tepat di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kominfo meyakini bahwa aktivitas terorisme di ruang fisik maupun ruang digital tidak dapat ditoleransi dan harus diantisipasi dengan kerja bersama dari seluruh komponen bangsa," tegas Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada detikINET.


Kominfo, seperti disampaikan Dedy, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten yang berkaitan dengan ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut.


"Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video maupun foto berisi aktivitas kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten-konten lainnya yang tidak selayaknya untuk dibagikan kepada publik," tuturnya.


"Kominfo berharap ruang digital seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten seperti tersebut di atas," tuturnya.


Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar yang berada di jalan Kartini, Makassar. Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.28 WITA.


Tampak kobaran api akibat ledakan masih menyala di sekitar lokasi. Selain itu, tampak potongan tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian.


Polisi menduga hanya 1 pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Polisi saat ini masih menyelidiki insiden tersebut.


"Saat ini yang kita ketahui pelakunya 1," ujar Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam.


Merdisyam menyebut insiden itu mengakibatkan sejumlah orang menjadi korban. Saat ini para korban sudah dilarikan ke rumah sakit tetapi tidak disebutkan bagaimana kondisinya.

https://indomovie28.net/movies/the-founder/


Vaksin Corona Terbaik Saat Ini, Cek Perbandingannya


- Saat ini ada 8 vaksin Corona yang mulai banyak digunakan di berbagai negara. Vaksin manakah yang terbaik?

Perusahaan vaksin di sejumlah negara memproduksi vaksin Corona. Ada yang mandiri, ada juga kolaborasi antar perusahaan lintas negara. Publik mengikuti perkembangannya dari uji coba sampai akhirnya proses vaksinasi berjalan.


Masing-masing menjagokan vaksinnya, bahkan media massa di negara itu juga demikian. Media di Amerika menjagokan Moderna, Rusia menjagokan Sputnik V, China menjagokan Sinovac, Eropa menjagokan Astrazeneca.


Tapi vaksin Corona buatan siapa yang sebenarnya paling baik untuk saat ini? Dilansir dari Gulf News, seperti dilihat Minggu (28/3/2021) kategori vaksin yang baik menurut WHO dan otoritas kesehatan di berbagai negara sebenarnya sederhana: efikasi di atas 50%.


Artinya, semua vaksin Corona yang beredar sudah dalam kategori baik. Tapi siapa yang terbaik di antara yang terbaik, yuk kita bandingkan satu persatu:


Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Sinovac adalah dua vaksin yang bersaing dan banyak digunakan di berbagai negara. Indonesia bersama Brasil, Turki dan tentu saja China, paling banyak memakai Sinovac. Selain itu Sinovac juga berkolaborasi dengan Bio Farma sehingga Indonesia bisa mengolah vaksin sendiri. Tapi Indonesia juga mendatangkan vaksin AstraZeneca yang berasal dari riset Universitas Oxford.

https://indomovie28.net/movies/5-flights-up/