Rabu, 31 Maret 2021

Ledakan di Makassar, Kominfo Buru Aktivitas Terorisme di Internet

 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memburu aktivitas terorisme di internet. Diketahui, hari ini, Minggu (28/3/2021) terjadi ledakan bom bunuh diri tepat di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kominfo meyakini bahwa aktivitas terorisme di ruang fisik maupun ruang digital tidak dapat ditoleransi dan harus diantisipasi dengan kerja bersama dari seluruh komponen bangsa," tegas Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada detikINET.


Kominfo, seperti disampaikan Dedy, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten yang berkaitan dengan ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut.


"Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten, baik berupa video maupun foto berisi aktivitas kekerasan, potongan tubuh, luka-luka, dan konten-konten lainnya yang tidak selayaknya untuk dibagikan kepada publik," tuturnya.


"Kominfo berharap ruang digital seperti media sosial maupun aplikasi pesan singkat tidak digunakan untuk penyebarluasan konten-konten seperti tersebut di atas," tuturnya.


Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di depan Gereja Katedral Makassar yang berada di jalan Kartini, Makassar. Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 10.28 WITA.


Tampak kobaran api akibat ledakan masih menyala di sekitar lokasi. Selain itu, tampak potongan tubuh manusia di sekitar lokasi kejadian.


Polisi menduga hanya 1 pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Polisi saat ini masih menyelidiki insiden tersebut.


"Saat ini yang kita ketahui pelakunya 1," ujar Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam.


Merdisyam menyebut insiden itu mengakibatkan sejumlah orang menjadi korban. Saat ini para korban sudah dilarikan ke rumah sakit tetapi tidak disebutkan bagaimana kondisinya.

https://indomovie28.net/movies/the-founder/


Vaksin Corona Terbaik Saat Ini, Cek Perbandingannya


- Saat ini ada 8 vaksin Corona yang mulai banyak digunakan di berbagai negara. Vaksin manakah yang terbaik?

Perusahaan vaksin di sejumlah negara memproduksi vaksin Corona. Ada yang mandiri, ada juga kolaborasi antar perusahaan lintas negara. Publik mengikuti perkembangannya dari uji coba sampai akhirnya proses vaksinasi berjalan.


Masing-masing menjagokan vaksinnya, bahkan media massa di negara itu juga demikian. Media di Amerika menjagokan Moderna, Rusia menjagokan Sputnik V, China menjagokan Sinovac, Eropa menjagokan Astrazeneca.


Tapi vaksin Corona buatan siapa yang sebenarnya paling baik untuk saat ini? Dilansir dari Gulf News, seperti dilihat Minggu (28/3/2021) kategori vaksin yang baik menurut WHO dan otoritas kesehatan di berbagai negara sebenarnya sederhana: efikasi di atas 50%.


Artinya, semua vaksin Corona yang beredar sudah dalam kategori baik. Tapi siapa yang terbaik di antara yang terbaik, yuk kita bandingkan satu persatu:


Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Sinovac adalah dua vaksin yang bersaing dan banyak digunakan di berbagai negara. Indonesia bersama Brasil, Turki dan tentu saja China, paling banyak memakai Sinovac. Selain itu Sinovac juga berkolaborasi dengan Bio Farma sehingga Indonesia bisa mengolah vaksin sendiri. Tapi Indonesia juga mendatangkan vaksin AstraZeneca yang berasal dari riset Universitas Oxford.

https://indomovie28.net/movies/5-flights-up/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar