Para dokter tidak menganjurkan rumput fatimah dikonsumsi ibu hamil karena bisa memicu kontraksi. Baru-baru ini, sebuah cerita viral bahkan menyebut seorang ibu kehilangan janin yang dikandungnya gara-gara rumput fatimah.
Meski begitu, herbal ini rupanya cukup populer sejak zaman dahulu. Rumput fatimah atau Labisia pumila dipakai dengan bermacam-macam cara, mulai dari diminum air rendamannya hingga diusap-usap begitu saja ke perut ibu hamil.
Seorang penjual rumput fatimah di kawasan 'Kampung Arab' Empang, Bogor, Jawa Barat, Fajar, mengatakan bahwa istrinya mengonsumsi tumbuhan ini ketika hamil anak kedua.
"Kalau pengalaman pribadi dari istri saya itu diminum. Rumput fatimahnya kan direndam lalu airnya diminum," kata Fajar saat ditemui di tokonya, Kamis (1/4/2021).
"Nanti kan mekar dia teksturnya, terus diambil airnya buat diminum," lanjutnya.
Kala itu, istri Fajar meminum rumput fatimah sebanyak setengah botol air mineral ukuran 600 mililiter. Ia pun mengaku merasa terbantu dengan air rendaman tumbuhan ini, karena proses persalinan istrinya menjadi lancar.
"Pembukaannya lama yang anak kedua tuh, dari pembukaan 1, 2, 3 sampai berikutnya tuh lama. Jadi buat mancing gitu, tapi alhamdulillahh aman dan sehat," jelasnya.
https://trimay98.com/movies/parasyte-part-2/
Sementara itu, penjual obat herbal lain bernama Aisyah mengatakan bahwa sebaiknya air rendaman rumput fatimah tidak digunakan dengan cara diminum. Pasalnya, kandungan zat di dalamnya disebut bisa berbahaya bagi janin.
"Rumput fatimahnya nggak usah diminumin, diusap saja karena itu bukan buat diminum," ujar Aisyah kepada detikcom di tokonya, dalam wawancara terpisah.
"Dulu pernah pakai tapi nggak diminum, diusap doang sambil berdoa supaya dilancarin. Kata bidannya nggak bagus buat diminum ya buat janinnya," tambahnya.
Beberapa orang tidak menyarankan rumput fatimah dipakai dengan cara diminum air rendamannya. Simak selengkapnya di halaman berikut.
Meski begitu, banyak yang meyakini rumput fatimah memang tidak untuk digunakan dengan cara diminum. Bagi sebagian orang, tumbuhan ini hanya digunakan secara simbolik, sebagai penanda bahwa calon bayi di dalam kandungan akan segera lahir, berdasarkan kepercayaan turun temurun.
"Ini obat zaman dulu, orang dulu itu rumput fatimah nggak diminum, tapi dilihat kalau mekar itu sudah dekat mau melahirkan," ujar Syafiq, penjual oleh-oleh haji, di Empang, Bogor.
"Cuma sekarang-sekarang banyaknya yang diminum malah lebih bagus," lanjutnya.
Zat aktif yang terkandung di dalam rumput fatimah memang dapat memicu kontraksi. Namun, dokter mengatakan dosisnya tidak jelas sehingga dapat membahayakan janin dan sang ibu apabila air rendaman tumbuhan ini diminum secara sembarangan.
"Masalah yang utama adalah kita nggak tahu dosisnya," ucap dokter kandungan di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, dr Ari Waluyo, SpOG, Rabu (31/3/2021).
"Jadi sangat tidak bisa pasti, makanya efek sampingnya ada yang misalnya ternyata zat aktifnya banyak. Jadi satu gram si rumput fatimah tadi bisa mengandung zat aktif yang sangat pekat konsentrasinya, itu efek yang ditimbulkan juga lebih besar," tuturnya.