Rabu, 26 Mei 2021

Saudi Batasi Penggunaan Toa Masjid, MUI Bicara Kendala di RI

  Pemerintah Arab Saudi membatasi penggunaan pengeras suara masjid hanya untuk azan dan iqomah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara terkait hal itu.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengaku bingung dengan kebijakan baru itu. Meski begitu, Anwar menghormatinya.

https://trimay98.com/movies/julius-caesar-4/


"Itu kan hak mereka untuk mengatur (warga) Saudi tetapi saya bingung juga atas dasar apa mereka membuat kebijakan itu," ujar Anwar ketika dihubungi detikcom, Selasa (25/5/2021).


Menurut Anwar, kebijakan soal pengaturan pengeras suara masjid itu tidak mudah diterapkan di Indonesia. Anwar menyebut negara Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga juga memerlukan masukan dan opini masyarakat sebelum terbentuknya suatu kebijakan.


"Itu kan kerajaan ya ya biasanya, kalau kerajaan kalau rajanya sudah memerintahkan berarti rakyatnya tidak ada yang berani protes, tetapi kita kan (negara) demokrasi tidak mudah," tutur Anwar.


'(Di Indonesia) Kebijakan dibuat oleh pemerintah itu mempertimbangkan pandangan-pandangan masyarakat," lanjutnya.


MUI Saran Pemerintah Beri Imbauan

Anwar menambahkan kenyamanan warga soal pengeras suara masjid juga perlu dipertimbangkan. Sehingga, Anwar menyarankan pemerintah tidak perlu membuat suatu kebijakan.


"Barangkali imbauan nya saja pemerintah tidak usah membuat kebijakan berupa peraturan tetapi imbauan, mengimbau supaya pengurus Masjid di mana pun di dalam mempergunakan speaker masjid atau musala supaya lebih arif dan bijaksana sehingga tidak menimbulkan masalah di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.


Dalam hal ini, ormas-ormas Islam, terang Anwar, juga perlu turun tangan. Ormas Islam harus memberikan pengertian ke masyarakat terkait pengeras suara masjid.


Kemenag Bahas Penggunaan Pengeras Suara Masjid

Kementerian Agama (Kemenag) RI juga kini tengah membahas aturan mengenai pengeras suara masjid.


"Ya (penerapan aturan soal pengeras suara di Saudi jadi pertimbangan), banyak masukan dari masyarakat terkait dengan penggunaan pengeras suara di masjid. Kami sedang membahasnya," kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin kepada detikcom, Selasa (25/5/2021).


Kamaruddin mengatakan masukan dari masyarakat bervariasi. Menurutnya, masukan dari masyarakat juga harus jadi pertimbangan penggunaan pengeras suara masjid.


"Bervariasi, masyarakat kita kan sangat beragam, kami harus memperhatikan semuanya dan mengikhtiarkan yang paling moderat," kata Kamaruddin.


Arab Batasi Penggunaan Pengeras Suara

Kementerian Urusan Islam Arab Saudi telah memberlakukan pembatasan penggunaan pengeras suara di masjid hanya diizinkan untuk azan dan iqomah saja. Aturan tersebut tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Abdul Latif Al Sheikh, Menteri Urusan Islam Saudi, ke semua masjid di seluruh Kerajaan Saudi.


Masjid juga diimbau untuk menurunkan volume pengeras suara ke tingkat sepertiga. Menteri Abdul Latif Al Sheikh memperingatkan bahwa sanksi akan dijatuhkan terhadap siapa pun yang melanggar surat edaran kementerian yang terbit pada hari Minggu (23/5) tersebut.

https://trimay98.com/movies/my-brother-is-too-much/

Senin, 24 Mei 2021

Review Xiaomi Redmi Note 10 Pro, HP Midrange Terbaik?

 Bulan Maret-April lalu adalah masa sibuk bagi Xiaomi, mereka merilis sejumlah HP baru, yang bisa dibilang menarik semua di kelas harganya. Termasuk Redmi Note 10 Pro.

Redmi Note 10 Pro adalah HP kelas menengah atau midrange yang harganya Rp 3 jutaan, namun dilengkapi fitur-fitur yang lazimnya ada di HP dengan harga lebih mahal, seperti layar Super AMOLED 120 Hz dan kamera 108MP.


Namun secara keseluruhan, apakah Redmi Note 10 Pro ini benar-benar nyaman dipakai? Yuk simak ulasan berikut ini.


Desain

Unik review yang kami terima adalah varian tertinggi, RAM 8GB dan storage 128GB, dengan warna Gradient Bronze, yang terlihat seperti warna orange atau jingga. Bodinya terasa mewah dengan lapisan belakang dari kaca dan tampak seperti HP mahal, karena modul kamera belakang yang menonjol.


Namun modul kamera yang menonjol ini membuat Redmi Note 10 Pro perlu dipakaikan casing agar bisa diletakkan dengan rata di meja. Bodinya terbilang tipis dan tak terlalu berat, padahal layarnya cukup besar. Yaitu 6,67 inch FHD+, dengan refresh rate 120Hz.


Di layarnya ini juga tersimpan kamera depan lewat hole punch, dan layarnya ini juga dilapisi Gorilla Glass 5. Ada juga dua speaker, yaitu di atas dan di bawah layar, untuk mendukung aktivitas menonton film karena bisa menghasilkan suara yang lebih baik. Suara dari speaker ini kencang, dan punya bass yang cukup besar.


Seperti HP Xiaomi lain, Redmi Note 10 Pro tentu memakai antarmuka MIUI, tepatnya MIUI 12 yang dipasang di atas Android 11. Tersedia Game Turbo untuk meningkatkan performanya saat bermain game.


Sensor sidik jari di HP ini dibenamkan ke dalam tombol power yang ada di bagian kanan. Tak ketinggalan ada juga IR Blaster yang hampir selalu ada di HP Xiaomi.Mungkin sensor sidik jari ini terlihat ketinggalan zaman dibanding sensor sidik jari bawah layar. Namun dari segi akurasi dan kecepatan, sensor sidik jari fisik seperti selalu lebih unggul dibanding yang ada di bawah layar.

https://cinemamovie28.com/movies/julius-caesar/


Begini Nasib Astronaut yang Meninggal di Luar Angkasa


Apa yang terjadi jika astronaut meninggal di luar angkasa? Pertanyaan ini dipikirkan NASA selama bertahun-tahun. Ada bermacam teka-teki terkait etika dan logistik yang membutuhkan metode praktis untuk menjawabnya.

NASA dan lembaga antariksa negara lain harus memikirkan bagaimana caranya menghormati orang meninggal sekaligus mengeluarkan jenazah dari pesawat luar angkasa sesegera mungkin.


Bisakah mayat dibuang begitu saja? Nyatanya, tidak semudah itu. Undang-undang PBB pun, seperti dikutip dari IFL Science, sebenarnya melarang pembuangan mayat di luar angkasa.


Karena itu, NASA harus kreatif. Mereka menciptakan beberapa kelompok penelitian untuk menghasilkan beberapa ide yang bisa diterapkan, dan menjelajahi berbagai cara untuk membuang mayat di luar angkasa. Menurut beberapa orang yang terlibat, hanya sedikit ide solid yang dikemukakan sebagai solusi, tetapi ada satu yang menonjol meskipun agak aneh.


Bekerja sama dengan perusahaan pemakaman ekologi Promessa, satu tim peneliti mengusulkan ide yang dinamakan "Body Back". Pertama, tubuh harus disingkirkan dari pandangan dan mencegahnya mencemari udara di dalam pesawat luar angkasa saat membusuk.


Para ilmuwan mengusulkan mayat dimasukkan ke dalam kantong Gore-Tex, kantong jenazah ruang angkasa, dan disegel. Tahapan ini memungkinkan etika penghormatan kepada anggota kru yang gugur.


Selanjutnya, Body Back dikirim ke Mars. Pasalnya, mengirim mayat kembali ke Bumi adalah hal yang tidak mungkin. Mereka juga tidak dapat dikremasi, karena nyala api, tekanan oksigen, dan lingkungannya tidak sama dengan di Bumi.


Jadi, tim beralih ke cara promession, yaitu teknik penguburan ekologis dengan membekukan dan menggetarkan jenazah hingga tubuh hancur menjadi debu. Cara ini berpotensi mengembalikan mayat ke ekosistem dalam bentuk bentuk pupuk, jika mereka ingin memanfaatkannya.


Solusi ini ditemukan oleh pendiri Promessa, Susanne Wiigh-Mäsak, dan ditawarkan ke berbagai lembaga hingga 2015. Ide ini sempat dibantah oleh para kritikus yang mengatakan tidak mungkin menggunakan cara ini.

https://cinemamovie28.com/movies/the-angel-and-the-beasts/