Sabtu, 05 Juni 2021

Virus Corona Varian 'Delta' Muncul di Australia, Disebut Lebih Menular

 Negara bagian Victoria di Australia untuk pertama kalinya mendeteksi varian virus Corona 'Delta' yang lebih menular, Jumat (4/6/2021). Organisasi kesehatan dunia WHO menggolongkannya sebagai variant of concern (VoC).

"Ini adalah 'variant of significant concern'," kata Kepala Staf Kesehatan Victoria, Brett Sutton, kepada Reuters.


"Faktanya bahwa ini adalah varian yang berbeda dengan kasus lain menunjukkan bahwa tidak berkaitan, dalam hal penularan, dengan kasus lain," lanjutnya.


Varian Delta ditemukan pada dua anggota keluarga yang bepergian ke New South Wales dua pekan lalu. Besar kemungkinan keduanya tertular dalam kunjungannya ke wilayah tersebut, namun dibutuhkan beberapa tes untuk memastikannya.


Varian 'Delta' adalah nama baru untuk varian B1617.2, salah satu varian yang pertama kali diidentifikasi di India. Sebelumnya kerap disebut sebagai varian India, namun belakangan WHO menyarankan nama tersebut tidak digunakan lagi karena memojokkan negara tertentu.


Sebagai pengganti, WHO memberikan nama baru dengan menggunakan alfabet Yunani. Selain varian Delta untuk B1617.2 dari India, juga ada varian Alfa (Alpha) sebagai nama baru untuk varian baru B117 dari Inggris.

https://kamumovie28.com/movies/the-magnificent-butcher/


RS di Kudus Disorot Satgas, Pasien COVID-19 Masih Bebas Didampingi Keluarga


- Lonjakan kasus COVID-19 di Kudus Jawa Tengah masih jadi sorotan. Satgas Penanganan COVID-19 secara khusus menyoroti kondisi rumah sakit yang belum serius menerapkan protokol pencegahan.

"Masih ada pasien COVID-19 yang didampingi keluarganya, yang keluar masuk rumah sakit tanpa screening," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Jumat (4/6/2021).


Dampak lonjakan kasus COVID-19 di Kudus juga berdampak pada para tenaga kesehatan. Tercatat sebanyak 189 tenaga kesehatan saat ini positif tertular COVID-19.


Satgas COVID-19 menyoroti peningkatan jumlah kasus yang mencapai 30 kali lipat, dari 26 kasus menjadi 929 kasus dalam sepekan terakhir. Sebanyak 1.280 kasus di antaranya adalah kasus aktif, yakni 21,48 persen dari total kasus positif.


"Ini adalah angka yang cukup besar bila dibandingkan dengan kasus aktif nasional yang hanya 5,47 persen," jelas Prof Wiku.


Tingginya kasus positif di Kudus menyebabkan keterisian ruang isolasi dan ICU (Intensive Care Unit) melonjak. Pada 1 Juni 2021, keterisian tempat tidur rumah sakit tercatat lebih dari 90 persen.


Beberapa faktor yang diduga memicu peningkatan kasus secara signifikan adalah wisata religi atau ziarah yang memicu kerumunan. Selain itu juga ada tradisi Kupatan pada 7 hari setelah lebaran yang turut berkontribusi pada peningkatan kasus penularan.


Jelang Libur Sekolah, Ini Daftar Biaya Sunat di Jakarta dan Sekitarnya


Musim libur sekolah sering kali dimanfaatkan oleh orang tua untuk menyunatkan anaknya. Akan tetapi, tak sedikit pula orang tua yang masih bingung memilih lokasi sunat yang terbaik untuk anaknya.

Pasalnya, memang banyak sekali rumah sakit dan klinik sunat yang tersebar di daerah Jakarta. Tak hanya menawarkan metode sunat yang beragam, rumah sakit dan klinik sunat pun juga menawarkan biaya dan fasilitas yang berbeda-beda.


Oleh sebab itu, berikut ini detikcom merangkum sejumlah rumah sakit dan klinik sunat yang bisa dipertimbangkan oleh para orang tua untuk menyunatkan anaknya.


1. Rumah Sunat dr Mahdian

Lokasi:


Kebayoran, Jakarta Selatan

Bintaro, Tangerang Selatan

Pamulang, Tangerang Selatan

Serpong, Tangerang Selatan

Metode: Mahdian klamp


Biaya: Rp 1.900.000-2.600.000


Fasilitas:


Perawatan pasca khitan (termasuk obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan)

Tersedia layanan sunat di rumah (terdapat biaya tambahan)

Fasilitas sunat sambil bermain VR (virtual reality).

https://kamumovie28.com/movies/two-toothless-tigers/

Ragam Drama Sunat Masa Lalu, Diiris Pakai Bambu hingga Ditutupi Tudung Saji

  Jauh sebelum ada beragam fasilitas dan teknik sunat medis maupun nonmedis, khitan terkait erat dengan cerita penuh drama. Mulai dari metode yang ekstrem hingga masa pemulihan yang lama dan menyakitkan.

Salah satunya dikisahkan Pras, seorang pria di Jakarta. Semasa kecil ketika hendak disunat, ia diingatkan terus-menerus oleh orang tua untuk tidak berlari-larian selama beberapa hari sebelum khitan. Masyarakat di masanya percaya bahwa jika anak berlarian sebelum disunat, darah yang keluar akan semakin banyak.


Begitu pun setelah sunat. Ia mengisahkan, penisnya ditutupi tudung saji setelah sunat agar tak tergesek-gesek sarung.


"Malam hari setelah sunat, ibuku menutupi penisku dengan tudung saji, lalu diselimutin agar luka sunatnya tidak terkena gesekan sarung," kisahnya pada detikcom, Kamis (3/5/2021).


"Sampai pagi keluargaku bergantian duduk di samping aku yang sedang tidur. Sambil terus berjaga agar penisku aman, tidak tersentuh atau tergaruk tanpa sadar, hingga luka sunatku mengering," lanjutnya.


Disunat pakai bambu oleh masinis

Pras mengisahkan, dirinya disunat kala berusia 10 tahun, tepatnya pada 1978. Belum banyak praktik sunat medis, sehingga ia disunat oleh 'dukun sunat'. Biasanya, seorang dukun sunat juga menjalani profesi lain yang jauh dari urusan sunat-menyunat. Kala itu, dirinya disunat oleh seorang masinis.


"Metode sunat yang dipakai tidak menggunakan gunting, melainkan bambu. Aku tidak dibius. Sambil duduk mengangkang, sarungku disingkap ke kepala jadi aku tidak bisa melihat," imbuhnya.


"Kala itu hampir semua teman-temanku mendapat hadiah sepeda setelah disunat. Hal ini menciptakan pola pikir terbalik di antara teman-teman seusiaku. Mereka percaya kalau ingin dapat sepeda, cepatlah disunat," pungkas Pras.

https://kamumovie28.com/movies/mission-impossible-iii/


Virus Corona Varian 'Delta' Muncul di Australia, Disebut Lebih Menular


Negara bagian Victoria di Australia untuk pertama kalinya mendeteksi varian virus Corona 'Delta' yang lebih menular, Jumat (4/6/2021). Organisasi kesehatan dunia WHO menggolongkannya sebagai variant of concern (VoC).

"Ini adalah 'variant of significant concern'," kata Kepala Staf Kesehatan Victoria, Brett Sutton, kepada Reuters.


"Faktanya bahwa ini adalah varian yang berbeda dengan kasus lain menunjukkan bahwa tidak berkaitan, dalam hal penularan, dengan kasus lain," lanjutnya.


Varian Delta ditemukan pada dua anggota keluarga yang bepergian ke New South Wales dua pekan lalu. Besar kemungkinan keduanya tertular dalam kunjungannya ke wilayah tersebut, namun dibutuhkan beberapa tes untuk memastikannya.


Varian 'Delta' adalah nama baru untuk varian B1617.2, salah satu varian yang pertama kali diidentifikasi di India. Sebelumnya kerap disebut sebagai varian India, namun belakangan WHO menyarankan nama tersebut tidak digunakan lagi karena memojokkan negara tertentu.


Sebagai pengganti, WHO memberikan nama baru dengan menggunakan alfabet Yunani. Selain varian Delta untuk B1617.2 dari India, juga ada varian Alfa (Alpha) sebagai nama baru untuk varian baru B117 dari Inggris.

https://kamumovie28.com/movies/the-victim-2/