Jumat, 11 Juni 2021

Bisa Muncul Sejak Pagi, Ini 7 Kode yang Artinya Pasangan Mengajak Bercinta

 Tidak semua orang nyaman mengungkapkan hasrat untuk bercinta, sekalipun pada pasangannya. Beberapa orang lebih suka memberikan kode-kode tertentu dengan risiko salah tangkap atau tidak dipahami pasangan.

Nah, sebagai pasangan tidak ada salahnya untuk lebih peka menangkap kode-kode semacam itu. Radar tiap orang tidak selalu sama, jadi ada baiknya selalu meng-upgrade tingkat sensitivitas dalam menangkap kode rahasia tersebut.


Beberapa kode yang umum digunakan saat pasangan ingin bercinta antara lain.


1. Menunjukkan isyarat

Terapis seks Dr Teesla Morgan mengatakan, isyarat tertentu kerap tidak ditangkap oleh pasangan sebagai kode ingin bercinta. Memberikan sinyal ketika pasangan sedang dalam mood yang baik, menurutnya akan lebih mudah ditangkap maksudnya.


"Lebih mudah untuk memulai seks jika pasangan Anda sudah memberi Anda isyarat. Kemudian Anda akan tahu bahwa sinyal Anda akan diterima dengan baik," kata Dr Teesha.


2. Disampaikan langsung

Ini adalah cara paling efektif, lugas dan paling bisa menghindari risiko salah paham. Risikonya adalah, harus siap dengan apapun respons pasangannya, baik setuju ataupun menolak. Nggak boleh baper ya, mungkin memang sedang kelelahan jika salah satu di antaranya menolak.


3. Kirim pesan

Bagaimanapun, tidak semua orang merasa nyaman untuk mengungkapkan keinginan bercinta secara langsung. Mengirimkan pesan melalui ponsel bisa membantu mengatasi masalah tersebut. Tidak selalu pesan yang vulgar, bisa juga dengan pesan-pesan sugestif yang mengisyaratkan ajakan yang dimaksud.


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://kamumovie28.com/movies/bait-3/


Habis-habisan Diamuk Corona, Bupati Kudus Ungkap Penyebabnya


Kasus positif COVID-19 di kabupaten Kudus, Jawa Tengah meningkat drastis. Satgas COVID-19 pada Rabu (9/6/2021) menyatakan, Kudus mengalami penambahan kasus terbanyak di RI dalam waktu 3 minggu pasca libur Lebaran, dengan pertambahan sebesar 7.594 persen.

Namun bupati Kudus HM Hartopo mengklaim, kasus COVID-19 di Kudus sudah melandai. Hal tersebut terkait sederet langkah pembenahan tempat isolasi pasien COVID-19 yang tengah diupayakan pemerintah setempat.


"Alhamdulilah Kudus saat ini agak melandai, karena terkait masalah pengurusan isolasi ini yang baru gencar-gencarnya kita evaluasi, karena mengingat untuk isolasi mandiri di rumah di Kudus ini lumayan banyak," jelas Hartopo dalam diskusi daring, Kamis (10/6/2021).


Kenapa kenaikan kasus COVID-19 di Kudus bisa sebesar itu?

Menurut Hartopo, faktor pertama penyebab lonjakan kasus besar-besaran di Kudus adalah sikap abai masyarakat yang sudah divaksin COVID-19. Padahal, vaksin ini tak sepenuhnya mencegah, sehingga kerumunan dan aktivitas tatap muka tetap bisa menimbulkan penularan COVID-19.


Faktor kedua yakni momen Anjangsana, tradisi silaturahmi tatap muka masyarakat Kudus setelah Lebaran. Ia menyayangkan, masyarakat Kudus banyak yang abai soal protokol kesehatan ketika menjadi tradisi ini.


"Anjangsana tradisi di Kudus ini sudah biasa silaturahmi makan-makan atau suguhan. Dengan adanya silaturahmi, orang tua ke sahabat ke saudara ini melepas masker sambil menikmati hidangan yang ada sambil ngobrol. Ini potensi yang amat luar biasa," imbuh Hartopo.


Ia menegaskan, pemerintah setempat menutup sejumlah titik pariwisata demi mencegah kerumunan. Selain itu, mobilitas keluar-masuk Kudus pun diawasi secara ketat demi menekan laju penularan.


"Kalau tujuannya ke Kudus dan tidak urgent, akan kita putar balik. Tapi kalau memang ada kepentingan mungkin bekerja, tugas ke Kudus, tentunya kita bolehkan masuk Kudus dengan menunjukkan hasil swab rapid antigen. Artinya, bebas COVID-19 yang masih aktif 1x24 jam," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/bait-2/

Jurus Kemenkes Tekan Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus & Bangkalan

 Perkembangan kasus COVID-19 pasca libur lebaran telah diprediksi sebelumnya. Beberapa wilayah seperti Kudus dan Bangkalan melaporkan kejadian luar biasa kasus COVID-19 yang mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit di dua daerah tersebut penuh.

Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan bergerak cepat mendukung fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut untuk menekan lonjakan kasus.

https://kamumovie28.com/movies/bait/


Dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan.


Menurutnya, untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, harus diberikan dukungan fasilitas kesehatan seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan.


"Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut," ungkap dr. Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).

Di samping itu, PPKM Mikro yang menjadi langkah antisipasi hingga level RT/RW juga diperketat di daerah daerah yang belum mengalami lonjakan kasus tinggi.


"PPKM Mikro akan terus kita lanjutkan di 34 Provinsi, sampai kondisi waspada ini kita lampaui dan terbukti mampu menurunkan kasus COVID-19," terang dr. Dante.


Kemenkes juga sudah memiliki model untuk memprediksi puncak lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran.


"Tingkat kasus kira-kira akan berlangsung selama 6-7 minggu dari puncak mobilisasi. Dengan penerapan PPKM Mikro dan keterlibatan masyarakat secara luas, kita bisa menekan penularan ini," tambah dr. Dante.


Dr. Dante juga mengimbau apabila ada liburan panjang lagi, masyarakat bisa menahan diri dari melakukan perjalanan.


"Apa yang terjadi adalah tanggung jawab kita bersama. Apa yang terjadi di Kudus tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah Kudus, tapi juga tanggung jawab secara nasional untuk memberikan kontribusi yang efektif," tegasnya.


Pada kesempatan yang sama Bupati Kudus HM Hartopo melaporkan kondisi Kudus yang saat ini sudah agak melandai kasusnya. Menurutnya, memang masih ditemui permasalahan seperti perlunya tambahan SDM kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan.


"Maka dari itu, kita mulai mengalokasikan anggaran untuk memenuhinya, sehingga di minggu depan kita bisa maksimalkan pusat-pusat isolasi mandiri warga di Kudus," jelasnya.


HM Hartopo melanjutkan, peninjauan langsung yang dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Kudus beberapa waktu lalu juga turut mendorong vaksinasi di Kudus dengan mengalokasikan vaksin COVID-19 sebanyak 50 ribu dosis untuk mempercepat vaksinasi di daerah tersebut.


"Sehingga saat ini kita melakukan vaksinasi dengan gencar-gencarnya di Kudus," terang HM Hartopo.


HM Hartopo mengakui kejadian di Kudus di luar prediksinya beserta jajarannya karena selama ini Kudus melaksanakan vaksinasi sebelum lebaran dan hanya ada 60 kasus COVID-19 tanpa gejala. Peningkatan yang terjadi diduga akibat adanya pergerakan pemudik ke Kudus saat lebaran 2021 lalu.


"Evaluasi dari Pemerintah Kabupaten Kudus terhadap kejadian ini adalah menutup semua akses keluar-masuk Kadus. Apabila keperluan masyarakat tidak terlalu penting, maka warga yang ingin masuk Kudus diminta putar balik," terangnya.


Selain di Kudus, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur juga menjadi sorotan nasional karena jumlah keterisian rumah sakit terus bertambah. Kepala RSUD Bangkalan, dr. Nunuk Kristianti mengatakan saat ini di RSUD Bangkalan dari 150 tempat tidur yang sudah terisi 105.


"Itu sekitar 70% jumlah keterisiannya. Kejadian ini bermula 2 minggu pasca lebaran. Puncaknya terjadi pada Jumat dan Sabtu lalu, dengan rata-rata pasien yang datang ke RSUD bergejala cukup buruk," terang dr. Nunuk Kristianti.

https://kamumovie28.com/movies/fearless-5/