Jumat, 11 Juni 2021

Jurus Kemenkes Tekan Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus & Bangkalan

 Perkembangan kasus COVID-19 pasca libur lebaran telah diprediksi sebelumnya. Beberapa wilayah seperti Kudus dan Bangkalan melaporkan kejadian luar biasa kasus COVID-19 yang mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit di dua daerah tersebut penuh.

Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan bergerak cepat mendukung fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut untuk menekan lonjakan kasus.

https://kamumovie28.com/movies/bait/


Dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan.


Menurutnya, untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, harus diberikan dukungan fasilitas kesehatan seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan.


"Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut," ungkap dr. Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).

Di samping itu, PPKM Mikro yang menjadi langkah antisipasi hingga level RT/RW juga diperketat di daerah daerah yang belum mengalami lonjakan kasus tinggi.


"PPKM Mikro akan terus kita lanjutkan di 34 Provinsi, sampai kondisi waspada ini kita lampaui dan terbukti mampu menurunkan kasus COVID-19," terang dr. Dante.


Kemenkes juga sudah memiliki model untuk memprediksi puncak lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran.


"Tingkat kasus kira-kira akan berlangsung selama 6-7 minggu dari puncak mobilisasi. Dengan penerapan PPKM Mikro dan keterlibatan masyarakat secara luas, kita bisa menekan penularan ini," tambah dr. Dante.


Dr. Dante juga mengimbau apabila ada liburan panjang lagi, masyarakat bisa menahan diri dari melakukan perjalanan.


"Apa yang terjadi adalah tanggung jawab kita bersama. Apa yang terjadi di Kudus tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah Kudus, tapi juga tanggung jawab secara nasional untuk memberikan kontribusi yang efektif," tegasnya.


Pada kesempatan yang sama Bupati Kudus HM Hartopo melaporkan kondisi Kudus yang saat ini sudah agak melandai kasusnya. Menurutnya, memang masih ditemui permasalahan seperti perlunya tambahan SDM kesehatan, fasilitas, dan obat-obatan.


"Maka dari itu, kita mulai mengalokasikan anggaran untuk memenuhinya, sehingga di minggu depan kita bisa maksimalkan pusat-pusat isolasi mandiri warga di Kudus," jelasnya.


HM Hartopo melanjutkan, peninjauan langsung yang dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin ke Kudus beberapa waktu lalu juga turut mendorong vaksinasi di Kudus dengan mengalokasikan vaksin COVID-19 sebanyak 50 ribu dosis untuk mempercepat vaksinasi di daerah tersebut.


"Sehingga saat ini kita melakukan vaksinasi dengan gencar-gencarnya di Kudus," terang HM Hartopo.


HM Hartopo mengakui kejadian di Kudus di luar prediksinya beserta jajarannya karena selama ini Kudus melaksanakan vaksinasi sebelum lebaran dan hanya ada 60 kasus COVID-19 tanpa gejala. Peningkatan yang terjadi diduga akibat adanya pergerakan pemudik ke Kudus saat lebaran 2021 lalu.


"Evaluasi dari Pemerintah Kabupaten Kudus terhadap kejadian ini adalah menutup semua akses keluar-masuk Kadus. Apabila keperluan masyarakat tidak terlalu penting, maka warga yang ingin masuk Kudus diminta putar balik," terangnya.


Selain di Kudus, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur juga menjadi sorotan nasional karena jumlah keterisian rumah sakit terus bertambah. Kepala RSUD Bangkalan, dr. Nunuk Kristianti mengatakan saat ini di RSUD Bangkalan dari 150 tempat tidur yang sudah terisi 105.


"Itu sekitar 70% jumlah keterisiannya. Kejadian ini bermula 2 minggu pasca lebaran. Puncaknya terjadi pada Jumat dan Sabtu lalu, dengan rata-rata pasien yang datang ke RSUD bergejala cukup buruk," terang dr. Nunuk Kristianti.

https://kamumovie28.com/movies/fearless-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar