Jumat, 14 Februari 2020

Tari Gandrung Banyuwangi Sukses Bikin Heboh MATTA Fair 2019

Tarian Gandrung Banyuwangi sukses membuat heboh pagelaran MATTA FAIR 2019. Pameran wisata terbesar di Malaysia itu dihadiri ribuan orang pengunjung.

Tak hanya destinasi wisata yang dipamerkan dalam MATTA Fair 2019 di Kuala Lumpur. Kementerian Pariwisata juga memboyong tari-tarian khas Banyuwangi ke ajang yang dihadiri oleh ribuan yang digelar selama 3 hari itu. Banyuwangi sukses menggetarkan melalui Tari Gandrung.

Gandrung Banyuwangi tampil di Hall 1M Putra World Trade Center, Kuala Lumpur. Sangat berdekatan dengan booth papan atas Asia seperti Taiwan, Korea, Jepang, Thailand serta Tiongkok.

Hasilnya? Gandrung Banyuwangi langsung banjir pujian. Datuk Musa Yusof, Director General of Tourism Malaysia dan Datuk Tan Kok Liang, President of MATTA memberi emoji tiga jempol untuk tarian khas daerah berjuluk Sunrise of Java itu.

"Show yang sangat berkelas. Salut untuk Banyuwangi," ucap Datuk Musa Yusof dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (17/3/2019).

"Bagus. Sangat bagus. Saya kira traveller Malaysia harus datang ke Banyuwangi untuk melihat dari dekat Tari Gandrung," timpal Datuk Tan Kok Liang . 

Di MATTA Fair 2019, penampilan Gandrung Banyuwangi memang sangat berkelas. Suguhannya tak kalah dengan penampilan sebelumnya di Remarkable Indonesia Fair yang dihadiri oleh 2.000 pengusaha dan masyarakat Chicago, Kentucky, Illinois, dan Minnesota, Amerika Serikat (AS). Sekitar 15 menit semua audience dari berbagai negara dibuat senyap. Sebagian ada yang sibuk foto. Sebagian lagi terlihat megabadikannya ke dalam format video.

"Penampilan Tari Gandrung di Malaysia adalah kehormatan dan kebanggaan bagi Banyuwangi. Merupakan apresiasi yang tinggi dari pemerintah pusat dan dunia terhadap seni-budaya Banyuwangi. Lewat branding Banyuwangi di Luar Negeri seperti ini, kami berharap bisa mendatangkan turis Malaysia ke Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Menpar Arief Yahya pun ikutan sumringah. Dia mengaku kembali teringat dengan momentum di ITB Berlin, awal Maret 2019. Saat itu, bus-bus di Berlin salah satunya juga ikut dibungkus dengan penampilan Gandrung Banyuwangi.

"Ini saya sebut menjemput momentum. Timing pas, saat pelaku industri pariwisata, buyers, investor sedang berkumpul di Malaysia. Lewat branding Wonderful Indonesia, kita promosikan beragam pesona Indonesia untuk menggaet turis Malaysia dan Asia ke Indonesia," kata Menpar Arief Yahya.

Mengenal Air Terjun Tiu Kelep, Tempat 40 Turis Terjebak Usai Gempa

Pasca gempa 5,8 SR ada 40 wisatawan terjebak di Air Terjun Tiu Kelep di Lombok, NTB. Ini memang merupakan tempat wisata di Lombok yang populer.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat mengevakuasi lima wisatawan dari sekitar 40 orang wisatawan di Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Mereka kena longsor pasca gempa Lombok 5,8 SR yang mengguncang daerah itu.

Air terjun ini merupakan destinasi yang populer di kaki Gunung Rinjani. Di kaki gunung ini memang ada dua air terjun populer yaitu Air Terjun Sendang Gile dan Air Terjun Tiu Kelep.

Air Terjun Tiu Kelep berada di dekat Air Terjun Sendang Gile. Jadi, wisatawan lebih dulu menuju Air Terjun Sendang Gile lalu melanjutkannya ke Air Terjun Tiu Kelep dengan satu kali tiket masuk.

Wisatawan harus trekking sekitar 30 menit dari pintu masuk untuk sampai di Air Terjun Tiu Kelep. Medan yang dilalui pun tak mudah, jalanannya masih tanah dan bebatuan serta menanjak. Wisatawan harus berhati-hati ketika melewati bebatuan untuk melewati sungai, karena cukup licin.

Setibanya di Air Terjun Tiu Kelep, rasa lelah seolah hilang. Air terjunnya terlihat sangat cantik dan deburan airnya cukup deras, sampai-sampai Anda bakal kebasahan terkena buih-buih airnya walau masih berjarak 6 meter dari air terjunnya.

Air terjun ini sudah dikenal baik oleh wisman. Banyak turis asing yang senang mandi-mandi dan main air di sini. Tapi Air Terjun Tiu Kelep lebih sepi dari Air Terjun Sendang Gile.

Air Terjun Tiu Kelep masih lebih alami, jarang warung makan atau tempat mandi untuk bilas. Tak heran, bule-bule senang datang ke sini untuk basah-basahan. Bahkan, di bawah air terjunnya terlihat pelangi saat matahari sedang terik-teriknya.

Kamis, 13 Februari 2020

Akhirnya Salju Turun di Bekasi!

Melihat salju turun di Bekasi yang panas terdengar aneh, tapi bukan tidak mungkin. Lewat wahana baru Trans Snow World, kini traveler bisa lihat salju di Bekasi.

Bersiaplah wahai warga Bekasi, salju akan segera turun di kotamu. Bukan hujan salju dari langit, tapi lewat wahana baru Trans Snow World yang akan segera hadir di tengah-tengah traveler.

Berada di area Trans Park Juanda yang hanya berjarak 100 meter dari stasiun Bekasi Timur, traveler bisa menjumpai salju di Trans Snow World. Dilihat detikcom dari situs resminya, Jumat (22/3/2019), saljunya asli loh.

Membentang di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, kamu bisa menikmati salju layaknya di negara empat musim lewat Trans Snow World. Tentunya kamu tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, cukup ke Bekasi saja.

Menggunakan mesin khusus, salju yang ada pun adalah asli seperti di alam. Walau asli, traveler juga tak perlu takut kedinginan. Alasannya, suhu di Trans Snow World disetting di angka 10 sampai 15 deraja celcius yang tak begitu dingin.

Yang bikin asyik, kamu bisa main bola salju hingga berseluncur di atasnya. Serius deh, rasanya kayak main salju sungguhan di luar negeri.

Untuk mencapainya pun cukup mudah. Bagi kamu yang berdomisili di Jakarta, cukup menggunakan commuter line dengan biaya Rp 3.500 untuk tiba di Trans Snow World Juanda.

Sedangkan bila menggunakan kendaraan sendiri, kamu dapat mengakses tol Bekasi Timur maupun tol Bekasi Barat. Alamat persisnya di Jalan Ir H Juanda No 180, Margahayu, Bekasi.

Hanya traveler harus bersabar sedikit. Soalnya, wahana Trans Snow World baru akan dibuka resmi untuk publik pada tanggal 25 Maret 2019 atau Senin mendatang.

Nggak perlu ke luar negeri untuk merasakan salju, cukup ke Bekasi dan pilih jam bermainmu di www.transsnowworld.com.

Yang Unik di Jepang, Masuk Museum Ada Lomba Ngepel

Jepang memang tak pernah kehabisan akal dalam menyediakan atraksi untuk para wisatawan. Salah satunya adalah lomba ngepel yang cuma ada di Ehime.

detikcom berkunjung ke Prefektur Ehime, Jepang bersama Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) beberapa waktu lalu. Selain menikmati keindahan alam dan budaya, ada tempat menarik yang dimiliki Ehime, Uwa Rice Museum.

Uwa Rice Museum berada di area Unomachi, Kota Uwa. Kota ini diberi nama uwa yang artinya padi. Karena area ini dikenal sebagai salah satu penghasil padi terbaik di Jepang.

Jauh sebelum menjadi museum, sekitar 91 tahun lalu bangunan ini adalah Taman Kanak-kanak (TK). Kemudian pemilik gedung merubah bangunan gedung menjadi lebih tinggi. Tak cuma gedungnya yang berubah, TK ini juga berganti menjadi Sekolah Dasar (SD).

Lucunya, bangunan sekolah diberi tanda terlebih dahulu sebelum dibongkar. Sehingga sistem bangunannya seperti disatukan kembali seperti sebelumnya. Tak ada yang berubah, hanya gedung yang tadinya ada dipinggir jalan, dibuat lebih tinggi.

Tepat tahun 1991, sekolah ini tidak lagi digunakan. Namun pemilik bangunan tetap ingin melestarikan bangunan ini. Pemerintah daerah memboleh pemilik bangunan untuk tidak merubah bangunan asalkan sekolah tersebut tetap dipergunakan.

Karena terkenal dengan berasnya, akhirnya sekolah di Kota Uwa ini dijadikan sebagai museum beras atau Uwa Rice Museum. Konsepnya, berbagai informasi tentang padi ada dibagi ke dalam berapa bekas ruang kelas.

"Tak semua dipakai jadi museum, beberapa ruang kelas disewakan sebagai kantor," ujar Yuzo Yoshino, International Affairs Division Economic and Labor Department Ehime Prefectural Goverment.

Tapi anehnya, museum ini bukan terkenal karena isinya. Tapi sebuah atraksi yang bernama Zouking Gake atau lomba ngepel. Lomba unik ini juga dikenal dengan nama Zouking Grand Prix.

Lomba ngepel atau Zouking Gake ini cukup sederhana. Peserta hanya perlu mengepel lantai kayu di depan kelas dan jadi yang tercepat.