Sabtu, 16 Mei 2020

Minum Boba Saat Sahur dan Berbuka? Catat Saran Ahli Gizi

 Salah satu minuman segar yang populer belakangan ini adalah boba atau bubble tea. Minuman kekinian ini menjadi favorit banyak anak muda karena rasanya yang manis dan menyegarkan.
Ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Fiastuti Witjaksono SpGK, mengatakan pada prinsipnya mengkonsumsi minuman manis seperti boba diperbolehkan terutama saat berbuka puasa.

"Nah boba itukan biasanya terdiri dari minuman yang manis ditambah potongan boba yang terbuat dari tapioka. Jadi ya oke aja sih kalau menurut saya," ujar dr Fiastuti saat dihubungi detikcom, Jumat (15/5/2020).

Ia menjelaskan minum boba yang manis saat berbuka dapat mengembalikan kadar glukosa yang turun akibat berpuasa seharian. Namun ia mengingatkan untuk tidak mengkonsumsi secara berlebihan. Karena mengkonsumsi minuman manis berlebihan dapat menimbulkan efek buruk pada tubuh.

"Buka puasa itu kan baiknya makanan manis memang, tujuannya untuk mengganti kadar glukosa darah yang memang sudah turun. Dengan kita berbuka dengan yang manis kadar glukosa darah itu akan cepat terganti, tapi cukup satu kali," kata dr Fiastuti.

Namun ia mengingatkan tak hanya boba yang dapat diminum untuk berbuka. Banyak alternatif minuman manis yang jauh lebih sehat, salah satunya adalah jus buah.

Daftar 132 Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Seluruh Indonesia

 Pandemi virus corona masih berlanjut di Indonesia dengan kasus yang terus meningkat. Sebagian pasien berhasil sembuh dan kembali bersama keluarga.
Penanganan pasien COVID-19 dilakukan di rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 ada 132 rumah sakit rujukan COVID-19.

Berikut daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia
1. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Aceh
a. RSUD Dr Zainoel Abidin
b. RSU Cut Meutia

2. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Sumatera Utara
a. RSUP H Adam Malik
b. RSU Djasamen Saragih
c. RSU Padang Sidempuan
d. RSU Kabanjahe
e. RSUD Tarutung

3. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Sumatera Barat
a. RSUP dr M Djamil
b. RSU Achmad Mochtar

4. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Riau
a. RSU Arifin Achmad
b. RSUD Kota Dumai
c. RSUD Puri Husada Tembilahan

5. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Kepulauan Riau
a. RSUD Prov Kep Riau Tanjung Pinang
b. RSUD Embung Fatimah
c. RSUD Muhammad Sani Kab Karimun
d. RS Badan Pengusahaan Batam

6. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Jambi
a. RSUD Raden Mattaher

Baca juga: Daftar Lokasi Tes Rapid Test dan PCR COVID-19
7. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Sumatera Selatan
a. RSUP M Hoesin
b. RS Dr Rivai Abdullah
c. RSUD Siti Fatimah Prov Sumsel
d. RSUD Lahat
e. RSUD Kayuagung

8. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Bangka Belitung
a. RSUD Depati Hamzah
b. RSUD dr H Marsidi Judono

9. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Bengkulu
a. RSUD M Yunus Bengkulu
b. RSUD Arga Makmur
c. RSUD Hasanuddin Damrah Manna

10. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Lampung
a. RSUD Dr H Abdul Moeloek
b. RSUD Ahmad Yani Metro
c. RSUD Dr H Bob Bazar, SKM
d. RSUD Mayjen HM Ryacudu

11. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta
a. RSPI Prof Dr Sulianti Saroso
b. RSUP Persahabatan
c. RSUP Fatmawati
d. RSUD Cengkareng
e. RSUD Pasar Minggu
f. RS Bhayangkara Tk I R Said Sukanto
g. RSPAD Gatot Soebroto
h. RSAL dr Mintoharjo

12. Daftar rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat
a. RSUP dr Hasan Sadikin
b. RS Paru Dr HA Rotinsulu
c. RS Paru dr M Goenawan Partowidigdo
d. RSUD Gunung Jati Cirebon
e. RSUD R Syamsudin, SH Sukabumi
f. RSUD dr Slamet Garut
g. RSUD Kab Indramayu
h. RSU Tk II Dustira

Para Ahli Komentari YouTuber yang Remehkan Virus Corona

Baru-baru ini, seorang YouTuber bernama Indira Kalistha tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Sebuah cuplikan video wawancaranya dengan youtuber lain mendadak viral karena dinilai meremehkan virus Corona.
"Enggak, aku jarang pakai masker. Kalau sheet mask aku pakai setiap hari. Kalau masker yang udara-udara gitu nggak dipakai kecuali ditegur kayak 'bu pakai maskernya ya'. Tapi kalau nggak ditegur ya kita lepas lagi. Ini napas sayang-sayang ditutup-tutup gitu loh. Sesak nih dada juga sesak ye," sebut Indira Kalistha dalam vlog bersama YouTuber lain, Gritte Agatha, dan ramai dibagikan pengguna media sosial.

Bahkan Indira mengakui kalau dirinya tak biasa cuci tangan saat bepergian keluar maupun di aktivitas keseharian lain seperti sebelum makan. Lantas kemungkinan apa yang terjadi saat muncul pemikiran seperti itu?

Psikolog klinis, Veronica Adesla, menilai banyak faktor yang bisa mempengaruhi munculnya pemikiran tersebut. Beragam faktor tersebut termasuk faktor lingkungan dan pola pikir.

"Bisa jadi lingkungannya mempengaruhi, di mana lingkungan sekitarnya juga mempunyai pemikiran yang sama itu bisa juga membentuk pemikirannya dia," kata Veronica kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).

"Bisa juga karena pola pikirnya yang sudah terbentuk seperti suatu kejadian atau penyakit itu dibawa santai aja nggak serius, yang namanya penyakit apa saja bisa menyebabkan kematian kok, jadi yaudahlah. Jadi nggak diseriusin," lanjutnya.

Dihubungi secara terpisah, dokter jantung yang juga merupakan influencer kesehatan, dr Vito Damay, mengaku merasa kecewa dengan youtuber tersebut. "Aku mau jawab 'terserah dia sajalah'. Banyak masyarakat yang cerdas kok, saya doakan semoga sehat selalu ya. Tolong jangan menularkan kepada orang lain," kata dr Vito kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).

Tak hanya itu, dr Vito pun mengajak sesama influencer agar terus menyuarakan pentingnya menjaga kebersihan diri di tengah pandemi Corona. Termasuk pentingnya menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tak terkena virus Corona COVID-19.

"Minta tolong untuk semua influencer untuk membantu kami menyuarakan kebersihan diri, cuci tangan kalau mau makan dan kalau mau pakai atau perbaiki masker dan setelah melepas masker. Jaga jarak secara aktif selalu ingatkan lawan bicara atau orang di sekitar setidaknya satu meter kalau bisa dua meter," jelas dr Vito.

Minum Boba Saat Sahur dan Berbuka? Catat Saran Ahli Gizi

 Salah satu minuman segar yang populer belakangan ini adalah boba atau bubble tea. Minuman kekinian ini menjadi favorit banyak anak muda karena rasanya yang manis dan menyegarkan.
Ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Fiastuti Witjaksono SpGK, mengatakan pada prinsipnya mengkonsumsi minuman manis seperti boba diperbolehkan terutama saat berbuka puasa.

"Nah boba itukan biasanya terdiri dari minuman yang manis ditambah potongan boba yang terbuat dari tapioka. Jadi ya oke aja sih kalau menurut saya," ujar dr Fiastuti saat dihubungi detikcom, Jumat (15/5/2020).

Ia menjelaskan minum boba yang manis saat berbuka dapat mengembalikan kadar glukosa yang turun akibat berpuasa seharian. Namun ia mengingatkan untuk tidak mengkonsumsi secara berlebihan. Karena mengkonsumsi minuman manis berlebihan dapat menimbulkan efek buruk pada tubuh.

"Buka puasa itu kan baiknya makanan manis memang, tujuannya untuk mengganti kadar glukosa darah yang memang sudah turun. Dengan kita berbuka dengan yang manis kadar glukosa darah itu akan cepat terganti, tapi cukup satu kali," kata dr Fiastuti.

Namun ia mengingatkan tak hanya boba yang dapat diminum untuk berbuka. Banyak alternatif minuman manis yang jauh lebih sehat, salah satunya adalah jus buah.