Baru-baru ini, seorang YouTuber bernama Indira Kalistha tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Sebuah cuplikan video wawancaranya dengan youtuber lain mendadak viral karena dinilai meremehkan virus Corona.
"Enggak, aku jarang pakai masker. Kalau sheet mask aku pakai setiap hari. Kalau masker yang udara-udara gitu nggak dipakai kecuali ditegur kayak 'bu pakai maskernya ya'. Tapi kalau nggak ditegur ya kita lepas lagi. Ini napas sayang-sayang ditutup-tutup gitu loh. Sesak nih dada juga sesak ye," sebut Indira Kalistha dalam vlog bersama YouTuber lain, Gritte Agatha, dan ramai dibagikan pengguna media sosial.
Bahkan Indira mengakui kalau dirinya tak biasa cuci tangan saat bepergian keluar maupun di aktivitas keseharian lain seperti sebelum makan. Lantas kemungkinan apa yang terjadi saat muncul pemikiran seperti itu?
Psikolog klinis, Veronica Adesla, menilai banyak faktor yang bisa mempengaruhi munculnya pemikiran tersebut. Beragam faktor tersebut termasuk faktor lingkungan dan pola pikir.
"Bisa jadi lingkungannya mempengaruhi, di mana lingkungan sekitarnya juga mempunyai pemikiran yang sama itu bisa juga membentuk pemikirannya dia," kata Veronica kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).
"Bisa juga karena pola pikirnya yang sudah terbentuk seperti suatu kejadian atau penyakit itu dibawa santai aja nggak serius, yang namanya penyakit apa saja bisa menyebabkan kematian kok, jadi yaudahlah. Jadi nggak diseriusin," lanjutnya.
Dihubungi secara terpisah, dokter jantung yang juga merupakan influencer kesehatan, dr Vito Damay, mengaku merasa kecewa dengan youtuber tersebut. "Aku mau jawab 'terserah dia sajalah'. Banyak masyarakat yang cerdas kok, saya doakan semoga sehat selalu ya. Tolong jangan menularkan kepada orang lain," kata dr Vito kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).
Tak hanya itu, dr Vito pun mengajak sesama influencer agar terus menyuarakan pentingnya menjaga kebersihan diri di tengah pandemi Corona. Termasuk pentingnya menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tak terkena virus Corona COVID-19.
"Minta tolong untuk semua influencer untuk membantu kami menyuarakan kebersihan diri, cuci tangan kalau mau makan dan kalau mau pakai atau perbaiki masker dan setelah melepas masker. Jaga jarak secara aktif selalu ingatkan lawan bicara atau orang di sekitar setidaknya satu meter kalau bisa dua meter," jelas dr Vito.
Minum Boba Saat Sahur dan Berbuka? Catat Saran Ahli Gizi
Salah satu minuman segar yang populer belakangan ini adalah boba atau bubble tea. Minuman kekinian ini menjadi favorit banyak anak muda karena rasanya yang manis dan menyegarkan.
Ahli gizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Fiastuti Witjaksono SpGK, mengatakan pada prinsipnya mengkonsumsi minuman manis seperti boba diperbolehkan terutama saat berbuka puasa.
"Nah boba itukan biasanya terdiri dari minuman yang manis ditambah potongan boba yang terbuat dari tapioka. Jadi ya oke aja sih kalau menurut saya," ujar dr Fiastuti saat dihubungi detikcom, Jumat (15/5/2020).
Ia menjelaskan minum boba yang manis saat berbuka dapat mengembalikan kadar glukosa yang turun akibat berpuasa seharian. Namun ia mengingatkan untuk tidak mengkonsumsi secara berlebihan. Karena mengkonsumsi minuman manis berlebihan dapat menimbulkan efek buruk pada tubuh.
"Buka puasa itu kan baiknya makanan manis memang, tujuannya untuk mengganti kadar glukosa darah yang memang sudah turun. Dengan kita berbuka dengan yang manis kadar glukosa darah itu akan cepat terganti, tapi cukup satu kali," kata dr Fiastuti.
Namun ia mengingatkan tak hanya boba yang dapat diminum untuk berbuka. Banyak alternatif minuman manis yang jauh lebih sehat, salah satunya adalah jus buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar