Sabtu, 21 Juni 2014

Lahirnya Baidu Rival Google yang Mengguncang Dunia

Lulus S2 pada tahun 1994, Robin Li tidak lantas pulang ke China. Dia masih menetap di Amerika Serikat dan langsung bekerja mengembangkan software untuk edisi online media terkemuka, Wall Street Journal.

Masa-masa ini membuatnya akrab dengan perkembangan teknologi di Silicon Valley. Li kemudian tertarik dalam salah satu bidang teknologi yang sedang hangat pada saat itu, yaitu memilah-milah informasi di internet.

Tahun 1996, Li membuat terobosan besar. Ia mengembangkan mekanisme pencarian online link analysis, yang memperingkat popularitas sebuah website berdasarkan berapa banyak website lain yang punya link dengan website tersebut. Dia mematenkan algoritma mesin cari bernama RankDex yang kemudian menjadi pondasi Baidu.

"Saat aku menciptakannya, aku sangat senang. Aku memberitahukannya pada bosku tapi dia tidak begitu tertarik," kata Li. Merasa kecewa, ia mencari cara lain agar teknologinya berguna. Pada sebuah konferensi komputer di Silicon Valley, Li membuat booth sendiri untuk mendemonstrasikan temuannya.

William I Chang, eksekutif mesin cari Infoseek yang tenar waktu itu, terkesima dengan kebolehan Li dan merekrutnya sebagai karyawan. "Li mungkin adalah orang paling brilian dan paling fokus. Dan temuannya masih menjadi standar bagus dalam hal relevansi pencarian web," kata William.

Tahun 1999, Infoseek diakuisisi Disney dan tidak begitu fokus lagi dalam layanan mesin cari. Pada tahap inilah, Li memutuskan mendirikan perusahaan sendiri bersama Eric Xu, pria yang punya banyak kontak di Silicon Valley.

Keduanya berhasil mendapatkan pendanaan senilai USD 1,2 juta dari Integrity Partners dan Peninsula Capital. Li kembali ke China dan Baidu pun didirikan pada tahun 2000. "Ketika aku pulang, aku sudah mempersiapkan diri untuk kehidupan yang berat. Tapi akhirnya tidak buruk-buruk amat kok," kata Li.

Awalnya, perusahaan Baidu beroperasi sebagai penyedia teknologi mesin cari ke perusahaan lain, sebelum akhirnya mengguncang China dengan produk sendiri.


Robin Li, Orang Terkaya China yang 'Membunuh' Google


Robin Li terlihat sebagai sosok kalem. Tapi jangan salah, dia bukan warga China kebanyakan. Pria berusia 45 tahun ini adalah orang terkaya di Negeri Tirai Bambu itu, dengan harta total di kisaran USD 12,2 miliar pada bulan Desember 2013, menurut penelitian dari Forbes.

Kekayaan Robin berkat perusahaan mesin cari online yang didirikannya, Baidu. Baidu sampai saat ini kokoh menjadi mesin cari terbesar di China denganmarket share di kisaran 64%. Mereka sukses 'membunuh' Google di China, yang pangsa pasarnya sangat rendah.

Memang meroketnya Baidu tak lepas dari kebijakan pemerintah China yang sering memblokir Google sehingga perusahaan asal Amerika Serikat ini sangat terbatas ruang geraknya. Tapi tetap saja naiknya Baidu juga berkat kualitas yang dimilikinya, sehingga warga China memilihnya sebagai mesin cari utama.

Pria yang menikah dan punya 4 anak ini pun jelas bangga akan pencapaiannya itu. Apalagi sejak tahun 2007, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk indeks NASDAQ 100, salah satu indeks pasaran saham yang paling dihormati.

Meski sudah sukses luar biasa, Li rupanya masih berambisi besar. Ia pernah mengutarakan niatnya untuk menjadi perusahaan global, tidak hanya jago kandang saja.

"Ketika pasar China berhenti tumbuh lebih cepat dari negara lain di dunia, kami akan melihat keluar. Alasan kami fokus di sini adalah China merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat yang bisa kami akses," tuturnya.



Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/20/125147/2614177/398/lahirnya-baidu-rival-google-yang-mengguncang-china?i992203105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar