Senin, 20 April 2020

Sebaran 185 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 20 April

Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus Corona di Indonesia. Saat ini sebanyak 185
kasus baru positif sehingga total 6.760 kasus. Total hingga Senin (20/4/2020) ada sebanyak 747 kasus sembuh, dan 590 kasus meninggal.
"Hargai mereka yang melakukan isolasi diri, jangan diskriminasi pasien yang sudah sembuh," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (20/4/2020).

Sebaran 185 kasus baru positif virus Corona COVID-19 adalah sebagai berikut:

Bali 5
Banten 29
DI Yogyakarta 2
DKI Jakarta 79
Jawa Barat 25
Jawa Tengah 3
Kalimantan Timur 4
Kalimantan Tengah 14
Kalimantan Utara 5
Nusa Tenggara Barat 11
Sumatera Barat 2
Sumatera Utara 2
Riau 4

Update Corona di Indonesia 20 April: 6.760 Positif, 747 Sembuh, 590 Meninggal

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Senin (20/4/2020), tercatat 6.760 kasus positif, 747 sembuh, dan 590 meninggal.
"Hasil positif yang kita dapatkan terakumulasi sampai dengan saat ini 6.760," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (20/4/2020).

Jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah 185 sehingga secara akumulatif menjadi 6.760 kasus.

Pasien yang dalam dua kali pemeriksaan mendapat hasil negatif dan dinyatakan sembuh bertambah 61 kasus menjadi 747.

Kasus meninggal dunia mengalami penambahan 8 kasus menjadi 590 kasus.

Begini Proses Pemasangan Alat Pacu Jantung Seperti Dijalani Titiek Puspa

Dalam pemasangan alat pacu jantung atau pacemaker tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada serangkaian prosedur yang harus dilalui untuk menentukan apakah memang harus menggunakan alat tersebut atau tidak.
dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, dokter jantung dari dari Siloam Hospital Lippo Village mengatakan untuk menentukan tindakan pemasangan alat, dokter tidak bisa melihat hanya dari satu parameter saja. Ada berbagai penilaian yang harus dilakukan, salah satunya elektrokardiogram atau EKG yaitu tes sederhana untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.

"Kalau dia sakit sampai pingsan dan ada gejala, berarti ada indikasi untuk melakukan pemasangan pacu jantung. Jadi, bukan berdasarkan detak jantung saja, dilihat elektrokardiogram (EKG), adanya keluhan, berapa frekuensi jantungnya, apa penyebabnya, itu kita cari dulu," jelasnya pada detikcom, Senin (20/4/2020).

Untuk proses pemasangannya, tergantung dari jenis yang dipasang yaitu temporary (sementara) atau permanen. dr Vito mengatakan pemasangan alat pacu jantung sementara biasanya dipasang melalui pembuluh darah yang ada di lipatan paha, jadi harus dilakukan pembedahan minor atau kecil untuk memasukkan alat.

Sementara untuk yang permanen, harus ditempatkan di bawah kulit di area dada pasien.

"Kalau yang permanen, itu semacam baterai alat pacu jantung itu kita tanamkan di dalam atau di bawah kulit di daerah dada. Jadi harus dilakukan pembedahan minor tadi," kata dr Vito.

"Waktu pemasangan alat pacu jantungnya itu sebenarnya cepat, hanya setengah jam karena hanya pembedahan minor saja kan. Paling sehari sudah bisa keluar (rumah sakit). Nanti perawatannya dilanjutkan di rumah," imbuhnya.

Setelah dipasang, alat pacu jantung terutama yang permanen perlu diganti juga. Menurut dr Vito, rata-rata alat tersebut harus diganti setelah 5-10 tahun, tergantung baterai dan jenisnya.

1 komentar:

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.dewapk.name menghadirkan 9 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    POKER, DOMINO, CEME, CEME KELILING, CAPSA, SUPER10, OMAHA ,BLACKJACK,SUPERBULL TERPERCAYA DI INDONESIA
    dimana lagi kalau bukan di www.dewapk.name
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    - Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
    - Bonus referral 10% SELAMANYA
    - Minimal Deposit dan Withdraw hanya 10 rb Proses Aman & cepat
    - 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
    Kini Hadir Deposit via Pulsa ( Online 24 Jam )
    silahkan di add Whatshapp : +8558778142

    BalasHapus